Film ini Berdasarkan Kisah Nyata Pada Tanggal 11 September 2012 di Benghazi. Libya.
Pada Oktober 2011. Pasukan Udara Amerika Serikat, Ferancis
dan Inggris. Menyerang Negara Libya.
Dengan Tujuan untuk Menghancurkan dan Membantu Rakyat Libya untuk menggulingkan
Presiden Diktator Muammar Gadafi yg
Telah Berkuasa Memimpin Selama 42 Tahun. Agar Libya menjadi Negara Demokrasi.
Tak Di Sangka-Sangka. Kematiaan Pemerintahan Muammar
Gadafi justru menciptakan masalah baru. Munculnya Kelompok Bersenjata Baru.
Mereka Mencuri dan Mengambil Senjata-Senjata Peninggalan Muammar Gadafi.
Perdagangan Senjata AK47 pun Marak Terjadi di Libya.
Akhirnya, Negara Libya Terpecah menjadi dua Kubu
1]. Rakyat yang Pro Pemerintahan Libya
(Demokrasi).
2]. dan, Islamic State (ISIS) yang Sangat membenci
Amerika Serikat.
SEPERTI
BIASA. PATROLI RUTIN
Pada Tahun 2012. Amerika Serikat memiliki 294 Kedutaan
besar yang tersebar di seluruh dunia. 2 Di Antaranya Berada di Kota Tripoli dan Benghazi.
Di Kota Benghazi. Amerika Serikat memiliki 2 Gedung. 1
Gedung mewah Tempat Tinggal Kedubes Amerika Serikat yang bernama J Christopher Stevens.
1 Gedung Lainnya yg Berjarak Sekitar 2 Km dari Gedung Kedubes adalah Tempat Tinggal Staff CIA, Staff IT, Staff Minyak, dan Pangkalan 1 Pesawat Pengintai UAV Tanpa Awak dan Beberapa Pasukan Khusus Amerika Serikat yg disebut TIM GRS.
1 Gedung Lainnya yg Berjarak Sekitar 2 Km dari Gedung Kedubes adalah Tempat Tinggal Staff CIA, Staff IT, Staff Minyak, dan Pangkalan 1 Pesawat Pengintai UAV Tanpa Awak dan Beberapa Pasukan Khusus Amerika Serikat yg disebut TIM GRS.
Foto : Tentara US ARMY. dari Tim GRS |
Di Kota Tripoli. Sekitar 321 Km adalah Tempat untuk
Pasukan Khusus Amerika Serikat yg Lainnya. Tetapi mereka ngga Memiliki
Helikopter, Pesawat Tempur, dll.
Seperti Biasanya, Terjadi Pergantiaan Tentara Tiap
Beberapa Bulan. Kali ini, Tentara Baru yg Bernama Jack Da Silva datang ke Kota Benghazi, Libya. Seperti Biasa. Mereka (TIM Keamanan) Bertugas menjaga Keamanan bagi Staff CIA, Staff IT, dll. Juga menjaga Keamanan Perlindungan
bagi J Christopher Stevens dalam
mempromosikan Libya agar menjadi Negara Demokrasi yg merdeka.
GEDUNG
KEDUBES AS DI SERANG OLEH ISIS
Foto : Serangan ISIS |
Pada Tanggal 11 September 2012. Kira-Kira Pada Sore
Hari. Sontak saja, Gedung Kedubes AS yang ada di Benghazi di Serang oleh ISIS.
Beberapa Polisi Libya yg Berjaga-jaga di KEDUBES banyak
Lari Ketakutan melihat aksi Serangan ISIS. ISIS juga membunuh Polisi Libya
Tanpa Ampun.
ISIS dengan mudah membobol benteng, masuk dan
menewaskan beberapa Pasukan AS yg Terkaget-kaget dengan Kedatangan ISIS. ISIS
juga berhasil menewaskan Duta Besar : J Christopher
Stevens. ISIS kemudian berhasil mengubah Gedung Mewah KEDUBES AS menjadi Kobaran
Api.
Foto : Mempertahankan Benteng dari Serangan ISIS |
Sekitar 2 Km jauhnya. Gedung CIA yg juga Tempat Pasukan
AS yg Lainnya agak Kaget melihat Gedung disebelahnya berbunyi keras dan
Terbakar. Mereka Tak Menyangka jika Gedung KEDUBES diserang.
Melihat hal ini. Pasukan Khusus Amerika Serikat TIM GRS
dari Gedung Lainnya yg Berjarak 2 Km. Meminta Izin untuk Membantu Gedung
KEDUBES yg Terbakar. Tetapi Kepala Staff CIA menolak memberi izin. Alasannya bisa
melanggar aturan Perjanjian Negara.
