Pria Perempuan, Tua muda, bahkan anak anak tertarik bergabung dengan ISIS. bahkan mereka berangkat ke Suriah. Belakangan mereka akhirnya tidak tahan dan memilih kembali ke tanah air. seperti apa pengalaman mereka bergabung dengan ISIS.
Rosi :
Nur waktu itu apa yang begitu menariknya dengan ISIS ?
Nur :
Jadi yang pertama kalikan saya mengetahui kabar dari paman saya. saya secara pribadi orang yang keingintahuannya tinggi. jadi cari-cari sendiri di internet. terus ketemu di website tumblr yang dimana itu ada kisah mereka yang dimana orang itu sudah sampai di tanah suriah. mereka menceritakan bagaimana keadaan disana dan mereka menghimbau seluruh kaum muslimin. untuk berhijrab karena mereka mengklaim diri sebagai khilafah minhajin nubuwwah seperti zaman Nabi Muhammad dan para sahabat. mereka mengklaim dengan Alquran dan Sunnah dan sebagainya seperti itu. dan saya lihat lagi video video mereka bagaimana disana. saya lihat mba secara di videonya. anak-anak semua sekolah, terjamin kehidupannya, semuanya gratis
Rosi :
berapa lama anda browsing, berapa lama nur riset mengetahui tentang ISIS
Nur :
ISIS itu tahunya akhir-akhir 2014. saya searching-searching, tanya-tanya juga orang disana lewat website tumblr itu sendiri.
Rosi :
Butuh waktu berapa lama anda percaya Janji ISIS itu ideal
Nur :
saya sendiri udah lupa, udah 3 tahun yang lalu
Rosi :
Jadi dalam bayangan nur, yang browsing-browsing soal ISIS. ISIS itu Such great promise
Nur :
Yes, mereka sendiri yang kasih janji. bahwa biaya untuk kesana akan mereka gantikan. pengantian hutang-hutang, dan ngga usah kwatir disana juga ada pekerjaan. mereka janji pun bahwa gajinya tinggi. ngga usah takutlah kehilangan pekerjaannya gitu.
Rosi :
Sebagai remaja beranjak dewasa. seberapa sering nur browsing riset itu, seberapa sering
Nur :
Lumayan sering
Rosi :
Ngga punya kepentingan untuk riset yang mengcounter atau mencari perbandingan tentang apa itu ISIS
Nur :
Pas udah melihat propaganda mereka, wah bagus, indah, kehidupan disana aman, tenteram, damai, penuh keadilan, Ya mereka mengklaim seperti itu seperti zaman Nabi Muhammad dan para sahabat seperti itu
Rosi :
Nur memang tidak mencari atau memang tidak mau mencari artikel kritis tentang ISIS
Nur :
Jadi karena gimana ya udah seperti terbutakan gitu ya. jadi kayak berita kejelekan-kejelekan mereka itu di tolak begitu aja.
Rosi :
Jadi sebetulnya kamu tahu bahwa ISIS adalah Organisasi yang bisa melakukan kekerasan atas nama agama dan berita tentang ISIS itu juga tentang pertempuran yang mengorbankan banyak jiwa. kamu tahu tapi kamu tidak mau mempercayai itu ?
Nur :
Awalnya saya juga mengira seperti Fitnah atau ah ini bukan ISIS. ini organisasi lain tapi mengatasnamakan ISIS. dan ISIS dibilang jahat. seperti ini saya mau memberi contoh ketika kita seperti jatuh cinta pada seseorang. kita melihat orang itu hanya dari yang indahnya saja. ribuan orang bilang dia itu jelek, dia itu ngga bagus, kacaulah. tapi setelah kita bersama dengan dia. kita sendiri melihat barulah kita rasakan.
Rosi :
Jadi kamu pernah merasakan jatuh cinta pada ISIS. Saya bisa bilang kamu anggota ISIS ngga
Nur :
Apakah karena saya pergi ke Suriah
Rosi :
Are you
Nur :
Tidak, karena kami ke sana hidup saja di bawah naungan mereka. di bawah naungan khilafah itu
Rosi :
Jadi bayanganmu ketika berangkat. kamu akan berada dalam dunia khilafah yang sempurna, semuanya serba baik, semuanya serba gratis ya. kamu mendapat pertama kali informasi dari pamanmu dan ibumu juga ikut pergi satu keluarga dari batam
Nur :
Dari Batam, keluarga saya cuma 5 orang.
Rosi :
Kan waktu itu ayah nur adalah pejabat di Batam. mengapa hal baik ini rela di tinggalkan
Nur :
ya Begitulah saya sudah termakan dengan berita mereka bahwa kewajiban berhijrab dan masuk sorga. jadi ketika ke sana dunianya pun dapat akhirnya pun dapat. jadi saya ingin keluarga saya juga. saya ajak mereka semua
Rosi :
Termasuk dalam salah satu keterangannya ayahmu waktu itu bagaimana ada adik ya, atau siapa yang ditanya, soal apakah sudah bulanan sehingga sudah bisa di nikahi. betul itu ?
Nur :
Iya betul
Rosi :
Apa yang terjadi
Nur :
Ya, ketika itu berdasarkan cerita ayah. karena ketika itu seingat saya ya, ayah saya lagi di warnet. ada orang yang tanya karena tahu anaknya perempuan. ya otomatis kita kan menolak.
Rosi :
Itu benar setiap perempuan, memang dipaksa untuk dikawinkan atau kawin itu seperti lomba
Nur :
dulu itu pengalaman saya ketika di asrama wanita. yang mana asrama saya itu ada single ada janda dan ada juga yg berkeluarga. disana mereka khususnya fighter-fighter ISIS datang ke asrama kami, mereka meminta Istri kepada pimpinan asrama kami. asrama kami punya list, data-data siapa saja yang single, siapa yang janda, mereka datangi, saya mau ini saya mau ini. jadi mereka itu, contohnya datang pagi-pagi, kasih lamaran seperti itu, dan sorenya minta jawaban, harus kawin. kita otomatis menolak, kita ngga tahu siapa mereka, mereka darimana background mereka itu apa, dan lagi tujuan kami itu bukan untuk itu. jadi itu sampai sampai. ada seorang wanita di asrama kami sendiri pun bertanya, kenapa kamu belum mau menikah, kamu sudah besar, mau sama ibumu terus, mana jihad mu. saya ya diam aja ngga jawab apa-apa dalam hati kok jihad bagi mereka tu hanya nikah doang, seperti itu. dan dia baru menikah minggu ini, minggu depan dia mau menikah lagi dengan istri ke 3.
Rosi :
Jadi memang itu bukan isapan jempol, bahwa pria-pria disana, Combatan disana, prajurit-prajurit ISIS, memang memperlakukan perempuan sebagai objek saja.
Nur :
Jadi saya pribadi bilang. sebagai pabrik anak saja disana. jadi saya pernah baca satu artikel. dia dari orang british, dia udah keluar, dia menyatakan kepada dunia, fighter ISIS ketika berada di restoran, di jalan, everywhere, ngomongnya soal wanita dan nikah. sama seperti pengalaman sepupu saya laki-laki. ketika dia berjalan bersama kakaknya. tiba-tiba ada orang datangi dia, Salammualaikum, Hello gitu, kenal ngga ada wanita. mau nikah gitu. sepupu saya langsung, hah siapa kamu, tiba-tiba baru kenal dijalan gitu aja. oh ngga ngga, pura-pura ngga ngerti gitu aja. iya memang betul seperti itu
Rosi :
Ketika nolak untuk dinikahi, ada intimidasi ngga, seperti mereka coba terus memaksa ada ancaman keamanan ngga buat kamu dan keluarga.
Nur :
Alhamdulilah sih ngga
Rosi :
Kamu kan yang termasuk juga bersuara minta pulang, berapa lama kamu bisa bertahan. akhirnya sadar sesungguhnya kamu udah ngga lagi tinggal di dalam dunia khilafah yang seperti dijanjikan kepada dunia yang penuh kebohongan
Nur :
kita kan masuk ke sana masuk agustus 2015. 4 bulan kita diasrama. kurang lebih 4 bulan. lalu itu awal januari 2016. kemudian laki-laki kami juga pulang dari pengajaran agama mereka. kami dengar dari cerita mereka. bahwa mereka sempat di tahan, menolak untuk berperang, kemudian setelah itu kami melihat berbagai kezaliman, kejahatan yang mereka lakukan kepada kaum muslimin disana khususnya mandani. mandani itu sebutan penduduk warga sipil asli suriah. kita sudah mulai tergoncang wah ini ngga benar ini. ya udah kita bulat, akhirnya kita mencari jalan.
Rosi :
berapa lama itu, sadar bahwa ini bukan tempat seperti yang mereka klaim
Nur :
Sekitar maret april 2016
Rosi :
disitulah baru sudah ada rasa marah dan ingin pergi
Nur :
Karena kami sendiri sempat ada mengadakan taushiyah, nasihat kepada pihak disana ya untuk perbaikan. karena sesama muslim kita ingin saling mengingatkan.
Rosi :
berani ngga ngasih nasehat untuk mereka
Nur :
Tetapi disana sesudah diberi nasehat. semua di tolak mentah mentah. jadi nasehat tante saja di tolak mentah-mentah. bahkan dia di intimidasi
Rosi :
Kejahatan apa yang menurut kamu paling tidak dapat di tolerir
Nur :
Saking banyaknya kejahatan ya. mereka memaksa yang laki-laki untuk pergi berperang. padahal katanya mereka mengklaim dirinya dengan Sunnah. padahal jelas dalam Al-quran tak ada paksaan dalam beragama. tapi mereka sendiri memaksa orang-orang untuk pergi berperang.
Rosi :
Perasaan mereka seperti apa.
Nur :
Harus pergi berperang juga karena ngga boleh kalau jadi warga sipil biasa saja bakal ngga dapat fasilitas mereka. ngga dapat fasilitas dari ISIS, bahkan disebut munafikin oleh mereka yang tidak pergi berperang itu.
Rosi :
Bisa jelasin ngga perlakuan seperti binatang
Nur :
Jadi gini pertama kali kita sampai di asrama. kita shock, kita kaget, kok kayak gini mulai dari lingkungannya, kok kotor padahal mereka ngaku islam tapi kebersihan sebagian dari iman. tapi kotor banget disana, bahkan wanita wanita disana suka berantem, bahkan suka hampir lemparan-lemparan pisau, katanya sesama muslim bersaudara, tapi kok kayak gitu. terus suka gosip, fitnah, ada yang mencuri, ada yang sempat mau kabur juga karena ngga nyaman kondisinya. ya perlakukan mereka kayak gitu jauh banget dari Islam.
Rosi :
Jauh sekali dari Islam
Nur :
itu ketika yang di asrama. terus ketika kalau kehidupan kita disana selama perjalanan dipasar di perumahan gitu. cara-cara mereka kasih tau kayak contoh wanita tidak pakai hijap. pukul-pukulan kayak ngga tentu gitu. ah kacau balau.
Rosi :
itu jauh sekali kayak membalikkan pandanganmu tentang ISIS. dulu saat kamu berada di suriah.
Nur :
aku bisa bilang mereka pembohong besar.
Rosi :
Apa yang begitu sempurna dari ISIS awalnya
Lasmiati :
Yang sempurna itu disana karena memang dalam Hijrah itu ada kewajibannya, seperti dalam Al-Quran Surat 4 ayat 7-100. dan disana sudah mendeklarasikan dan pemimpinnya pun mengajak kami untuk kesana.
Rosi :
Pemimpinnya itu Abu Bakr al Baghdadi itu. ibu sudah lihat pidatonya memang disitu disebutkan agar hijrah dan ibu percaya.
Lasmiati :
waktu itu percaya dan janji-janji propagandanya yang begitu banyak yang membuat saya tertarik bahkan tidak pernah mengklarifikasi, mengkoreksi. saya telan mentah-mentah begitu saja. dijanjikan dengan kehidupan yang luar biasa. dari situ saya tertarik.
Rosi :
kalau raihan. Memang karena orang tua atau karena kamu juga.
Raihan :
baca internet juga iya, beritanya kan ada, tapi lebih ke orang tuakan, Keluarga besar pada pergi. kalau aku ngga ikut itu sama siapa di rumah. ngga tahu.
Rosi :
umurmu adalah 18 tahun. pernah ngga terbesit sedikit aja di kamu gitu. meskipun keluarga pergi kamu bilang kamu ada tetap sebenarnya ngga terlalu sreg ama ISIS
Raihan :
Pasti
Rosi :
Jadi dari awal kamu udah sreg ama ISIS
Raihan :
Ya, karena beritanya heboh banget. kan krosceknya juga susah dan kita belum pernah ke sana kita belum tahu, ngga ada orang disana. kalau aku ngga ada kontak orang disana ngga tahu juga. ini beritanya benar apa ngga. kalau aku ngga tahu masih ada ragu. tapi ya karena itu tadi, keluarga pada pergi, orang tua saya pergi, ya aku sama siapa gitu.
Rosi :
Waktu akhirnya 1 keluarga berangkat. apa yang raihan temui disana
Raihan :
ngga ada yang bagus sih disana
Rosi :
begitu kamu datang kamu masih punya sempat harapan atau ya udah kayak gaya kamu aja udah deh ikut aja
Raihan :
Ya begitu, ya ikut aja. ikut ayah dan bunda
Rosi :
Pokoknya ikut aja. bangga ya kamu, pokoknya pasrah aja
Raihan :
ya ngga juga sih, tapi nanti kedepannya lagi diingatkan lagi. agar ngga ikut-ikut aja. orang tua juga diingati
Rosi :
bagaimana seorang ibu tega bahwa anaknya masih balita di bawa ke suatu tempat yang sesungguhnya belum jelas
Lasmiati :
Pada saat itu kan saya sangat percaya sekali sama ISIS. karena belum melihat kenyataannya. karena termakan berita internet yang segitu indahnya jadi saya ya percaya saja gitu. pada saat itu, tapi setelah melihat kenyataannya ya saya sangat menyesal.
Rosi :
disana siapa yang jemput
Lasmiati :
orang ISIS nya. setelah sampai di ISIS. kami dipisah. untuk yang laki-laki ke asrama. untuk yang perempuan ke asrama. nah setelah di asrama itu, subhanallah Luar biasa yang kami temui
Rosi :
Apa
Lasmiati :
Tidak seindah yang saya baca. pada saat kami baca itu, saya sangat terinspirasi sekali. bahwa kehidupan disana itu. kamu melihat semua orang berlomba-lomba dalam kebaikan. tapi kenyataannya saya melihat dengan mata yang saya dapati, bukan orang berlomba-lomba, banyak sekali kotoran-kotoran, dan aduh tidak seperti yang saya bayangkan, tutup pintu juga jeder. keras sekali, bicara keras keras, dan untuk lingkungan kamar mandi itu luar biasa sangat jorok sekali.
Rosi :
kita dapat gambaran suasana di Suriah kalau kita lihat. anda di Raqqa kan tinggalnya, apakah juga seperti ini. apakah seperti suasana perang.
Lasmiati :
Kalau lagi tidak ada bom sih seperti kehidupan biasa. tapi ketika ada pesawat itu timbul dalam diri kita itu was was sekali. wah jatuh ngga nih jatuh ngga nih, kalau udah begitu suasana dihati serba ketakutan. hanya memasrahkan diri kepada Allah. banyak banyak berdoa, bagaimana ini kalau sudah ajalnya mati karena saking takutnya. ya banyak berdoa berdoa berdoa saja. karena kita ngga bisa ngapa-ngapain. kan dari atas, suara pesawat yang luar biasa yang membuat kita sangat mencekam ketakutan gitu, bahkan anak saya yang kecil itu dengar suara pesawat dia langsung buru-buru.
Rosi :
Raihan pria-pria disana kan kalau datang sesungguhnya tugasnya untuk menjadi Combatan atau menjadi tentara ISIS. Raihan juga dipaksa jadi tentara.
Raihan :
dipaksa iya,
Rosi :
sempat masuk
Raihan :
ngga
Rosi :
kok bisa
Raihan :
ya karena kaminya ngotot ngga mau, dan ya begitulah. gimana ya jelasin. itu kayak merekanya cape sendiri maksa kita ngga mau ya udah lah terserah lho.
Rosi :
Tentara ISIS nya Speechless ya sama kamu
Raihan :
yang maksa kami waktu di penjara, maksa, datang sering, kami nolak.
Rosi :
Pria-pria yang nolak jadi Combatan itu kan di Penjara di tahan kan, kamu termasuk ya
Raihan :
Iya
Rosi :
Terus kamu dipaksa, cuek aja
raiha :
Iya ngga mau.
Rosi :
gimana cara kamu menjawabnya
Raihan :
ngga mau, gitu aja terus. pokoknya ngotot-ngototan sama orang sana. Alhamdulilah berhasil dan sering berdoa aja
Rosi :
apakah ada perlakukan kekerasan sedikit pun
Raihan :
ngga ada. tapi memang ada rasa takut sih kalau kita tolak nanti apa ya, kayak gitu gitu. tapi Alhamdulilah ngga diapa-apain
Rosi :
kamu dipenjara bagaimana kamu lolosnya, masa kok kamu ngga tahu cara lolosnya.
Raihan :
kan dia sering maksa nih, selama kurang lebih 2 bulan nih, kami di penjara, mereka sering datang tuh maksa kami. ayo ikut, harus, nggapain datang jauh-jauh ngga ikut. tetap kami bilang ngga mau ngga mau ngga mau ngga mau. ngga tahunya Alhamdulilah Allah kasih jalan. ini pikiran ku ya, mungkin merekanya cape maksa, ni orang ngga mau. kepala batu gitu kali nih orang. ngga tahu, udah lah lepasin aja daripada kita repotkan. mungkin gitu. itu pikiran aku.
