Dalam Peperangan Modern saat ini. Helikopter Merupakan Alustista
Unggul dalam Memenuhi Kebutuhan Militer Sebuah Keamanan Negara.
Namun dengan Perkembangan Senapan Mesin Berat dan Rudal Genggam Anti-Helikopter.
Ancaman Bahaya menjadi Semakin Berkembang Pesat dan Kompleks.
Dalam Menyelesaikan Tugas Misi. Pilot Helikopter Tentu di
Larang untuk Terbang Rendah atau dilarang untuk Terlalu mendekati Medan Ancaman
Terlalu Dekat. Sebelum Keadaan Tersebut Benar Benar Aman.
Kita Kembali Pada Poin diatas, Bahwa Rudal yg dapat di
Genggam Seorang Tentara Lawan dapat menjadi Pembunuh Mematikan Mengancam
Seluruh Kru Helikopter.
Pada Siang Hari, Untuk Melihat Lawan dari Kejauhan yg
Sangat Jauh. Tentu Bukanlah Perkara Mudah. Apalagi di Lingkungan Medan Perang
yg Terkadang di Selimuti Kondisi Asap dan Badai Pasir.
Pada Malam Hari, Pilot Mengandalkan “Night Vision”, "Googgle" dan Berbagai Perangkat
Lainnya. Namun Alat ini Memiliki Kemampuan Terbatas untuk Mencapai Misi Mereka.
Karena Faktor Faktor Seperti Gelap Gulita, Kondisi Cuaca, Kabut dan Hujan.
UNI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT BELI PERANGKAT SYSTEM BRIGHTNITE ISRAEL
Pada Tanggal 4
Mei 2016. Israel Melalui Perusahaan Teknologi Elbit System Telah Melakukan
Demonstrasi Kepada Airbus Helikopter dan Berbagai Angkatan Udara dari Berbagai
Negara.
Dengan Tujuan Membuktikan Bahwa Helikopter Biasa Kini
dapat di Ubah Menjadi Mirip Seperti Helikopter Serang dengan menambahkan
Kemampuan Penglihatan Brightine yg Lebih Baik.
Foto : Israel Battle Hawk. Helikopter Transportasi Berubah Menjadi Helikopter Serang |
Brightnite Sebenarnya
menggunakan Sensor Blister yang di Instal Pada Bagian Depan Helikopter untuk
kemudian di teruskan ke Helm Pilot untuk menciptakan Kesadaran Situasional di depan Layar Mata.
Terdapat Multisensor dan Sistem Multispektral menyatukan
Hasil Jepretan 11 Kamera Video yg Berbeda. Citra Tersebut Kemudian Menampilkan
Layar 2D dan 3D mengikuti Setiap Garis Kontur Lanskap.
Parameter Penerbangan, Data Taktis Misi Seperti Bahaya,
Target Tembakan, Tempat Pendaratan, Data Elevasi, Pelacakan, dan Informasi Data
Militer Lainnya Tersaji di Dalam Layar Mata Pilot.
Tampilan Layar Pemandangan Penglihatan mencakup 90
Derajat.
Pada Tanggal 17 Januari 2017. Setelah Puas Melihat
Demonstrasi yg di Tujukan oleh Israel Elbit System.
Angkatan Udara Uni Eropa (NATO). Akhirnya Memutuskan Telah Menekan Kontrak Pembeliaan Sebesar $ 17.000.000 Juta atau sekitar Rp 226.000.000 Miliar Rupiah.
Angkatan Udara Uni Eropa (NATO). Akhirnya Memutuskan Telah Menekan Kontrak Pembeliaan Sebesar $ 17.000.000 Juta atau sekitar Rp 226.000.000 Miliar Rupiah.
Tak Hanya Uni Eropa.
Selang Beberapa Bulan Setelahnya. Pemerintahan Amerika Serikat melalui Pentagon. Pada Tanggal 22 Maret 2017 Telah Menginformasikan Membeli Helm Militer Brightnite dari Israel Senilai $ 50.000.000 Juta atau Sekitar Rp 665.000.000 Miliar Rupiah.
Selang Beberapa Bulan Setelahnya. Pemerintahan Amerika Serikat melalui Pentagon. Pada Tanggal 22 Maret 2017 Telah Menginformasikan Membeli Helm Militer Brightnite dari Israel Senilai $ 50.000.000 Juta atau Sekitar Rp 665.000.000 Miliar Rupiah.
1 Unit Brightnite Memiliki Harga Sekitar Rp 5 Miliar.
Pembangunan Helm akan di selesaikan dalam waktu 30
Bulan untuk diserahkan kepada masing-masing Negara.
Pemerintahan Amerika Serikat akan menggunakan Helm ini
untuk Menjadikan Helikopter Black Hawk Memiliki Kemampuan Melacak Target Lawan
dan Menembakkan Rudal-Rudal dari Jarak Rentang Jauh Tanpa Harus Mendekati Areal
Lawan yg Berbahaya di Tengah Maraknya Rudal Genggam Anti-Helikopter.
Di Lansir dari Janes.com : Sikorsky Black Hawk, Chinook, Super
Puma / Cougar dan Produk Helikopter Lainnya Turut menggunakan Brightnite.
Artikel
Lainnya :
|
Youtube : Israel Brightnite
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat. GBU