Beberapa Waktu Yang Lalu. Saya Telah Menulis Artikel Kepada
Anda Tentang Peristiwa Akhir dari Lembaran Kehidupan “SANTOSO” atau Bisa kita Sebut dengan nama Abu Wardah.
Santoso Tewas di Tembak
Pada Tanggal 18 Juli 2016 di Kawasan
Pegunung Gunung Biru (Napu), Desa Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah. Dalam Operasi Tinombala dari Pasukan
Tentara TNI Indonesia Batalyon Raider 515 Kostrad.
Santoso Telah di Incar Selama Bertahun-Tahun oleh
Polisi dan Tentara Nasional Indonesia dengan mengerahkan Ribuan Pasukan,
Helikopter dan Pesawat Drone untuk mencari dan menewaskan Santoso. Dalam
Sejarah Hidupnya. Santoso Pernah Membantai Beberapa Polisi Indonesia dan
Menguburkannya dalam 1 Lubang yg Sama. Santoso juga mengabdi Kepada KHILAFAH ISLAMIC STATE yg berpusat di
Syam Suriah.
Tak Pelak, Pemerintah Indonesia menganggap Santoso
Sesat dan di Cap Terorist.
PROSES PEMAKAMAN DI HADIRI OLEH 1.000 ORANG
Jenazah Santoso yg awalnya Berada di Tangan Kepolisian.
Kini di Bawa dengan Perjalanan darat Pada Pukul 08.10 Wita.
Kemudian di
Serahkan Ke Pihak Keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara untuk di Bawa ke Rumah
Duka Pada Pukul 12.30 Wita. Kemudian diSemayamkan dan diSalatkan.
Pada Pukul 13.30. Jenazah Santoso di Bawa ke TPU
(Tempat Pemakaman Umum) Tepatnya Berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Poso
Pesisir. Pada Hari Sabtu. Tanggal 23 Juli 2016.
Saat Pembawaan Jenazah. Menurut CNN.com : Di Perkirakan
Sekitar 1.000 Orang Hadir Bergantian Bahu Membahu Membawa Jenazah Santoso. Banyak
Orang Hadir di Lokasi membuat Kemacetan.
Pada Saat Tersebut. Wartawan CNN mengklaim Tak ada
Satupun Polisi atau TNI disana. Hal ini memang atas Permintaan Keluarga agar
Tak Terjadi Benturan. Mengingat Hampir Seluruh Pelayat Santoso menginginkan TNI dan Polisi angkat Kaki. Sahut : Syafii.
Saat Tiba di Lokasi. Telah Berdiri Spanduk yg Bertuliskan : SELAMAT DATANG SYUHADA POSO.
Saat Tiba di Lokasi. Telah Berdiri Spanduk yg Bertuliskan : SELAMAT DATANG SYUHADA POSO.
TAKBIR SUCI DARI PELAYAT
Semua Orang dengan Penuh Semangat Berteriak. Allah Allah Allah
Dan Melantunkan Religi Nasyid :
Kehidupan Bagaikan Roda
Tipu Zaman Terus Berputar
Namun Satu Tak akan Pudar
Cahaya Allah Tetap membahana
Majulah Sahabat Mulia
Berpisah Bukan Akhir Segalanya
Lepas Jiwa Terbang menghantar saat
Kita Kita Tetap Satu jua
Kita Kita Tetap Satu Jua
Walau Raga Merenggang nyawa
Harta Dunia Tiada Tersisa
Namun Jiwa Tetaplah Ksatria
Takkan Surut Satu Langkah Jua
Majulah Sahabat Mulia
Berpisah Bukan Akhir Segalanya
Lepas Jiwa Terbang menghantar saat
Kita Kita Tetap Satu jua
Kita Kita Tetap Satu Jua
Debu Debu dan Darah Suci
Saksi yang Tak Terbantahkan Lagi
Di Lembah Hutan dan Samudera
untuk Allah di atas Segalanya
Tubuhku kini Terkapar
Bersimpah darah berdebu Tanah
Kakiku Remuk Kepalaku Berdarah
Tak ada Gerak dan Tak ada Nafas
Jangan Kau Kira aku ini Mati
Jangan Kau Anggap aku telah tiada
Jangan Kau Anggap aku telah tiada
Jangan Kau Anggap aku telah tiada
Janganlah Engkau Sebut ini Petaka
Mati Syahid bagiku Karunia
Jika Engkau Tak Mati di Jalan Allah
Dan Juga Engkau Mati di Jalan Setan
Aku hidup di sisi di arwahman
Dengan Curahan Rejeki yang tiada henti
Aku hidup di sisi di arwahman
Dengan Curahan Rejeki yang tiada henti
Jangan beranggan merenggut nikmat sorga
Andai jalan jihad tak pernah engkau tempuh
Surga Tak semurah yang kau anggankan
Tiada kebahagiaan Tanpa cobaan
Harta dan Jiwa jadi Tebusannya
Jihad bisalah jadi Jalannya
Harta dan Jiwa jadi Tebusannya
Jihad bisalah lah jadi Jalannya
Seluruh Pelayat Mengklaim Kematian SANTOSO sebagai
Pahlawan dan Mati Syahid.