Rosi :
apakah kalian punya niat melepaskan kewarganegaraan Indonesia
Lasmiati :
saya tidak berpikir sejauh itu hanya ingin kesana aja. tidak berpikir untuk melepaskan Indonesia. walau bagaimanapun saya cinta indonesia.
Nur :
Ketika kami sampai di suriah, mereka mengambil KTP, Paspor, HP juga
Rosi :
anda meninggalkan Indonesia, anda bergabung dengan ISIS. ada pertanyaan besar ketika anda tidak happy disana. Mengapa Indonesia harus menerima anda kembali ?
Rosi :
itu kan penjagaan ketat. tentara dimana-mana. bagaimana anda menemukan penyeludup dan kemudian bisa terhubungan dengan KBRI kita
Nur :
awal-awal dari 2016 itu banyak bombardir. itu warnet banyak yang tutup. kita cari jalan via online. seperti media-media. atau musuh-musuh ISIS bisa ngebantu kita, tapi itu ngga bisa. jadi kami cari cara offline. mencari smugglers. ada juga yang kita di warnet. terus kita kenal 1 apartemen 1 gedung dengan kita tapi keduanya itu sempat mereka nipu kita juga. jadi disana banyak juga smugglers yang nipu karena kesempatan nih, Alhamdulilah kita ketemu ada smugglers yang 1 apartemen kita. dia kenali kita sama seseorang. Udah tua kakek-kakek. dengan kakek ini yang bernama ahmad itu kita berhubungan baik dengan dia, kita dicari jalan keluarnya bantuannya dengan ahmad itu tadi.
Rosi :
apa yang dilakukan oleh ahmad ini
Nur :
Ahmad mau ngebantuin kita untuk mencarikan smugglers yang lain untuk keluar dari wilayah ISIS ke wilayah sebutannya SDF Kurdistan. karena wilayah ISIS itu udah dikuasai oleh SDF itu
Nur :
Jadi kita ini sudah keluar dari wilayah ISIS. masuk ke musuhnya yaitu SDF Kurdistan Suriah. kita disana sekitar 2 bulan. Yang mana terpisah antara laki-laki dan wanita. yang wanita ke perkemahan, dan laki-laki ke penjara untuk proses interogasi. nah disitu diperkemahan karena tempatnya umum dibawah naungan UNITED NATIONS. jadi siapa saja bisa datang. banyak wartawan.
Rosi :
Andakah bersama tante anda yang pertama kali bicara dengan Media Asing bahwa anda ingin pulang ke Indonesia.
Nur :
Iya
Rosi :
bagaimana kami percaya bahwa anda tidak akan menyebarkan paham radikal di Indonesia
Nur :
Kami sudah yakin. kami sudah melihat sendiri dengan mata kepala kami sendiri. apa yang terjadi disana dan Insyaallah agar kami bisa membantu pemerintah indonesia agar jangan ada yang seperti kami lagi.
Rosi :
Kalau ada tokoh yang mengatakan ISIS sahabat kita.
Lasmiati :
itu tidak benar, ISIS bukan sahabat kita, karena muslim itu saudara mengapa mereka saling bunuh, dibunuh dan dibunuh. hanya bunuh bunuh saja. itu tidak benar, Islam tidak seperti itu
Rosi :
Apa yang bisa anda katakan. ibu lasmi ?
Lasmiati :
saya berpesan. bagi yang masih punya keinginan ISIS dan masih bersimpatisan bermental ISIS. sebaiknya urungkan niat kalian untuk bergabung dengan ISIS. kalau kalian punya dana besar gunakan di Indonesia untuk bukan keperluaan itu. beramal bukan hanya untuk ISIS. saya berpesan kembali urungkan saja niat untuk ke ISIS. ISIS tidak benar, ISIS penuh kebohongan-kebohongan. jangan tertipu harta, semua berita indah di Internet tak seperti yang mereka propagandakan.
Nur :
kurang lebih sama. jangalah kalian habiskan waktu, kehidupan uang kalian hanya untuk kesana. kami telah menyaksikan sendiri apa yang terjadi disana yang mana nantinya semuanya di minta pertanggungjawaban. jadi sudahlah. kita memperbaiki diri kembali. bertobatlah, bahwa disana itu bukanlah ISLAM, sangat jauh jauh sekali dari apa yang mereka katakan di Internet itu
Rosi :
Welcome to Indonesia.
Selamat datang kembali di Indonesia
Artikel Lainnya :
|
Youtube : Wawancara Rosi Bersama Mantan Anggota ISIS
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat ya. GBU