Pada Tahun 2009 yg Lalu. Banyak Orang Menambang Bitcoin dengan
hanya bermodalkan Plesdis dan Laptop. Tanpa ada Penambahan Alat-Alat Lain.
Mereka udah dapat mengumpulkan Banyak “Uang Virtual” dalam sehari.
Namun, karena Hukum Alam bekerja disini. “Ada Gula ada Semut”. Gula Berlimpah, Semut
Terus berdatangan untuk mencicipinya. Semut-Semut yg Lain pun Terus
berdatangan. Akhirnya Persaingan merebut Gula pun menjadi makin Ketat.
Hal ini juga Terjadi di Ranah Bisnis Mining, Miners, atau
Cloud Mining dalam merebutkan Uang Virtual di Dunia Maya. Seperti Bitcoin,
Zcash, Ether, Litecoin, Dogecoin, Dash, dll
Profil Penambang Uang
Digital
Memang ngga dipungkiri lagi ya, menjadi Ahli di Bidang
Miners dapat menghasilkan Pundi-Pundi Penghasilan. Ada yg Sedikit ada juga yg
Banyak.
Tergantung Tekad masing-masing orang.
Antonio, Penambang
Miners Bitcoin di Indonesia mengatakan :
Awal-Awal saya masuk
kayak gitu, untungnya kecil, jadi balik modalnya bisa setahun atau kurang. Cuma
ngga tahu ada apa gitu, akhir akhir ini meledak uangnya kayak melipat kali dua,
kali dua, kali dua, kali dua lagi, kali dua lagi. Sekarang itungan saya punya
3x modal, 2x modal. Saya lagi enak-enaknya, bayar listrik tetap Rp 2.000.000
juta. Saya nya dapat Rp 30.000.000 jutaan, Rp 20.000.000 jutaan. Tergantung
Fluktuasinya.
Youtube : Wawancara Profil Penambang Uang Digital Via CNN
EVOLUSI :
Pada awalnya menjadi Miners bisa dilakukan dengan modal 1
Komputer saja. Tapi sekarang masih tetap bisa. Tapi kecil banget hasilnya ya. kalaupun
dipaksakan hasilnya menjadi seperti ini.
Evolusi Miners Berubah dari Waktu ke Waktu.
Dari Semula CPU,
ke GPU, ke FPGA dan Terakhir ke ASIC.
Sekarang Perangkat dan Hardware menjadi Lebih banyak apabila menginginkan
keuntungan yg besar pula.
Ada Miners yg saat ini masih bekerja Skala Kecil di Rumah.
Beberapa Miners yg Lain memilih ikut mendaftar atau menyewa ke Perusahaan Cloud
Mining karena ngga pengen ribet dalam mengurus Hardware.
Banyak Orang yg Masih Pemula Kebingungan.
Apakah membangun Sendiri atau Ikut ke dalam Perusahaan.
Apakah membangun Sendiri atau Ikut ke dalam Perusahaan.
Berikut Gambarannya :
Kelemahan Menambang
Mining di Rumah
~ Membeli Perangkat Hardware dan Komputer
~ Beban Tarif Listrik (Di Indonesia masih menggunakan Daya
Listrik Non-Terbarukan)
~ Kemungkinan Downtime (Matlis. Mati Listrik)
~ Beban Membeli Biaya Peralatan Tambahan Pendingin
~ Rumah anda bisa menjadi Panas. Akibat Komputer mengeluarkan
Hawa Panas Berlebih
~ Berisik karena komputer menyala 24 Jam Sehari
Non-Stop.
~ Membutuhkan Ruangan kamar yg Cukup Luas untuk menyimpan
alat-alat Komputer
~ Membutuhkan Keahliaan IT
~ Membayar Paket Data Internet
~ Bagi Mereka yg Menambang Bitcoin dan Aset Uang Digital Lainnya via Rumahan. Di Tuntut untuk Terus Maju dalam berpola Pikir apabila ngga pengen Rugi.
Keunggulan Menambang Mining
Melalui Perusahaan Teknologi
Berbeda dengan Mining versi Skala Kecil ala Rumahan.
Menambang bersama Perusahaan memiliki beberapa Keuntungan. Walaupun dari Segi
Kelemahan juga ada.
Karena kita dituntun untuk membayar biaya Tambahan bagi
mereka. Dalam istilah ini kita menyebutnya sebagai KONTRAK atau Biaya JASA
Pemeliharaan.
Umumnya, Perusahaan-Perusahaan Mining biasanya sudah
menjalin kerjasama dengan Produsen Perusahaan Perangkat Keras karena membeli
Hardware dalam skala besar sehingga mendapatkan Potongan Harga lebih murah
dibandingkan dengan di Pasaran.
Keunggulan lainnya terletak pada wilayah. Dimana Perusahaan
ini memilih wilayah dengan Cakupan Tempat-Tempat yg dianggap menguntungkan.
Contoh :
Memilih membuka Pusat Data Penempatan Hardware di
Negara-Negara Bersuhu Sangat Dingin. Seperti Islandia, Eropa atau di Pegunungan
Pegunungan China.
Dengan cara ini maka ngga dibutuhkan lagi Biaya Pendingin.
Atau bisa juga dengan memilih Negara-Negara yg memiliki
Pusat Listrik Energi Terbarukan atau Non-Terbarukan yg Lebih Murah. Seperti di
Amerika Serikat atau Rusia. Sehingga Harga Listrik dapat di Tekan
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU