Siapa sih yg ngga Kenal dengan Website Detik.com. Portal Berita Online yg Tampilan Halamannya Penuh dengan
Warna Warni, Akses Loadingnya Sangat Cepat,
Tentu saja ya. Beritanya update dalam hitungan
perdetik. Baik siang maupun malam hari ngga ada hari libur deh ngga ada
matinya, Tiap Hari Website ini Update Terusss he he..,
Nah, Di Lansir dari Pencatat Statistik Data dari Similarweb.com
Portal Berita www.Detik.com mendapatkan Posisi Peringkat #1 untuk Kategori Situs Berita
di Indonesia dan Detik.com Berada di Posisi Peringkat #11 di Indonesia sebagai Website yg Paling di Kunjungi di
Indonesia Pada Tahun 2017.
Foto : Mantan Karyawan Detik.com yg Kini Telah Mendirikan Startup Baru : Kumparan.com |
Tangan Dingin Bapak Budiono Darsono
Kesuksesan Detik.com Tak Lepas dari Tangan Dingin Bapak Budiono Darsono.
Bagaimana Bapak Kelahiran 1 September 1961 Tersebut Sukses Mendirikan Detik.com
Menjadi Salah Satu Portal Berita Online Terbesar di Indonesia.
Foto : Budiono Darsono |
Situs Berita Detik.com Menarik Minat PT AGRANET MULTICITRA SIBERKOM yg juga mengawangi (PARA GROUP) : TRANSCORP (Trans
TV, Trans 7,) (Pusat Belanja Carrefour), dll.
Tak ayal Pada Tahun 2011. Detik.com milik Budiono
Darsono di Beli (EXIT) Seharga uang yg Fantastis besarnya $ 60.000.000 juta
dolar atau sekitar Rp 540 Miliar (Per
Tahun 2011).
Menunjjukkan jika Kepiawaian Budi Darsono Terbayar
Lunas dengan Keberhasilan di Akuisisinya Detik.com.
Tangan Dingin Terus Berlanjut
Setelah di Akuisisi. Budi Darsono dan Karyawan Lama
Detik.com masih tetap bekerja dan menjabat di Detik.com untuk beberapa Tahun.
Namun Kemudian, Seperti
Biasanya Para Founder-Founder Sukses di Dunia dengan Otak yg Cemerlang ya. Mereka Pasti Suatu Saat memutuskan Pensiun, Hengkang,
atau mengundurkan diri untuk membuat kembali Perusahaan dan Startup-Startup
Baru.
Dengan Tujuan agar suatu saat keberhasilan dapat terulang Kembali di Akuisisi, IPO, atau bisa meraih keuntungan lebih banyak lagi.
Dengan Tujuan agar suatu saat keberhasilan dapat terulang Kembali di Akuisisi, IPO, atau bisa meraih keuntungan lebih banyak lagi.
Budiono
Darsono memiliki Pengalaman Tinggi dalam Bidang Ranah Industri
Media Berita Online Tanah Air.
Bersama dengan Sahabatnya Abdul Rahman, Calvin
Lukmantara dan Para Teman Mantan Karyawan Detik. Seperti Hugo Diba, Ine Yordenaya, Heru Tjatur, Arifin Asydhad, Yusuf Arifin,
dll.
Pada Bulan Januari 2017. Para Mantan Detik.com Mulai Mengembangkan
KUMPARAN yg Tetap Berhubungan dengan Media Berita online Tetapi di Balut dengan
Sistem yg lebih Canggih yg Belum Pernah ada Sebelumnya.
Artikel
Lainnya :
|
KUMPARAN GABUNGAN ANTARA PORTAL BERITA DAN MEDIA SOSIAL KHUSUS UNTUK
PARA JURNALIS / WARTAWAN
Mendengar Istilah Nama Kumparan. Lantas saya teringat dengan
bagian yg berisikan sebuah Lempengan Besi yg di Lilit oleh Banyak Kawat dan
Kabel-Kabel berwarna merah yg biasanya terdapat pada bagian Perangkat Televisi
dan Benda-Benda Listrik Elektro.
Tapi kita bukan membahas yg ini ya.
Kumparan memiliki Alamat di Kumparan.com
Terdapat juga di Aplikasi
Android dan iOS iPhone Apple
Tampilan Kumparan mirip seperti Timeline Facebook, Google+ atau Instagram. Tetapi Berbeda. Karena
Status yg Tertulis Hanya Berisikan Informasi Berita. Pada Bagian Kiri Terdapat
Profile Wartawan yg Bisa Anda Ikuti. (Follow).
Ngga Hanya Wartawan Kumparan yg Boleh Berkontribusi Menulis
Artikel Berita. Tetapi Semua Orang Boleh Memiliki Kebebasan Menjadi Wartawan di
Kumparan. Tentunya Tetap di Awasi Karena Kumparan di Lengkapi Fitur Intelijen Konten.
Apabila Anda menyukai Topik Tertentu atau Suka salah satu
Penulis dari Wartawan. Kita dapat mengikutinya.
Tetapi Apabila Kita Kurang Menyukai Salah Satu
Wartawan. Anda dapat Menghapusnya. Sehingga Wartawan-Wartawan Terbaik dengan
Informasi Tulisan Terbaik yg dapat Anda ikuti sehingga memiliki Personalisasi yg Terarah.
Untuk Tulang Punggung Keuangan Kumparan menggunakan Sistem ESOP (Employee Stock Option Plan) di Mana
Karyawan dapat mempunyai Hak Kepemilikan Saham. Kemudian Strategi Monetisasi
masih memanfaatkan Iklan.
“Di industri digital, sebuah perusahaan yang tidak memiliki sistem ESOP akan ditinggalkan karyawan-karyawan terbaik mereka cepat atau lambat. Sudah banyak contohnya,” Celetus Budiono Darsono.
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. GBU