Sejak Era Perang Dingin. Kapal Selam adalah salah satu Armada Teknologi Militer yg sangat di Takuti. Ia Bisa Menyelam di Bawah
Keheningan Lautan yg dalam untuk menghindari Radar. Kemudian menerobos batas batas
Perairan Laut antar berbagai Negara. Lalu, Tiba-Tiba bisa muncul di Permukaan
Laut Bak Hantu Siluman. Sesembari Menembakkan Hulu Ledak Rudal Jelajahnya yg
Sangat Mematikan.
Ngga Pengen Hal ini Terjadi. Amerika Serikat berpikir
keras bagaimana bisa mengalahkan Raksasa Kapal Selam ini. Sekaligus menjaga
Keamanan Batas Batas Perairan Lautannya dari Ancaman Submarine ini (Kapal
Selam)
Remus 600
Angkatan Laut Amerika Serikat. Melalui Kerjasama dengan
Perusahaan Swasta. Akhirnya memperkenalkan senjata baru. Namanya disebut “REMUS
600”.
Teknologi dari Remus
600 sebenarnya udah lama diciptakan untuk Aplikasi di Bidang Keperluaan
Swasta dan Komersial. Contohnya adalah untuk Penelitian Oseanografi, Pengumpulan data Meteorologi, Penelitian Bawah Laut, dan juga pernah digunakan untuk
mencari Kotak Hitam Air France AF447.
Kapten Komandan Angkatan Laut AS : Douglas Gordon dalam sebuah wawancara yg saya lansir dari
Courant.com mengatakan :
Kendaraan
Bawah Laut Tanpa awak atau UUVs adalah Cara yang Paling Efektif untuk
memperkuat Jangkauan Armada Laut kita. Kita bisa melakukan Misi Efektif dan
Ganda dengan Cara Mengintegrasikannya. Celetusnya.
Kendaraan Tanpa Awak ini Bisa di Gunakan untuk Memantau
Perbatasan Lautan, Memetakan Dasar Laut, Mendeteksi Ranjau, Mengumpulkan Data
Intelijen dan juga Bisa Langsung dikerahkan untuk di Gunakan demi menghancurkan
Kapal-selam lainnya.
Ujicoba Kendaraan Drone REMUS 600 versi Militer AS ini.
Di Lakukan Peluncuran Perdana dari Kapal USS North Dakota. Tes Ujicoba di
Lakukan di Laut Mediterania. Sayangnya, AS menolak untuk memberikan rincian
informasi misi Tes Ujicoba Tersebut.
Namun, Kapten Angkatan Laut “Carl Harsfield” mengatakan Amerika Serikat sebenarnya sudah lama
meneliti cara ini sejak tahun 1970 dalam mendeteksi ranjau dan memetakan dasar
laut dengan Kendaraan Tanpa Awak. Bahkan Pada Tahun 2010 Pernah Meluncurkan Teknologi
Sendiri ya. Namun, Perkembangan Drone Bawah Laut yang semakin Pesat. Baru Kali
ini Prestasi Militer ini Terjadi.
Baca
juga
|
Kendaraan Drone REMUS 600. Bentuknya mirip Torpedo. Ia
di Lengkapi Perangkat GPS, Kamera Video, Sonar dan Mampu Terintegrasi untuk
Mengirimkan Datanya Kepada Drone Remus 600 yg Lainnya untuk kemudian diintegrasikan
kembali untuk mengirim data relevan kepada Departemen Pertahanan AS.
Oh ya, Katanya, REMUS untuk versi Militer. Di Gadang Gadang
mampu berada di Tengah Lautan hingga 33 Tahun Lamanya tanpa pernah mengisi
bahan bakar. Saya belum tahu kebenaran ini ya.
Untuk Informasi Spesifikasi Detail Lainnya masih
bersifat Rahasia. Termasuk dalam Hal Apakah Drone ini dikendalikan Otomatis
atau ada Tentara yg Bertugas mengendalikannya. Kapten Gordon menolak
berkomentar. GBU