Dalam Kehidupan Sehari-hari kita. Kebutuhan akan DATA
merupakan hal yg ngga bisa terhindarkan lagi. Semua kerja Keras kita pasti
berupa “DATA”. Entah itu yg NYATA ataupun Digital.
Data Digital merupakan Suatu Kumpulan Kode yg
mempresentasikan hasil kerja kita agar bisa dibaca oleh Komputer. Kelebihan
dari Data Digital, Kita Bisa Berbagi Informasi Komunikasi Tersebut dengan Cepat
ke Penjuru Dunia. Bayangkan Berbagi Data apabila masih menggunakan Cara
Konvensional melalui Kertas, Buku,
Kaset, VCD.
Saat ini Teknik Penyimpanan Digital Menggunakan CLOUD
COMPUTING. Kelemahannya adalah Masalah
Penyimpan Informasi (Space Storage), Infrastruktur Teknologi, dan masalah Keamanan
Jaringan yg bisa diretas oleh Hacker/Cracker.
Bagi Kalangan Militer saat ini. Memiliki “CLOUD
COMPUTING” yg Handal merupakan HIDUP MATI Sebuah Negara.
Foto : Militer AS di Depan PC Komputer |
CLOUD COMPUTING UNTUK MILITER AMERIKA
Dalam Dunia Sipil. Pemimpin dalam Teknologi CLOUD
Kebanyakan Berasal dari Negara Amerika Serikat. Meliputi Amazon, Microsoft, Salesforce, IBM, Google, Oracle, Netsuite, Workday, dan Rackspace.
Di Luar AS ada China. Seperti ALIBABA yg juga memimpin dalam Sistem CLOUD. Kemudian ada SAP dari Jerman. Lalu di Israel juga
ada yaitu CTERA NETWORKS.
Walaupun di Amerika Serikat Bertaburan
Perusahaan Industri Pemimpin CLOUD ya. Nyatanya, Pemerintahan AS malah menggunakan
produk luar dari “CTERA NETWORKS” yg berasal dari Israel di Timur Tengah.
Kesepakatan Pembelian Terjadi Tanggal 16 Juni 2016 Bernilai Seharga $ 427.000.000 atau Rp 5 Triliun. (Kurs Rp 13.300).
Orang-Orang Israel akan Datang ke AS membangun
Infrastruktur Teknologi untuk Departemen Pertahanan AS dalam menyediakan
Layanan Komputer, Keamanan Cyber Sistem Informasi, Jaringan Cloud Internal
Militer Termasuk ke NSA (National
Security Agency), PENTAGON dan ke Gedung
Putih yg Kemudian Terhubung Lagi ke Seluruh Jaringan USNORTHCOM, USEUCOM, USCENTCOM, USAAFRICOM, USPACOM dan USSOUTHCOM.
MENGAPA PEMERINTAH AS MEMUTUSKAN PAKAI CTERA DARI ISRAEL KETIMBANG
PRODUK DALAM NEGERI
Belum ada Informasi Detail mengapa ini Terjadi…?
Foto : US Army di depan Komputer |
Tapi jika di Lihat dari Track Record yg ada. Faktor
Harga Murah menjadi Alasan. Selain itu, di
Gadang-Gadang CTERA memiliki Tingkat Keamanan Tinggi Hal ini Karena Banyak Penghargaan Internasional dan Pertumbuhan Cepat yg dialami oleh Perusahaan Israel ini Sehingga Layanan Jasanya Terjual ke Banyak Negara Sebanyak 25.000 Unit Bisnis Enterprise menggunakan Jasanya yg Tersebar di Australia, Kanada, Ferancis, Jerman, Hongkong, Italia, Spanyol, Inggris, Chili, Meksiko dan AS itu sendiri.
ada Satu Hal yg
Membuat CTERA Unggul yaitu Kemampuan Berbagi PRIVASI
FILE SHARING untuk sync & berbagi Share ke Tempat yg Bahkan Sangat
Terpencil. Data Tersebut Bahkan di Enkripsi Sekaligus di Kompresi dengan Sistem
Terstruktur dan Keamanan Firewall untuk Mencegah Kebocoran BIG DATA Informasi.
Foto : Militer Amerika Serikat dan Arpanet |
Ini Artinya, Data Bisa di Bagi Secara Cepat, Aman dan
Handal. Saling Terkoneksi Antar Gedung Departemen, ke Kapal Induk, Kendaraan
Militer, Pesawat Tempur, Drone, Helikopter, Tank, bahkan Bisa Terkoneksi
Berbagi Data dengan Data Link Pasukan Infantry militer di Tempat yg Terpencil.
Liran
Eshel. CEO CTERA mengatakan :
Foto : Tim Ctera |
Sangat Bangga Pemerintah AS
dengan Militer Terbesar di dunia ini memilih kami sebagai pemecah masalah
Sinkronisasi dan File Sharing Data yg Aman. Kami Bangga Sangat Luar Biasa. Ini
Kebanggaan juga Bagi Industri Teknologi Israel. Sahutnya.
DAMPAK BAHAYA JUSTRU DATANG DARI ISRAEL
Amerika Serikat beruntung memiliki 100% Lembaga Cyber Terbesar seperti NSA (National Security Agency). Dengan Karyawan Hingga 30.000 Orang.
Foto : NSA |
Masalahnya, Insfrastruktur CLOUD mereka saat ini telah memulai menggunakan
Produk Luar dari Israel.
Hal ini Justru Bahayanya Datang dari Israel. Walaupun
CTERA hanya bertindak sebagai Pemasok atau Penyedia. Bisa saja di Bobol oleh
Bangsa Yahudi Tersebut Karena mereka yg empunya Teknologinya. Walaupun, Tetap hal ini juga ngga akan mudah mengingat AS
memiliki NSA yg akan menjaga Keamanannya.
Pada Tanggal 14 Juli 2016. AS dan Israel Sepakat Menandatangi Perjanjian
KEAMANAN CYBER BERSAMA. Dan juga menciptakan Undang Undang Baru Tentang
Kerjasama Cyber.
Ratcliffe mengatakan : Kami Bangga Bermitra dengan
Israel. Kami akan Tumbuh Memperkuat Ikatan Ilmu Pengetahuan & Penelitian Cyber Berkolaborasi dengan mereka
dalam Jangka Panjang untuk Cyber Security Bersama. Sahutnya.
Sumber :
https://ratcliffe.house.gov/media-center/press-releases/reps-ratcliffe-and-langevin-introduce-us-israel-cybersecurity
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer CTERA
Semoga Bermanfaat. Terima Kasih. GBU