Sebagian Besar Wilayah Indonesia adalah ‘Lautan’. Sehingga, Secara Alamiah
Bangsa Indonesia merupakan Bangsa Bahari.
Wilayah Indonesia Terletak Strategi di Wilayah Tropis. Hamparan Laut yg Luas. Merupakan
Potensi dari Tuhan untuk Indonesia memiliki Sumber Daya Alam Kekayaan Perikanan
yg Begitu Luar Biasa.
Menurut Dokument BPS oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Luas Daratan Indonesia adalah 1.910.931 Km. Sedangkan
Luas Lautan Lebih Besar Lagi Mencakup 64,97% dari Total Wilayah. Jika Anda
Data. Hasil Luas Laut Indonesia adalah 3.544.743 Km Kuadrat + Di Tambah Lagi dengan
Panjang Garis Pantai 99.093 Km.
Indonesia juga diapit oleh Banyak Laut. Contohnya Seperti
Laut Jawa, Laut Flores, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Arafura, Laut Seram, Laut
Banda, Laut Natuna, Laut Sulawesi, Laut Tiongkok Selatan, dan Samudera
Indonesia.
Foto : ORCA CLASS |
Menteri susi pudjiastuti kecewa
Jika Kita Melihat dari Data Statistik di Atas. Wajar
Jika Menteri Susi Pudjiastusti yang di Lantik Pada Tahun 2014 yg Lalu ini
Begitu Kecewa. Di Acara Tajuk Seminar Bersama Komisi Uni Eropa EU Hygiene Regulations For Fisheries Product
Imported To EU di Bali.
Menteri Susi Pudjiastusti
Memaparkan Tentang Kekayaan Alam Indonesia dari Perikanan dalam 1 Tahun saja Seharusnya
Bisa Meraup Rp 300 Triliun. Tetapi
Karena Praktek Ilegal Fisihing atau Unregulated Fisihing. Menyebabkan Negara
Mengalami Kerugian. Sehingga Menteri Susi Berkeyakinan. Penenggalaman Kapal-Asing adalah Salah Satu Cara Membuat Efek Jera bagi Pencuri Ikan Ilegal Asing.
Indonesia punya Ikan Ekonomi Penting. Yaitu “TUNA”. 30% Permintaan Global akan Ikan Tuna
Berasal dari Perairan Indonesia. Tapi, Semua itu ngga menjadikan Indonesia bisa
Berjaya sebagai Negara Maritim. Penyebabnya adalah Ilegal Fisihing. Lebih dari 6.000 Kapal Asing dengan Peralatan
Penangkap Ikan Modern. Lalu Lalang Mencuri Ikan di Indonesia. Mengalahkan
Nelayan Indonesia itu Sendiri yg Masih Memakai Penangkap Ikan Tradisional.
Tenggelamkan. Luncurkan Kapal patroli
Untuk Mengatasi Hal ini. Satu-Satunya Cara Terbaik
adalah Dengan Menangkap Kapal Asing Tersebut dan Menenggelamkannya untuk Membuat Efek Jera. Sesuai dengan Peraturan
Undang-Undang yg Berlalu.
Berbunyi Sebagai Berikut :
Pasal 69 UU No. 45/2009
tentang Perikanan ayat 1 : Bahwa Kapal pengawas perikanan berfungsi melaksanakan
pengawasan dan penegakkan hukum di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan
perikanan negara Republik Indonesia.
ayat 4, Dalam
melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) penyidik atau pengawas
perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran atau penenggelaman
kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang cukup.
Dalam Melakukan Aksi Penangkapan dan Penenggelam Kapal.
Selama ini. Menteri Susi di Temani oleh Jenis-Jenis Kapal Perang TNI dan Kapal
Patroli Seperti : Hiu 001, Hiu 004, KRI Barakuda 633, KRI Hasalan 630, KRI
Tjiptadi 381, TNI Angkatan Laut, Kapal Polisi Bisma. Dan Masih Banyak Lagi ya.
Sayangnya Karena Luas Wilayah Laut Indonesia Begitu
Luas Banget. Penggunaan Kapal-Kapal yg Sudah ada Belum Mencukupi untuk Memenuhi
Kebutuhan Pengamanan yg ada saat ini.
Demi Memperkuat Alustista. Pada Tanggal 8 April 2016.
Di Dermaga Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta. Menteri Susi Meresmikan
4 Kapal Patroli Pengawasan Terbaru yang disebut ORCA CLASS dengan Menggunakan Desain dan Supervisi MSS Mrite System
Service.
Foto : Menteri Susi Pudjiastusti Bersorak Ria Gembira atas Peluncuran ORCA |
Tentang kecanggihan kapal orca
Kapal Pengawasan Perikanan mengambil nama ORCA. ORCA sebenarnya adalah Nama Paus
Pembunuh. Di Beri Nama Seperti ini Tujuannya di Harapkan agar Sifatnya Segesit
Hewan Tersebut. Yaitu Gigih, Gesit, Produktif, Semangat dan Memiliki Daya Juang
yg Kuat Seperti Paus Orcinus Orca.
Ada 4 Armada Kapal yg Di Resmikan oleh Ibu Susi Pudjiastusti. Di Masukkan dalam
Gugus SKIPI yg di Beri Label : ORCA 01,
ORCA 02, ORCA 03, dan ORCA 04.
Harga Keseluruhannya Sekitar : Rp 756 Miliar Rupiah.
Kapal ini dibuat oleh Perusahaan Dalam Negeri : PT DAYA
RADAR UTAMA.
Iya memiliki Kecepatan Jelajah Sebesar 24 Knots (44
Km/Jam). Memiliki Panjang 60 meter. Membawa 24 Anak Buah Kapal dan Memuat
Kapasitas Bahan Bakar Sebanyak 138.000 Liter. Yang artinya Mampu Bertahan Operasi
di Tengah-Tengah Laut Selama 14 Hari.
Untuk Menunjang Kebutuhan Kehidupan Kru. Kapal ini di
Lengkapi Fitness Center, 2 Kamar Mandi di Bagian Dek, Ruang Cold Storage, Ruang
Penyimpan Makanan, Ruang Rapat, dan juga di Lengkapi Fasilitas 2 Kapal Boat
untuk Merapat di Kapal-Kapal Asing demi Penyelidikan atau Pengawasan mendetail.
Foto : Menteri Susi Pudjiastuti |
Dengan di Perkenalkannya ORCA. Bukan Berarti Pekerjaan
ini Telah Selesai. Di Masa Depan. Menteri Susi yg Selalu di Cibir Penghinaan oleh
Masyrakat Karena Lulusan SMP kok Bisa Jadi Menteri ini. Berjanji akan Terus
Melipatgandakan Produksi Kapal Alustista Patroli Setiap Tahunnya.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer
Semoga Bermanfaat. GBU