Pada Tanggal 22
Oktober 2015. Untuk Pertama Kalinya, Seorang Tentara Amerika Serikat Tewas Terbunuh
oleh ISIS. Beliau adalah Pasukan Khusus dari Delta Force bernama Joshua
Wheeler. Umur 39 Tahun.
Joshua
Wheeler Telah Mengabdi kepada Negara Amerika Serikat Selama 10
Tahun. Menurut Juru Bicara Kolonel Angkatan Darat AS Steven Warren. Membenarkan Peristiwa Tersebut. Ini adalah untuk
Pertama Kalinya Korban dari Pihak Tentara Amerika Serikat yg Terbunuh oleh ISIS.
AWAL KEMATIAN JOSHUA WHEELER :
Presiden Amerika Serikat. Barrack Obama : Hingga Detik ini. Masih Menolak Menerjunkan
Tentara-Tentaranya untuk melakukan Serangan Darat Face to Face kepada Daulah
Islamiyah atau ISIS. Mengingat Ketakutan akan ada banyak Korban nyawa melayang
dari Pihak Prajurit AS yg akan meninggal dunia apabila hal ini dilakukan.
Seperti pada Kasus Tragedi Masa Lalu. Total Ribuan
Prajurit AS Tewas di Medan Pertempuran di Irak dan Afghanistan. Mereka Tewas
Kebanyakan Tertembak Peluru Sniper, Terkena Ledakan Bom Pinggir Jalan, di
Sergap, Terkena Bom Bunuh Diri, dll. Pada Waktu itu, Kasus Kematian ini Terjadi
Hampir Setiap Hari.
Ketakutan ini lah yg membuat Barrack Obama memutuskan untuk segera menarik Seluruh Pasukannya dari Timur Tengah
untuk Pulang Kampung ke Amerika Serikat. Apabila, Terus dibiarkan menetap berada
di Darat di Lokasi yg Berbahaya dan Betapa Ganasnya ISIS. Akan membuat semakin
banyak Tentara-Tentara Amerika Serikat yg tewas oleh Tentara Berbendara Hitam
ini.
Walaupun Banyak Pasukan yg Telah di Pulangkan kembali
ke Amerika Serikat. Tetapi, Barrack Obama
masih mempertahankan 3.000
Tentaranya di IRAK. Dan juga masih menempatkan Beberapa Alustista Kapal Perang,
Pesawat Tempur, Tank, Artileri, Helikopter dan Drone. Tetapi mereka hanya akan
ada di dalam Benteng Pertahanan saja untuk melatihan Polisi-Polisi Irak.
Untuk Penyerangan ke Basis ISIS. Amerika Serikat
memutuskan hanya menggunakan Pesawat
tempur dan Pesawat Drone Tanpa Awak.
Walaupun Konsuekensinya, Harga yg dibayar untuk Menjalankan Perangkat ini akan
berbiaya mahal. Namun, akan Efektif mengurangi Korban Nyawa bagi
Tentara-Tentara AS.
KASUS KEMATIAN JOSHUA WHEELER
Sebelum Tanggal 22
Oktober 2015. ISIS Telah Menculik 69 Warga Irak di Wilayah Hawija, Irak
Utara. Mereka Semua adalah orang-orang ARAB dari Pihak Sipil. ISIS menganggap
mereka semua Murtad dan Mata-Mata.
Dari 69 Warga Irak yg ditangkap menjadi Sandera. 20
Orang di Antaranya adalah Polisi Irak. ISIS menangkap Polisi-Polisi IRAK ini
karena dianggap bersekutu dengan Pimpinan AS. Sehingga ISIS berniat membunuh
mereka semua di Pagi Hari. Tanggal 22 Oktober 2015.
Mendengar Kabar Tersebut. Pejuang-Pejuang Lokal Kurdi Peshmerga pun Bergerak Sigap menuju
Penjara ISIS Tersebut untuk Membebaskan Sahabat-Sahabatnya dari Aksi Eksekusi
Mati Tersebut. Sayangnya, Pejuang-Pejuang Lokal ini Sangat Kesulitan untuk
membebaskan Sahabat mereka. Mereka pun di Balas dengan Rentetan Peluru Tajam
dari ISIS. Ganasnya Serangan Balasan ISIS membuat Pejuang Lokal Kewalahan dan
ngga mampu. Mereka pun berpacu dengan waktu akan detik detik kematian
sahabat-sahabatnya.
Foto : Pejuang Lokal (Kurdi, Peshmerga) |
Pasukan
Komando AS mengetahui Peperangan Dramastis Tersebut. Tapi Tetap
Memutuskan untuk ngga ikut ambil bagian Face
to Face dalam Pertarungan di darat Tersebut. Tetapi melihat Situasi yg
begitu Dramatis.
Komando AS akhirnya memutuskan menerjunkan Pasukan DELTA FORCE bersama 5 Helikopter
Blackhawk Pendukung udara. Bersama dengan Pejuang Lokal, Pasukan DELTA FORCE
bekerjasama membentuk serangan mengrebek ke Penjara ISIS Tersebut. Dini Pagi Hari, Sebelum Sholat Subuh.
Membutuhkan waktu 20 Jam untuk Mengalahkan 26 Pasukan
ISIS di Penjara Tersebut. 20 Pasukan Bendera Hitam ISIS Tewas, 6 di Tangkap,
dan 69 Sandera Berhasil di Selamatkan
1 Tentara Delta
Force Amerika Serikat Terkena Tembakan Peluru Panas ISIS. Ia Mendapatkan
Pertolongan Medis. Tetapi Nyawanya ngga Tertolong. Pejuang-Pejuang LOKAL,
Banyak yg Luka-Luka. Namun mereka masih hidup.
Artikel
Lainnya :
|
ISIS MASIH BELUM TERKALAHKAN
Melalui Media “ISIS”. ‘ISIS memang mengakui Pasukan Mujahidin
Daulah Islamiyyah (ISIS) Telah Mati Syahid. Tetapi ISIS Tetap masih Eksis dan
Masih Belum Terkalahkan hingga detik artikel ini saya Tulis kepada Anda.
Di Wilayah Suriah. ISIS juga Telah di Gempur oleh
Angkatan Udara Rusia sejak 30 September 2015. Tetapi ISIS membuktikan dirinya
masih Tetap Eksis. Sekalipun diserbu oleh Rusia,
Suriah, Ferancis, Amerika, Inggris, Irak, Yordania, Turki, Lebanon, Iran, dll.
Beredar Rumor, China juga menganggap ISIS sebagai Terorist Global. Sehingga beredar Kabar
miring China juga bergabung dengan Rusia untuk menggempur ISIS. Walaupun
Menteri China. WANG YI menolak
rencana Tersebut.
Alih-Alih Bertempur dengan ISIS. Lebih Baik Berpartisipasi
dengan cara china sendiri yaitu dengan memberikan bantuan dana kemanusiaan kepada
Negara-Negara yg Terkena Konflik ISIS ini untuk urusan Pengungsi. Celetus. WANG
YI.
KANADA MEMUTUSKAN MUNDUR DARI ISIS
Di Lansir dari Hidayatullah.com
Pada Tanggal 20/10/2015 : Salah Satu Sekutu Amerika Serikat. Yaitu KANADA. Melalui Perdana Menteri Justin Trudeau. memutuskan untuk
Segera mengakhiri Perang dengan ISIS.
Belum ada Penjelasan Resmi mengapa Kanada memutuskan untuk berhenti berperang dengan ISIS. Namun diyakini Anggaran yg besar dan menguras Budget Pajak rakyat Kanada. Di Tambah Lagi, ISIS ngga ada tanda-tanda sama sekali untuk melemah. Apabila Perang ini Terus di Lanjutkan. Budget uang Pajak Rakyat Kanada akan banyak Tersedot Habis hanya untuk Biaya Perang yg ngga Memberikan manfaat Kemakmuran Bagi Rakyat Kanada.
Justin Trudeau akan memerintahkan seluruh Angkatan
Bersenjata Kanada dan Seluruh Pesawat tempur untuk kembali pulang ke Negara
Kanada.
Tetapi, Justin Trudeau tetap
bertanggung jawab kepada Barrack Obama
untuk Komitmennya Terhadap ISIS. GBU