Setelah beberapa tahun melakukan
analisa. Entah ini ‘benar’ atau ‘salah’. Namun dari hasil perhitungan yg
telah saya lakukan, saya menyimpulkan 2 kabar buruk dan kabar baik.
Kabar baik :
Beruntunglah bagi kita yang tinggal di Indonesia. Karena negara
tercinta Republik Indonesia memiliki demografi penduduk yg besar dan
pertumbuhan ekonomi yg besar.
Kabar buruk :
Negara-negara kecil seperti Papua Nugini, Timor Leste, Eritrea, Brunei
Darussalam, Suriname, Namibia, Bahamas, Mongolia, Somalia, dll. Kemungkinan
sulit bertahan dimasa masa yg akan datang.
Mengapa, karena demografi
penduduknya terlalu kecil & luas wilayahnya terlampau sempit sehingga sulit
untuk bertahan apabila bersaing dengan negara besar. Mereka hanya menjadi
negara yg terus-terusan mengimpor produk dari bangsa lain.
Bangsa yg terus-menerus melakukan
impor, dipastikan tak dapat bertahan di persaingan global di masa depan.
Indonesia telah melakukan
pekerjaannya dengan baik. Membalikkan keadaan dari impor ke pengekspor, sistem
pemerintahan semakin baik dengan tingkat korupsi yg terus dikurangi, dan
berbagai kebijakan pemerintah yg mendukung pertanian, perikanan, industri, peningkatan
sumber daya manusia, sumber daya alam, pendidikan, dll sebagainya. Maka berbanggalah tinggal di NKRI Indonesia yg kini telah genap berusia 73 tahun.
Nasib negara
kecil di masa depan
Untuk negara-negara kecil,
pertumbuhan politik, militer & ekonomi kebanyakan berasal dari perdagangan
internasional, pariwisata, dan investasi melalui media internet.
Perekonomian negara kecil dapat
ditingkatkan hanya melalui inovasi teknologi, tanpa ini negara kecil tersebut
bakalan cepat punah atau hancur atau orang-orang yg tinggal dinegara kecil, ekonomi keluarganya begitu memprihatikan.
Rata-rata penghasilan ekonomi PDB
negara-negara kecil hanya sebesar sekitar $ 6,3 miliar atau sekitar Rp 91
triliun rupiah beberapa bahkan ada yg dibawah $ 1 miliar dolar atau sekitar
hanya $ 14 triliun saja.
Beberapa negara kecil ada yg memperoleh
ekonomi tinggi seperti Singapura dan Israel karena inovasi teknologi. Termasuk Kuwait, UEA, Qatar dan Bahrain karena kaya minyak & gas.
Negara-negara kecil memiliki
populasi kecil, pada umumnya penghasilannya pun rendah dan utangnya minim
karena peringkat kredit rendah yg menandakan tingkat pelunasan kemungkinan tak
terjadi. (Ini tak terjadi di Israel, Kuwait, UEA, Qatar, Bahrain, dan
Singapura).
Umumnya, negara-negara kecil tak
memiliki kedaulatan keuangan karena biasanya menggunakan mata uang dolar
Amerika Serikat dan Euro Uni Eropa.
Apabila negara kecil memiliki
peringkat kredit buruk.
Hanya menunggu waktu saja bagi negara kecil tersebut
punah dari muka bumi dengan jumlah populasi penduduknya yg terus menurun akibat
kelaparan & kematian penduduknya karena tak ada uang di tangan.
Foto : Skor peringkat kredit negara-negara kecil. Belize dan Grenada berada diambang kekwatiran. Sumber data Fitch, Moodys dan Standars Poors. |
Nah, Ada cara termudah agar negara
kecil dapat bertahan dari persaingan global. Yaitu dengan melakukan Merger
dengan bangsa raksasa yg ada disekitarnya.
Contoh :
Hal ini sudah dilakukan oleh
bangsa-bangsa kecil di Skandinavia yg bergabung dengan raksasa Uni Eropa.
Atau seperti negara Hongkong, Tibet,
dan negara Makau yg bergabung dengan raksasa Tirai bambu, China.
Peta negara Amerika Serikat yg
kita pandang saat ini, sebenarnya dulunya merupakan gabungan negara-negara kecil.
Kesimpulan
nasib negara kecil di masa depan
Untuk melihat skenario selain
kita dapat membaca pembahasan diatas.
Kita dapat melihat perkembangan
yg terjadi di negara Somalia.
Ini merupakan contoh negara kecil
yg sedang menuju kepunahan.
Ekonomi buruk, pemerintahan hanya
menguasai setengah wilayah saja, pembunuhan, perampokan, pembajakan laut terus
terjadi setiap hari disana. Negara ini ibarat bangsa tanpa pemerintahan.
Hukum Keadilan Tak Berlaku di sini. Siapa lemah dan miskin, Dia di Tindas.
Karena Sebagian Kawasan Somalia Tak memiliki Pemerintahan & Bank Sentral.
Orang-Orang Somalia Tak Perlu membayar Pajak, Tak Perlu Pemilu Pejabat, Tak Perlu Tentara Seperti TNI atau Polisi, Tak Perlu PNS dan Tak Perlu Mata Uang Lokal. Melainkan menggunakan Dolar, Euro, Bitcoin, dan Mata Uang Cryptocurrency lainnya.
Mereka Bebas Melakukan Apapun, Dengan Prinsip Siapa Kuat dia Menang.
Hukum Rimba Berlaku.
Pemerintahan dan Presiden yg berkuasa dan Paling dihormati di Somalia adalah Uang & Senapan Mesin dan AK47.
Kesimpulannya bahwa negara kecil
dimasa depan sulit bertahan hidup apabila tak melakukan inovasi dalam bidang
politik, ekonomi, militer dan teknologi.
10 sampai 50 tahun ke depan, kita
dapat menjadi saksi sejarah, satu persatu negara kecil merger bersama negara
besar. Peta Uni Eropa dimasa depan terus membesar.
Kondisi paling ekstrim negara
kecil dapat dicaplok atau diserang oleh negara besar.
Seperti saat ini mulai terjadi
dimana China ingin menginvasi Taiwan,
Rusia ingin menginvasi negara-negara
kecil disekitarnya. Kota Crimea menjadi contoh bagaimana Rusia terus
memperbesar diri.
Negara yg tak memperluas
wilayahnya, tak meningkatkan perekonomian dan tidak memperbanyak tingkat demografi populasi
kelahiran penduduknya bakalan sulit bertahan di masa depan.
Artikel Lainnya :
|
Hanya ada 3 pilihan bagi negara
kecil.
1. Punah dengan sendirinya, artinya populasi penduduknya mengalami
kelaparan ekstrem karena kehabisan uang..
2. Merger/bergabung dengan negara yg lebih besar,
3. atau dihancurkan/dicaplok/diserang wilayahnya oleh negara raksasa.
Bagaimana negara Indonesia
Agar Indonesia bisa terus menjadi negara besar. Langkah yg dapat dilakukan kedepannya yaitu dengan membujuk kembali Timor Leste kembali ke pangkuan Indonesia dan membawa wilayah Papua Nugini, Malaysia dan Brunei Darussalam menjadi bagian NKRI.
Langkah berikutnya PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah Indonesia yaitu agar terus berusaha meningkatkan populasi jumlah kelahiran penduduk manusia menjadi lebih besar hingga 500.000.000 juta orang - 1.000.000.000 miliar orang.
Sesembari menekan kemiskinan seminim mungkin, meningkatkan bantuan sosial, meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi impor, meningkatkan militer TNI, dan meningkatkan infrastruktur.
Jika Indonesia lengah terhadap isu ini
Maka 260.000.000 juta rakyat Indonesia semakin banyak yg menderita sengsara akibat kemiskinan, stunting, kekurangan gizi, pengangguran, dan kelaparan akibat dihantam oleh negara yg lebih besar seperti Rusia, China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Daulah Islamiyyah ISIS, dll
Bagaimana negara Indonesia
Langkah berikutnya PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah Indonesia yaitu agar terus berusaha meningkatkan populasi jumlah kelahiran penduduk manusia menjadi lebih besar hingga 500.000.000 juta orang - 1.000.000.000 miliar orang.
Sesembari menekan kemiskinan seminim mungkin, meningkatkan bantuan sosial, meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi impor, meningkatkan militer TNI, dan meningkatkan infrastruktur.
Jika Indonesia lengah terhadap isu ini
Maka 260.000.000 juta rakyat Indonesia semakin banyak yg menderita sengsara akibat kemiskinan, stunting, kekurangan gizi, pengangguran, dan kelaparan akibat dihantam oleh negara yg lebih besar seperti Rusia, China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Daulah Islamiyyah ISIS, dll
Terima Kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU