Selama Beberapa Dekade. Petani dari Berbagai Negara
menganggap Tempat Paling Cocok untuk Menanam Tanaman yaitu di Lokasi Tanah Subur, di Dekat Sungai, atau di Lokasi Geografis
yg Mendukung Pertumbuhan Tanaman.
Contohnya Seperti di Dekat Pegununung ‘Abu Vulkanik’ diyakini bisa menyuburkan
Tanaman. Atau, Untuk menanam Tanaman Padi di Yakini Lokasi yg Cocok adalah di
dekat Persawahan yang Tergenang Banyak air.
Foto : Sawah Tradisional |
Masalah Lokasi jauh + air semakin sulit
Di Berbagai Negara yg Mengkomsumsi Beras sebagai Bahan
Pokok utama Makanan.
Memiliki Masalah Pertanian untuk menghasilkan Beras
dari Padi Tersebut. Biasanya ya, Petani menanamnya di Lokasi yg Sangat Jauh
dari Permukiman Kota. Karena Petani mesti memilih Lokasi yg Tepat, Tanah Subur,
dan Banyak Sumber Air .
Artinya, Jika Semakin Jauh
Lokasi Petani dari Kota maka bisa menyebabkan Harga Beras Semakin Mahal Membengkak
karena Biaya Transportasi Bertambah.
Di Perparah Lagi Apabila Memasuki Musim Kondisi Kemarau
dengan Kekeringan. Padi, Biasanya Membutuhkan Sumber Daya Air yg Besar. Sayangnya,
Di Berbagai Belahan Kota di Dunia ini. ngga Semua Mendukung Lokasi untuk
Menanam Padi.
Akhirnya….?
Pemerintah
menjadi Pusing Karena Harga Beras Terlalu Mahal ngga Terkendali. Petani Pusing
karena Berasnya ngga di Beli atau di Hargai dengan Biaya Murah. Padahal Modal
untuk Menanam Padi saat ini membutuhkan Biaya Mahal karena Mesti Membor Air
dengan Mesin Lebih Jauh ke Dalam Tanah Sehingga Kerugian menjadi Masalah utama Bagi Para
Petani.
Sedangkan, Penduduk
kota yg membeli Beras merasa Harga Beras Terlalu Sangat Mahal. Hanya orang Kaya
yg sanggup membeli dalam jumlah besar.
Ujung-Ujungnya. Sebagian Masyarakat Terjadilah “Kekurangan Gizi Karena Kelaparan”.
Memang, Faktor Penyebab Mahalnya Harga Besar Sangat
Kompleks. Contohnya Seperti Faktor Ekonomi Global, Kondisi Iklim Kemarau, Nilai
Tukar Mata Uang, Harga Energi, Produksi & Konsumsi Global, Faktor
Distribusi, Transportasi, Sistem Logistik, Rantai Pasok, Asimetri Informasi,
Ekspektasi, Disparitas Harga, Struktur Organisasi Pasar, Perilaku Pasar, Subsidi Pupuk, Irigasi, Upah Buruh Pertanian, dll. Termasuk Ketersediaan Kelangkaan AIR juga sangat memicu Perubahan harga Beras menjadi Mahal.
Foto : Pemulung ini merintih pedih Kelaparan akibat beras yg ngga sanggup ia beli karena Kemahalan |
Jika Kelaparan meningkat. Maka Kebodohan meningkat akibat
Kekurangan Gizi dari Beras yg Menyebabkan orang Sulit Berpikir dan Sulit Kosentrasi.
Apabila Kebodohan meningkat maka Kemiskinan juga ikut meningkat. Jika
Kemiskinan meningkat, Maka Terjadilah Pengangguran Bertambah Tinggi Akibat ngga
Seimbangnya Daya Beli Masyrakat.
Kelaparan,
Kebodohan, Kemiskinan, Pengangguran. Apabila naik Tiap 1%. Maka Menyebabkan 40.000 Orang Meninggal Dunia Karena
Penyakit yang ia derita akibat Kurang Gizi.
Teknologi air Israel bisa selamatkan
dunia
Foto : Israel membantu masalah air di California, Amerika Serikat |
Saat ini Dunia memasuki Masa-Masa Suram Perubahan Iklim akibat Pemanasan Global Warming. Di Beberapa Wilayah. Air Bersih Semakin
Langka dan Sulit untuk kita Akses. Apalagi ya disaat Musim Kemarau. Kelangkaan
Air Bertambah Parah banget. Jika Air mengalami Kekeringan. Di Pastikan Harga
Beras juga Ikut Naik.
Bagaimana cara memecahkan masalah rumit ini dan
Bagaimana cara Menanam Padi disaat Krisis Air Akibat Kemarau Berkepanjangan.
Apakah mungkin menanam Padi di Lahan yg Tandus atau Kering ?
Selama Lebih dari 5.000 Tahun. Banyak Petani di seluruh
dunia menanam Padi di Lokasi Tanah Liat Subur dengan Menggunakan Irigasi Banjir
atau membangun Infrastruktur Bendungan Air Raksasa.
Israel ingin merubah dan merevolusi Mental ini. Jika menanam
Padi juga Bisa kita Tanam di Tempat Kering, Tandus, Ngga Subur, dan Juga Bisa
di Tanam di Pinggiran Kota Tanpa Perlu Petani jauh-jauh menanamnya di Pelosok
Desa.
Caranya dengan menggunakan Sistem Teknologi Air Buatan
ISRAEL. Yang Mampu Mendaur Ulang Air Dengan Efektif, Murah dan Efesien. Juga
dengan Menggunakan Teknologi Sistem Tetes dari Perusahaan Teknologi Air NETAFIRM
asal Israel yang Telah membantu Amerika Serikat, Spanyol, Turki, India,
Vietnam, Thailand, Africa, Autsralia, dll dalam memecahkan masalah menanam Padi di saat musim Kering / Kemarau.
Youtube : Kesaksian Warga India menggunakan Technology Israel untuk Tanamannya.
Bagaimana cara kerjanya
Teknologi Air ini Sangat Unik di Kembangkan oleh
ISRAEL. Cara Kerjanya Yaitu dengan Menggunakan Sistem Irigasi Canggih yg Bisa
Mendaur Ulang, Mengambil, Menampung Air Hujan, Menampung Air dari Limbah Sungai
Perkotaan, dan Menyalurkannya Melalui Pipa-Pipa yg Bercabang menjadi
Selang-Selang Kecil Menuju ke Tempat Petani Menanam Padi dan Sayuran-Sayuran
Lainnya di Pinggiran Kota.
Foto : Sawah Padi menggunakan Sistem Israel |
Kini Menanam Padi. Bisa di Lakukan di Lokasi Tempat yg Tandus, Berpasir Kuarsa, bahkan di Tempat yg Kering atau di Lahan Gambut
juga bisa. Air yg Berisikan Pupuk akan Menetes Setetes demi Setetes Langsung menuju
ke akar Tanaman dengan Dosis yg Tepat Berdasarkan Usia Pertumbuhan melalui
Kecanggihan Teknologi. Tanah hanya digunakan sebagai Penyanggah Tanaman aja.
Sawah padi tradisional vs sawah
berteknologi tinggi
Foto : Padi Konvensional dengan Irigasi Banjir |
Foto : Padi yg Menggunakan Sistem Israel Tanpa Menggunakan Irigasi Banjir di Lahan Kering |
Foto : Padi Modern dengan Sistem Israel |
Israel ingin bekerjasama dengan Seluruh Dunia untuk
Membantu Masalah Kekeringan Air yg Melanda Berbagai Negara dalam Pengelolaan
Tanaman Padi.
Karena Israel Hanyalah Sebuah Negara Kecil. Israel
Rindu Membuka Pintu Kerjasama untuk Membuat Petani di Seluruh Dunia untuk Mengatasi
Masalah Problem Kekeringan Air, Menanam Padi menjadi Lebih Efektif, dan
Tentunya Bisa Menghemat Air Sawah dalam Jumlah Besar. Ujung-ujungnya akan
meningkat Hasil Produktifitas Pertanian Seluruh Dunia dengan Harga yg Bersaing.
Sistem Air Israel Selain Bisa di Gunakan untuk Tanaman
Padi. Juga Bisa untuk Tanaman Lain Seperti Kelapa Sawit, Teh, Cengkih, Cokelat,
Kopi, Kebun Timun, Bayam, Pisang, Mangga, dll. Bahkan juga bisa diadopsi untuk
Sistem Greenhouse (Rumah Kaca).
Tetapi bukan Seperti menggunakan Sistem Hidroponik yg
dikenal Sangat Boros Air ya, Boros Listrik Pompa dan Terkesan Mahal banget ya.
Sistem Pertanaman
milik Israel jauh lebih hemat air, Hemat Listrik, dan lebih murah biaya yg
berarti bukan murahan. Tapi Murah karena Berkat Inovasi Technology.
Foto : Sistem Irigasi Tetes (Bukan Hidroponik) |
Artikel
Lainnya :
|
Youtube Trailer : [Israeli Technology Pertanian dan Air]
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU