Pada Tanggal 1
Agustus 2016. Secara Resmi. Pesawat Tempur Amerika Serikat melakukan
Pemboman di Libya Terhadap Basis Daulah
Khilafah atau Islamic State.
Artinya ya, Serangan AS semakin meluas Terhadap Islamic
State. Tak Hanya di Suriah, Irak dan Afghanistan saja. Kini Telah menyebar ke
Libya atas Permintaan Pemerintah Libya Accord Nasional atau bisa kita sebut : Government Of National Accord (GNA).
SERANGAN ISLAMIC STATE TERJADI SETIAP HARI DI LIBYA
Di Lansir dari Washingtonpost.com (1 Agustus 2016).
Serangan yg di Lancarkan oleh ISLAMIC STATE berlangsung terjadi hampir setiap hari. Mereka
memiliki Tujuan Utama untuk Mendirikan Sebuah Kekhalifahan. Tak Hanya di Libya
saja, Tapi juga berencana mencaplok Negara Tetangga yg Lainnya Seperti “MESIR”.
Di Libya, Mereka (Islamic State) Telah mencaplok beberapa Kota. Seperti Kota SIRTE yg Telah di Jadikan Basis Benteng. Pasukan Islamic State Telah menempatkan Pasukan Penembak Jitu dan Menyiapkan Kubu Pertahanan militer di Sana.
Islamic State juga Mendirikan Pemerintahan Khilafah,
Penyediaan Akses Internet, Jaringan TV, Infrastruktur Minyak dan Rakyat yg Telah Berubah
Haluan Menjadi Pro-ISIS dan Menolak Pemerintahan Libya yg dianggap sebagai
Kelompok Muslim Libya yg Telah Sesat Murtad atau Thaghut.
Foto : Peta Kekuasaan Wilayah Khilafah Daulah |
Hari ini…? Para Pasukan ISIS atau DAULAH KHILAFAH
Tersebut.
Masih ingin Terus Merebut
Wilayah yg Lebih Besar Lagi. Sehingga dapat menimbulkan Ancaman di Masa Depan
bagi Pemerintahan Libya.
Tak Tahan Terus di Serang. GNA (Sebutan untuk Pemerintahan Libya). Akhirnya memanggil
Pemimpin Amerika Serikat dan Meminta Bantuan Internasional.
BANTUAN SERANGAN UDARA :
Pada Beberapa Tahun yg Lalu. Pemerintahan Libya (GNA). Menolak
Kehadiran Militer AS. Alasannya Karena dianggap Libya Sanggup mengatasi Pasukan
Islamic State.
Foto : Fayez al-Sarraj |
Pada Tanggal 1 Agustus 2016. Akhirnya. Perdana Menteri
Libya Fayez al-Sarraj secara resmi
meminta dukungan serangan udara dari Pemimpin AS untuk mengalahkan Islamic
State. Mengingat Begitu Sulitnya Mengalahkan Kelompok Berbendera Hitam ini.
Presiden Barrack Obama melalui Juru Bicara Pejabat
Pentagon Peter Cook. Mengatakan :
AS Berdiri bersama Masyarakat Internasional dalam
mendukung GNA (Pemerintahan Libya) untuk berusaha memulihkan Stabilitas
Keamanan di Libya. Sahutnya.
Namun, Fayez al-Sarraj menekankan : Bahwa Keterlibatan
Amerika Serikat dan Pihak Internasional akan Terbatas untuk Keperluaan Teknis, Logistik dan Serangan Udara Berawak atau Tak Berawak.
Kehadiran mereka tak diperbolehkan untuk hadir di Tanah Libya secara Langsung.
3 Kapal Perang milik Amerika Serikat. Termasuk Kapal
Serbu Amfibi Wasp Telah ada di Depan Libya. Serangan ini dikendalikan oleh
Militer AS Pada cabang Unit AFRICOM untuk menghancurkan Islamic State.
Wartawan Sempat Mengatakan : Sampai Berapa Lama kita
Berperang memberikan Serangan Udara melawan ISLAMIC STATE (ISIS) di LIBYA.
Juru Bicara Gedung Putih. Peter Cook mengatakan :
Berapa
Lama Dukungan Serangan Udara Melalui Proses Kolaboratif yg Sangat Erat. Kita
akan Terlibat Proses Koordinasi dengan GNA untuk menentukan Lokasi Pemboman
oleh Militer Amerika Serikat. Kita akan Terlibat Ketat dalam Setiap Proses
Langkah Serangan untuk memutuskan Daftar Target setelah Berkonsultasi. Tujuan kita
bersama GNA adalah untuk melenyapkan ISIS.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. GBU