Film ini Berdasarkan Kisah Nyata yang dialami oleh Don Piper. Film diadaptasikan Berdasarkan
Buka 90 Minutes in Heaven yang beliau
rilis Pada Tahun 2004.
Buku Don Piper
Telah di Baca oleh 7.000.000 Orang. Pada Tanggal 11 September 2015. Buku ini dikembangkan
menjadi sebuah Film Hollywood.
Pada Tahun 1989
Pada Tanggal 18 Januari 1989. Don Piper Sedang dalam Perjalanan Pulang dari sebuah Konferensi di
Texas. Ia Teringat Kala itu, Jika Beliau Pernah di Tilang oleh Polisi Karena
ngga menggunakan Sabuk Pengaman.
Sesaat dalam Perjalanan, Don Piper mengencangkan Sabuk
Pengamannya. Ia juga mengucapkan sebuah Kata di dalam Hatinya. Jika Ia Percaya Kepada
Tuhan Yesus Kristus.
Di Tabrak Truck
Pada saat dalam Perjalanan, Cuaca ngga Bersahabat.
Tetesan Rintisan Air Hujan Deras Menghalangi Pemandangan. Sesekali. Embun
Menutupi Kaca Mobil.
Ketika Melintasi Jembatan. Don Piper Terkaget. Ia Pun Tertindas oleh Truck Besar. Roda Kemudi
Menusuk Dadanya, Atap Mobil Remuk Karena dilindas oleh Ban dari Truck Tersebut. Kaca-Kaca Dasbor Mobil juga Pecah Mengenai
Mata dan Wajahnya. Tangan dan Kaki Don Juga Terlindas oleh Truck Tersebut.
Medis, Polisi dan Pemadam
Kebakaran
Armada Paramedis, Polisi dan Pemadam Kebakaran. Tiba di
Lokasi Kecelakaan. Ketika Polisi Memeriksa Denyut Jantung Don Piper. Polisi Mengatakan Sudah Tak ada Lagi Nafas dan Denyut
Jantung. Don Piper di Nyatakan Tewas di Tempat Kejadiaan.
Seorang Pendeta Datang
Seorang Pendeta Tiba di Lokasi Kecelakaan. Ia ingin
Meminta Izin Kepada Polisi untuk Mendoakan Jenazah dari Don Piper.
Awalnya, Sang Polisi Menolak Permohonan Tersebut.
Karena Polisi Menilai. udah ngga Layak Lagi. Karena Keadaannya udah Meninggal
dunia dan Kondisinya juga cukup mengerikan Penuh dengan Darah. Tetapi, Pendeta
itu Tetap Bersikukuh untuk Berdoa Pada Jenazah Tersebut. Akhirnya Polisi
Mengizinkan.
Denyut Nadi
Ketika Pendeta itu Selesai Berdoa, Pendeta itu Pun
Bernyanyi. Dari Mulut Don Piper, Sang Pendeta Tersebut Mendengar Bahwa Don
Piper juga Sempat Bernyanyi. Ia Lalu Memeriksa Kembali Denyut Nadinya.
Ternyata, Don Piper masih Hidup.
Sang Pendeta Cepat Bergegas Keluar dari Puing-Puing
Mobil dan Berteriak kepada Polisi. Jika Jenazah yang dianggap Mati Tersebut
Ternyata Masih Bernafas.
Polisi Memeriksa Ulang Kembali Denyut Nadi, Ternyata
Benar. Don Piper Bernafas. Polisi, Pemadam Kebakaran, dan Petugas Medis
Langsung Bergegas Membawa Don Piper ke Rumah Sakit.
Luka Berat
Tim Medis dan Ahli Tulang Mengklaim Kondisi Don Piper Dalam Kondisi Patah Kaki dan
Patah Tulang yg Sangat Parah. Tetapi untuk Kasus Organ Vital Tak ada yg Terluka
Berat. Tetapi Kondisi Tulang yg Remuk Bisa Membuat Kaki Don Piper di Amputasi.
Kecewa
Selama di Rumah Sakit, Don Piper Merasa Dirinya KECEWA. Dia Menginginkan Dirinya untuk
Segera Mati. Ketimbang Hidup. Tetapi, Membuat Repot Banyak orang dan Juga
Istrinya Yg Tiap Hari Mengurus Dirinya. Termasuk Juga Mengurus Asuransi dan
Biaya Kesehatan.
Sang
Istri, Anak, Mertua, dan Sahabat-Sahabat Don Piper,
Terus Berdoa untuk Kesembuhan Don Piper. Para Dokter juga Bekerja Keras dalam
Penyembuhan Tulang dengan Alat Baru.
Don Piper Terus Kecewa dengan Dirinya. Tetapi Orang-Orang
Terdekatnya Terus Berdoa untuk Kesembuhannya.
Memeluk
Selang Beberapa Bulan, Keadaan Don Piper
berangsur-angsur membaik. Beliau pun Telah di Izinkan oleh Dokter untuk Pulang
ke Rumah.
Selama di Rumah, Don Piper sudah Bisa Mengerakkan Kaki
dan Tangannya.
Pada Acara Ulang Tahun Anaknya. Ia Memeluk Anak
Wanitanya. dengan Erat. Ia pun Bersyukur Kepada Tuhan. Bahwa Keluarganya ngga
Pernah Meninggalkannya saat Ia dalam Kesusahan.
Ia Bahagia Memiliki Istrinya yg Terus Setia mendampinginya.
Ia Mengucapkan Syukur Pada Tuhan Telah Menghadirkan Istrinya Sebagai Hadiah
Terbaik Baginya.
Surga itu nyata
Ketika Don Piper
sudah Bisa Berjalan Menggunakan Tongkat. Don
pun memberitahukan sebuah rahasia yg selama ini tak diungkapkannya kepada
Istrinya. Tapi Don Takut jika hal ini dianggap sesuatu yg aneh.
Kepada Istrinya, Don memberitahukan Bahwa Ia Pernah
Melihat Surga. Surga itu Nyata. Di
Sana Tempat yg Indah, Musik yang Indah.
Saya Ketika itu Tak Melihat Wajah Yesus. Saya Melihat
Nenek Buyut ada disana. Dulu, Nenek Buyut Berjalan Bungkuk dengan Tongkat dan
Kursi Roda.
Tetapi di Surga, Saya Melihat. Nenek Buyut Berjalan
Tegak. Semua Orang yg Telah Meninggal Terkumpul di Surga, Mereka Bersukacita,
Tersenyum dan Mengiring Aku ke Pintu Gerbang. Mereka Semua Berasal dari
Generasi Waktu yg Berbeda. Tapi Terkumpul menjadi Suatu Perkumpulan Reunian
Keluarga.
Sesampai di Pintu Gerbang. Aku Terbangun dan Kembali ke
Dunia ini.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube : 90 Minutes in Heaven
GBU