Ustadz Adnan Arsal mengatakan :
Semua
Masyrakat Mengetahui, Di Manapun yg ada di dunia ini, Di Indonesia, Di
Internasional.
Di
Artikel di Ketahui Bahwa Anda adalah Salah Seorang pemberani dari Mujahidin
Indonesia Timur,
Anda
di angkat oleh Mereka. Maka Anda Terangkat Sebagai Seorang Mujahid yg Hakiki di
Hadapan Allah SWT.
Kemudian, Seluruh Pelayat Berteriak dengan Lantang menyebutkan
nama Allah SWT. Yang Mengakhiri Proses Pemakaman Santoso atau Abu Wardah
sebagai “Khusnul Khatimah”.
KOMENTAR BERBEDA DARI 2 KUBU YG BERBEDA
Banyak Orang di Indonesia menganggap Santoso Sebagai Terorist. Sangat Banyak dari Mereka Mengucapkan
Komentar dengan Kata-Kata Kotor yg Kurang Sopan kepada Santoso.
Namun, Beberapa Pendukung Santoso ada juga yg
mengatakan :
Merintiiiiihh
hatiku menangis melihat jasadmu saudarakuuu, kau difitnah sana sini kau dicap
sebagai teroris padahal kaulah pembela muslim sejati. kami tidak akan termakan
bahasa penyesatan dari media siapapun, kau kan kukenang sebagai pelindungku
sebagai tentaraku dan sebagai tentara ALLAH.
MASA DEPAN SETELAH KEMATIAAN SANTOSO
Kematiaan Pemimpin Santoso menjadi Pukulan Keras bagi MIT (Mujahidin Indonesia Timur). Sehingga
mereka Sudah Tak Efektif Lagi. Sahut Tito
Karnavia.
Melalui Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi.
Presiden Jokowi mengucapkan Apresiasi bagi TNI atas upaya melumpuhkan Santoso.
Pemberantasan Terorisme tak boleh Gagal. Namun demikian Presiden Jokowi juga
mengingatkan agar terus mengejar sisa-sisa gerombolan yg masih tersisa harus di
kejar.
Sebagai Informasi. SANTOSO merupakan Jaringan "ISLAMIC
STATE". Ia memiliki Tujuan Utama Hanya 1 saja. Yaitu ingin menegakkan Kembali “Kekalifahan”
di Bumi ini yg Pernah di Hancurkan dan di Pecah Belah oleh Pasukan Tentara Salib Salibis dan Pasukan Tentara
Muslim Thaghut Pada Ratusan Tahun yg Lalu.
Foto : Santoso Tewas Sambil Tersenyum |
Pada Beberapa Tahun yg Lalu. Santoso Pernah Merilis Sebuah Video dan Mengetahui Bahwa Suatu Saat Nanti Dirinya Pasti Tewas. Namun dirinya Berani Tidak Takut.
Foto : Santoso di Hutan Pegunungan Biru |
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. GBU