Ngga Mau Tau. Pasukan Khusus Amerika Serikat TIM GRS
pun bergegas menyiapkan berbagai senjata dan berangkat menuju ke Lokasi Gedung
KEDUBES yg berada sekitar 2 Km dari Markas Gedung CIA.
Ketika Sampai. Pasukan TIM GRS Menemukan Banyak Mayat.
Termasuk Telah meninggalnya J Christopher
Stevens. Sedangkan Pasukan ISIS telah pergi untuk menyiapkan serangan baru.
Tentara
AS TIM GRS Kembali ke Markas CIA
TIM GRS kembali ke Gedung CIA dan menyiapkan keamanan
Tingkat Tinggi di Sekeliling Benteng. Mereka Sadar, ISIS juga akan menyerang Markas CIA di Benghazi. Libya.
Beberapa Mobil Polisi Libya Terlihat datang menghampiri
untuk membantu Tentara-Tentara Amerika Serikat. Tetapi Pergi lagi kabur Ketakutan
dengan ISIS. Karena ISIS juga membunuh Polisi Pemerintahan Libya Tanpa Ampun.
Takut dengan keadaan ini. Staff CIA menelpon AFRICOM.
Sebuah Gugus Tempur Kapal Perang, Pesawat Tempur dan Pangkalan Helikopter
Perang Reaksi Cepat milik Armada Amerika Serikat yg Terdekat di Italia. Untuk Meminta
Serangan Pesawat Tempur dan Bala Bantuan Cepat ke Benghazi, Libya
Tetapi Naas, Permintaan Respon di Jawab begitu Lama,
Berbelit-belit, dan juga Meminta Hak Otoritas.
Gugup dengan Hal ini. Staff CIA membuka peta mencari
Pangkalan Militer AS yg Lainnya yg Terdekat di Kota Benghazi. Untuk di Telpon Meminta Bantuan Tambahan.
Ada Beberapa Markas
Pasukan AS Delta Force yg Lainnya Tetapi mereka Tak Punya Helikopter. Hanya Memiliki Mobil. Jarak Wilayahnya juga Jauh Sekitar 321 Km. Jika di Ibaratkan
dengan Perhitungan. Mereka Bisa Tiba Pada Saat Pagi Hari.
GEDUNG
MARKAS CIA DI SERANG ISIS
ISIS menyerang Markas CIA dengan 3 Gelombang Serangan.
Di Mulai Tengah Malam Sampai Pagi Hari. Pasukan Tim GRS mampu menahan Imbang
Serbuan ISIS hingga berjam-jam. Tetapi beberapa Pasukan AS yg lainnya juga
Tewas dalam Pertempuran menghadapi ISIS.
Pada Pagi Hari. Pasukan Navy Seal yg menempuh Perjalanan 321 Km menggunakan Mobil Biasa. akhirnya Tiba juga dengan membawa
Rombongan Polisi Libya. Di Susul kemudian dengan Tentara-Tentara Pemerintahan Libya
yg Turut membantu Menjaga Keamanan membawa Seluruh Staff CIA dan Pasukan Tentara
AS yg masih Hidup ke Bandara Pesawat untuk di bawa Pulang Ke Amerika Serikat.
Bantuan Tentara-Tentara AS yg Lain dari Gugus Reaksi
Cepat Kapal Perang, Helikopter dan Pesawat tempur tak datang-datang juga karena
masalah Komunikasi yg berbelit-belit.
Tim AS GRS yg di
Serang oleh ISIS. Akhirnya Di Tolong oleh Polisi-Polisi Libya, Rakyat Lokal Libya Pro
Pemerintahan Demokrasi, dan Tentara-Tentara Pemerintahan Libya dengan
Persenjataan, Alat Berat, Machine Gun, Truck dan Personil yg Lebih banyak.
Semua Staff CIA dan Seluruh Tentara Non-Tempur AS yg
ada di Libya pun akhirnya Pulang. Termasuk seluruh Mayat warga AS yg Tewas di bunuh oleh Tentara ISIS juga
di Bawa Pulang kembali ke Amerika Serikat menggunakan Pesawat Transportasi.
Foto : Pulang ke Rumah di Amerika Serikat |
10 Hari Setelah Serangan ISIS di Libya. 100.000 Rakyat
Libya meratapi Kematian Christopher Steven. Libya akhirnya dinyatakan secara
resmi sebagai negara Gagal dan kini terbelah dua. Akibat di Kuasai oleh ISIS.
Pemerintahan Libya berjanji kepada Amerika Serikat bisa mengusir ISIS suatu saat kelak seorang diri tanpa bantuan America.
Pemerintahan Libya berjanji kepada Amerika Serikat bisa mengusir ISIS suatu saat kelak seorang diri tanpa bantuan America.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer
Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih. GBU