Daftar Lengkap Keuangan Anggaran RAPBN Indonesia. Dari Militer, Kemiskinan, Infrastruktur, dll (2017)
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi telah menyusun daftar lengkap RAPBN untuk Tahun 2018.
Sebelum kita membahas hal ini.
Ada baiknya kita mengetahui dahulu Postur Penerimaan Anggaran Indonesia.
Outlook 2017. Penerimaan Negara Indonesia sebesar Rp 1.878 Triliun.
Berasal dari Pajak & Cukai yg dikumpulkan dari Seluruh Rakyat Indonesia sebesar Rp 1.609 .
Di Tambah dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Meliputi Penjualan dan Keuntungan dari Ekspor Batu Bara, Karet, Ikan, Kayu Meubel, Kayu Pellet, Kelapa sawit, Kakao, Kopi, Rempah-Rempah, Migas, Hibah, Hasil Tilang Pak Polisi, Keuntungan Rumah Sakit, Laba Keuntungan Bank Plat Merat, Laba Kemenkoinfo, Laba keuntungan Sekolah Negeri, Laba Keuntungan Perusahaan Industri Plat Merah, Seperti menjual Kapal dan Sparetpart, dll Sebesar Rp 267 Triliun.
Pada Tahun 2018. Presiden Jokowi Pengen Terus Membangun Infrastruktur di Indonesia.
Sehingga Belanja Negara Sebesar Rp 2.204 Triliun.
Jadi, ada Defisit sebesar Rp 325 Triliun.
Alhasil, Pemerintah Indonesia menutup kekurangannya dengan utang dari Pinjaman Negara Lain.
Apabila di Total.
Utang Pemerintahan Negara Indonesia Tahun 2018 naik mencapai Rp 3.779 Triliun. BI menyebut Utang Indonesia masih Aman berada di kisaran 28-29% dari GDP.
Utang Pemerintahan Negara Indonesia Tahun 2018 naik mencapai Rp 3.779 Triliun. BI menyebut Utang Indonesia masih Aman berada di kisaran 28-29% dari GDP.
BERIKUT DAFTAR BELANJA PEMERINTAH INDONESIA 2018 :
Tahun 2018. Presiden Jokowi yg menjadi Pemimpin Indonesia akan mengantongi Rp 2.204 Triliun.
Uang Tersebut Nantinya di Sebar ke :
BELANJA PEMERINTAH PUSAT SEBESAR Rp 1.443 Triliun
~ Membayar Bunga Utang Jatuh Tempo : Rp 247 Triliun
~ Subsidi Energi : Rp 103 Triliun
~ Subsidi Non-Energi : Rp 69 Triliun
~ Membayar Tunjangan, Gaji Pegawai Negeri (ASN) dan Non-ASN : Rp 369 Triliun
~ Gaji Pensiun
~ Kemen PUPR : Rp 106 Triliun
~ Kemenhan : Rp 105 Triliun
~ Kemenag : Rp 62 Triliun
~ Kemenkes : Rp 59 Triliun
~ Kemenhub : Rp 48 Triliun
~ Kemenkeu : Rp 45 Triliun
~ Kemeristek Dikti : Rp 41 Triliun
~ Kemendikbud : Rp 40 Triliun
~ Kemensos : Rp 34 Triliun
~ Kementan : Rp 23 Triliun
~ Polri : Rp 77 Triliun
~ Komisi Pemilihan Umum : Rp 12 Triliun
~ Mahkamah Agung : Rp 8 Triliun
~ DPR : Rp 5 Triliun
~ Bawaslu : Rp 5 Triliun
~ BKBN : Rp 5 Triliun
~ Kejaksaan RI : Rp 5 Trilin
~ Badan Pusat Statistik : Rp 4 Triliun
~ BPK : Rp 2 Triliun
~ Badan POM : Rp 2,2 Triliun
Belanja Pertahanan keamanan dan Militer
Daftar ini Telah masuk dalam Anggaran Pusat. Apabila di Banding Pada Tahun 2017. Menurun sebesar 7,4% dari Rp 84 Triliun menjadi Rp 77 Triliun. Ini untuk Kepolisian.
