Kedatangan Raja ‘Arab Saudi’ ke Indonesia. Pada Tanggal
1 Maret 2017. Telah Membuka Kasus
Tentang Begitu Kwatirnya Kerajaan Arab Saudi Terhadap ISIS dan IRAN.
Persaingan Ekonomi & Investasi Terhadap IRAN. Juga
menjadi Salah Satu Kesimpulan yg dapat dipetik. Tentang Arti Pentingnya Arab
Saudi membutuhkan Bantuan Indonesia dalam menghadapi Keadaan Global.
IRAN adalah Negara Terluas Nomor #2 di Timur Tengah
dengan jumlah penduduk sangat besar mencapai 77.450.000 orang yg
merupakan mayoritas islam syiah.
Bandingkan dengan Arab Saudi yg hanya memiki 28.830.000 Penduduk yg Mayoritas Islam Sunni.
Di Tambah dengan Kedigdayaan Iran dalam Bidang
Teknologi, Elektronik, Ekonomi, Energi, Investasi dan Militer. Membuat Dominasi
Sunni di Timur Tengah akhirnya membentuk Kumpulan Dewan Kerjasama Teluk (GCC). Yang Terdiri dari Arab Saudi, UEA,
Kuwait, Oman, Qatar dan Bahrain.
Tujuan GCC adalah membendung Pengaruh IRAN dan Sekutunya
Seperti Hizzbulah, PMZ Irak, Houthi dan Bashar Al Assad yg Mayoritas Syiah.
Mengingat Pada Tahun 2030 nanti, Sulit Bagi GCC untuk
dapat memperkuat Ekonomi & Militer Apabila Hanya Mengandalkan Minyak &
Gas yg Bersaing Ketat dengan Iran.
Pada Tanggal 15 Desember 2015. Arab Saudi juga memandang
ISIS sebagai Penyakit dan Terorist. Untuk Membendung ISIS, Arab
Saudi membentuk KOALISI ISLAM yg
Terdiri dari 34 Negara yg Mayoritas Islam Sunni.
Arab Saudi juga membentuk Tembok Pagar Perbatasan Sepanjang 900 Km yg di Jaga oleh 30.000 Tentara untuk membendung ISIS. Mengingat Beberapa Kali, ISIS Telah membunuh Tentara-Tentara Saudi.
ISIS memiliki Tujuan membentuk Negara Raksasa Lintas Batas
di Jazirah Arab yg disebut Kekalifahan.
ISIS juga berniat menjadi Penjaga, mengambilalih, dan berkeinginan menguasai 2 Kota Suci Mekkah dan Madinah di Masa Depan. Kemudian berniat menghancurkan Ka’bah
yg menurut ISIS dianggap Pemujaan Batu Berhala dan Thaghut.
Sedangkan IRAN, Telah Lama menolak Pemerintahan Arab
Saudi. Iran berencana menguasai Pemerintahan Politik di sekitar Kawasan.
Seperti yg Terjadi di Suriah (Bashar al Assad) dan Yaman (Houthi).
IRAN membantu Logistik Persenjataan, Politik, dan Dana Keuangan. Menandakan bahwa Pengaruh IRAN memang Terbukti Ikut Andil. IRAN juga diketahui ingin mengambil alih menjadi Penjaga Kota Suci Mekkah dan Madinah.
IRAN membantu Logistik Persenjataan, Politik, dan Dana Keuangan. Menandakan bahwa Pengaruh IRAN memang Terbukti Ikut Andil. IRAN juga diketahui ingin mengambil alih menjadi Penjaga Kota Suci Mekkah dan Madinah.
Foto : Rakyat Syiah Iran Menolak dan Anti-Arab. Terlihat di Belakang Foto Nimr al-nimr yg pernah dieksekusi oleh Kerajaan Saudi. Selama ini IRAN memandang Arab sebagai Wahabi/Salafisme |
Baru-Baru ini, Kelompok Syiah Hizzbulah yg dinyatakan
Terorist oleh Arab Saudi Kedapatan sedang memperkuat Kekuatan Militer-nya untuk
Mengalahkan dan Sedang membuat Dominasi Kesenjangan dengan Pemerintahan Lebanon Politik Islam Sunni yg Sah.
ARAB SAUDI, IRAN dan ISIS
Foto : ISIS |
Konfrontasi Tak Terelekkan. Di Mana Arab Saudi, IRAN
dan ISIS melihat satu sama lain sebagai musuh dan saling terkunci untuk
kompetisi persaingan dan peperangan yg rumit.
Arab Saudi diketahui Turut Membantu dalam Memerangi
ISIS (Islamic State) dengan Mengirimkan Logistik bagi Militer Pimpinan Amerika
Serikat + Sekutu Internasional.
Arab Saudi juga membantu Bahrain, Yaman, dan Kelompok
Moderat Oposisi Sunni dalam memerangi Pemerintahan Syiah Bashar Al Assad di
Suriah dan Pengaruh Iran.
Di Belakang Arab Saudi ada Perlindungan Amerika Serikat.
Sedangkan di Belakang IRAN ada dukungan beruang Merah Rusia. 2 Negara Super
Power Raksasa ini diketahui Sulit Akur dan Mustahil untuk Akur.
Abdelkhalq
Abdulla seorang Ilmuwan Politik di Dubai mengatakan
Masalah
Mendasar adalah Bahwa Kita Harus Membiarkan Suriah Assad Berperang untuk
mengalahkan ISIS. Saya berpikir justru sebaliknya. Semakin Lama Assad ada di
Suriah, Semakin Lama ISIS juga akan berada di sana.
Tidak
ada cara lagi di bumi Tanah Sunni. Kita harus bergabung menghadapi Semua Peperangan.
Pada Tahun 2017. Jumlah Korban Perang di Timur Tengah Menyebabkan 470.000 Orang Tewas Terbunuh. 1,9 Juta Orang Terluka dan Jutaan Mengungsi ke Eropa, Turki dan Yordania.
Pada Tahun 2017. Jumlah Korban Perang di Timur Tengah Menyebabkan 470.000 Orang Tewas Terbunuh. 1,9 Juta Orang Terluka dan Jutaan Mengungsi ke Eropa, Turki dan Yordania.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube : Angkatan Udara Arab Saudi
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. GBU