Pada Tahun 2017. Bitcoin Telah Mengalami ‘HardFork’. Ini udah
Terjadi Beberapa Kali. Menyebabkan BITCOIN bercabang.
Kenapa bisa bercabang…?
Karena berhubung Bitcoin Bukan
Tersentralisasi.
Bitcoin dimiliki oleh Banyak Sekali orang.
Mulai dari Developer, Investor, User, Miners, Operator Node,
Komunitas. Termasuk Industri-Industri dan Pelaku Startup yg menggunakan Bitcoin
sebagal Alat Mata Uang Pembayaran.
Orang-Orang ini Banyak Sekali. Sehingga Sering Kali Berbeda
Pendapat.
Karena BITCOIN adalah Perangkat Lunak Berbasis Matematika
dibangun berdasarkan Protokol Terbuka. Jika ada yg pengen mengubah inti dari
Software & Teknologi Tersebut yg disebut dengan BITCOIN CORE.
Kudu mesti melewati Konsensus dulu. Mirip seperti Pemilihan
Umum (Pemilu).
Karena ngga bisa semaunya saja untuk mengonta-ganti kode-kode Matematika di BITCOIN. Kudu berdasarkan persetujuan banyak orang berkisar 51%-95%.
Hingga saat ini Pemilihan Terbanyak masih dipegang oleh
BITCOIN CORE.
Sedangkan mereka yg mendapatkan suara sedikit memilih
menciptakan Jenis BITCOIN baru yg disebut BITCOIN CASH dengan Lambang BCH.
Keunggulannya Terletak pada Skala Kecepatan. Kalau BITCOIN
CORE 1 MB. Maka BITCOIN CASH memiliki 8 MB. Sehingga Transaksi bisa Lebih
Cepat.
Lalu ada BITCOIN GOLD.
Jika BITCOIN ditambang menggunakan
Komputer ASIC yg Mahal. Maka BITCOIN GOLD ditambang oleh Miners dengan Komputer
biasa yg dipakai oleh Para Gamers.
Pada Bulan November 2017.
Orang-orang yg ngga setuju dengan BITCOIN CORE kembali menciptakan
BITCOIN jenis baru disebut B2X. Keunggulannya Terletak Pada Daya 2 MB. Sehingga
Transaksi Bisa Lebih Cepat nan Lebih Murah Biaya Fee-nya.
PERMASALAHAN
Ini Menurut Pendapat saya Pribadi.
Pada saat artikel ini saya tulis. [Per 2017]. Bitcoin
semakin Populer.
Harga 1 BTC mencapai Rp 90.000.000 Juta Rupiah. Banyak Orang
mulai menggunakannya sebagai Transaksi Pembayaran Keuangan lintas Negara.
Masalahnya, semakin banyak orang yg menggunakannya.
Kapasitas Bitcoin semakin Padat.
Bitcoin Core yg menjadi Inti menolak melakukan upgrate dari
1 MB ke 2 MB.
Akibatnya, Pengiriman uang menjadi Lambat hingga bermenit-menit.
Kalau pengen cepat. Mesti bayar Fee kepada
Miners dalam jumlah yg lebih mahal.
Beberapa orang yg ngga setuju akhirnya menciptakan Bitcoin
Cash (8MB) dan BTX (2MB) untuk mengatasi perbedaan pendapat tersebut
ALASAN BITCOIN CORE MENOLAK
Sebenarnya bukan hal sulit bagi BITCOIN mengupgrate Perangkat
Lunak, Block Size, Jaringan, Protokol, dan Teknologi inti tersebut dari 1 MB
menjadi 10 MB atau 100 MB. Tanpa perlu menciptakan Jenis-Jenis BITCOIN yg baru.
Mereka merasa biarlah BITCOIN tetap seperti ini.
Karena bagus sebagai Investasi Menguntungkan.
bagus buat Miners karena dapat Fee lebih mahal,
bagus buat Kalangan Investor karena nilainya Terus
meningkat.
Jika Miners dapat duit Fee lebih mahal. mereka lebih giat
melakukan Pertambangan.
Jika Investor terus mendapatkan Profit.
Mereka lebih giat menanamkan modal lebih tinggi lagi di
Bitcoin.
Tetapi Mereka yg Menolak BITCOIN menilai merasa hal ini udah
ngga baik.
Karena Transaksi jadi Lambat & Fee terlalu mahal. Sehingga
sulit bersaing transaksi dengan Dolar & Mata Uang Konvensional.
Ini Jawaban Menurut Pendukung Bitcoin Core
Seiring waktu kita
bisa mengupgrate kemajuan Teknologi BITCOIN. Tetapi itu nanti. Kita terlebih
dahulu ingin menjadikan Bitcoin sebagai Nilai Investasi Menguntungkan.
Bukan bersaing
sebagai alat cepat-cepatan Jaringan
Mata Uang Digital Pembayaran.
Itu Nanti saja di
Masa Depan. Saat ini Fokus mendongkrak harga BITCOIN CORE menjadi Tempat
Investasi menarik.
Artikel Lainnya :
|
Semoga Bermanfaat ya. GBU