Namun Apabila di Total mencapai 105 Triliun. Meliputi :
Namun Apabila di Total mencapai 105 Triliun. Meliputi :
~ Gaji kebutuhan makanan TNI naik Rp 5.000 Per hari dari Rp 55.000 menjadi Rp 60.000
~ Meningkatkan Alustista
~ Pelatihan Petugas Aparat Penegak Hukum
~ Perang Melawan Narkoba melalui BNN : 2 Triliun, 284 Miliar
~ Rehabilitasi 3.500 unit rumah TNI
~ Pembangunan MEF (Minimum Essential Force)
~ Penguatan Pertahanan wilayah perbatasan sebesar Rp 255 Miliar
~ Perlindungan WNI di Luar Negeri sebesar Rp 66 miliar
~ Penguatan Diplomasi Maritim sebesar Rp 10 miliar
~ Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan sipil, dan hak politik sebesar Rp 200 miliar
~ Peningkatan akses kualitas informasi militer ke publik Rp 140 Miliar
~ Penanggulangan Terorist sebesar Rp 500 miliar
~ Biaya Keamanan penjagaan laut sebesar Rp 872 Miliar
~ Intelijen (BIN) sebesar Rp 1,3 Triliun
~ Menciptakan Kondisi yg Aman di Seluruh Wilayah Indonesia dan Kecepatan Tanggap Polisi/TNI mengatasi tindak kejahatan sebesar Rp 5 triliun
BELANJA PENDIDIKAN sebesar RP 440 Triliun
Terdiri dari :
~ Membayar Program Indonesia Pintar melalui Kartu KIP untuk 19.700.000 Juta anak Sekolah
~ Beasiswa Bidik Misi untuk 401,5 ribu Mahasiswa
~ Pembangunan Rehab untuk 61,2 Ribu sekolah
~ Belanja BOS Bantuan Operasi Sekolah untuk 262,2 ribu Sekolah
~ Belanja Pembiayaan Indikator Pendidikan (APK/APM)
BELANJA KESEHATAN sebesar RP 110 Triliun
Terdiri dari :
~ Membayar Program Indonesia Sehat melalui Kartu KIS
~ Mengurangi Stunting (Gizi Buruk)
~ Belanja Obat dan Vaksin
~ Belanja KB (Keluarga Berencana) untuk membantu 1.800.000 juta orang
~ Belanja Imunisasi
~ Pembangunan untuk 49 Infrastruktur Rumah Sakit dan Balai Kesehatan
~ Membiayai Sertifikasi Obat dan Makanan
~ Membayar Jasa Penanganan Malaria dan HIV
BELANJA UNTUK MENGATASI KEMISKINAN dan MASYARAKAT INDONESIA YANG KURANG BERUNTUNG
~ Membayar Tunjangan PKH (Program Keluarga Harapan) melalui Kartu Sakti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk 10.000.000 orang miskin yang kurang beruntung. Rp : 17 Triliun
~ Bantuan Pangan : Rp 13 Triliun
~ Subsidi RASTRA dan BPNT (Bantuan pangan non-tunai) Rp 21 Triliun
~ Subsidi Energi Tepat Sasaran (LPG 3 Kg) dan Listrik (450 VA, 900 VA) : Rp 44 Triliun
~ JKN : Rp 25 Triliun
BELANJA INFRASTRUKTUR Sebesar Rp 228 Triliun
~ untuk membangun jalan baru sepanjang 856 Km
~ untuk membangun jalan tol baru sepanjang 25 km
~ untuk membangun jembatan baru sepanjang 8 Km
~ untuk membangun LRT baru sepanjang 23 Km
~ untuk membangun 15 Bandara udara baru
~ untuk membangun Jalur Kereta baru sepanjang 693 km
~ Pembangunan Telekomunikasi BTS baru di titik Blank Spot sebanyak 380 Lokasi
~ untuk membangun desa broandband terpadu terbaru di 100 desa
~ membangun rumah susun baru sebanyak 7.062 unit
~ Membangun Rumah baru sebanyak 180.000 unit
BELANJA SUBSIDI Rp 172 Triliun
Daftar ini Telah masuk dalam Anggaran Pusat. Meliputi :
~ Subsidi Pangan untuk 5.600.000 juta orang miskin sebesar Rp 7 Triliun
~ Subsidi Pupuk untuk petani sebesar Rp 28 Triliun
~ Subsidi BBM & LPG sebesar Rp 51 Triliun
~ Subsidi Listrik sebesar Rp 52 Triliun
TRANSFER KE DAERAH dan DESA sebesar Rp 761 Triliun
Tujuannya untuk meningkatkan pemerataan ekonomi antardaerah agar mengurangi ketimpangan antar daerah.
Uang akan dikirim ke pejabat daerah/desa yg diawasi dengan ketat oleh Pemerintah Indonesia.
Uang akan dikirim ke pejabat daerah/desa yg diawasi dengan ketat oleh Pemerintah Indonesia.
DANA ALOKASI KHUSUS FISIK Sebesar Rp 62 Triliun
Seperti membeli alat-alat Kesehatan baru, membeli alat buku tulis terbaru, membangun irigasi, membangun sumber air minum, membangun sanitasi, membeli alat-alat prasarana, dll
Artikel Lainnya :
|
ASIAN GAMES sebesar Rp 2 Triliun
Biaya Ajang Olahrga Asia Games
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU