S-400 TRIUMF
adalah Rudal yg didesain oleh Almaz Antey (100% Saham milik Perusahaan Plat
Merah Rusia) dengan Tujuan untuk menembak Jatuh Pesawat Tempur, Helikopter,
Pesawat Drone, Rudal, dan Segala Objek apapun yg Terbang dalam Jangkauan
Tembaknya.
Sistem Radar dan Baterei Listrik Pada System S-400 TRIUMF
mampu mengendus Kedatangan Pesawat Tempur Lawan dari Jarak 600 Km Jauhnya.
Sebagai Penyelesaian. S-400 akan menembak jatuh Pesawat
Tempur dari Jarak 400 Km hanya dengan waktu 1 menit 23 detik atau berkecepatan 17.000 Km/Jam.
S-400 mampu menembak Objek Terbang yg berada di Ketinggian vertical 185 Km mendekati Luar Angkasa.
Militer Amerika Serikat dan NATO menyebut senjata ini sebagai
SA-21 Growler.
Sistem Senjata S-400 memiliki 4 Jenis Rudal Multifungsi dalam
Sistem Kinerjanya yg Terbagi dalam 4 Jenis Cakupan Jarak Tembak. Yaitu Rudal
40N6 (400 Km), 48N6 (250 Km), 9M96E2 (120 Km) dan Jarak Pendek 9M96E (40 Km).
AMERIKA SERIKAT + NATO BERHARAP
BERITA INI ADALAH “HOAX”
Jika ngga ada aral melintang, S-400 dapat diterima Pada
Tahun 2019.
Namun sejauh ini. Amerika Serikat + NATO belum dapat
memastikan kebenaran berita tersebut.
Mencoba menanyakan ke orang-orang Rusia dari Perusahaan Rosoboronexport. Sejenis Agen Perantara
untuk Ekspor/Impor Senjata dan Teknologi Pertahanan milik Rusia.
Seperti biasa, mereka enggan memberikan komentar dan Rincian.
Menurut Pemerintah Turki. 2 diantaranya akan di dibangun
oleh Ilmuwan Turki. (Khususnya dalam Transfer
of Technology pada Bagian Baterei Rudal Anti-Pesawat).
Ilmu Know-How dan Transfer Teknologi dari Rusia dapat
memberikan Pemahaman yg Lebih Cepat. Ketimbang mencoba menyalin Sistem S-400.
Apabila melakukan Copy Paste. Hal Tersebut dapat
membahayakan Anggaran Keuangan Pemerintah Turki karena menghabiskan miliaran
dolar dalam Riset dan Ilmu Penelitiannya.
Selama ini, Turki Telah berhasil membangun Alustista Sistem
Pertahanan Mandiri disebut dengan ACV30
HISAR. Menggunakan Platform berupa Rudal ukuran 35 mm. Yang di Lengkapi
dengan Tiang Pengawas dan System Radar Electro Optic Infrared (EO/IR).
Foto : HISAR |
Sayangnya, Cakupan Daya Jelajah Tembak hanya 10 Km saja dan
masih memiliki banyak kekurangan disana sini.
Sehingga Ilmu dari Rusia khususnya di Bidang Baterei dapat
mempercepat Ilmuwan Turki mengelola varian Pertahanan Terbaru yg Lebih
Mutakhir. Walaupun nantinya Tetap akan berada di Bawah Ketangguhan S-400 Rusia.
Setidaknya, Turki dapat selangkah lebih maju.
Jika Berita Pembeliaan ini Benar adanya. Hal tersebut dapat
mengoncang Amerika Serikat. Namun AS + NATO berharap Informasi ini HOAX.
Turki sendiri adalah Anggota
NATO. NATO didirikan dengan Tujuan utama melawan dominasi Uni Soviet.
Sekarang Uni Soviet namanya Rusia. Jadi, NATO dan AS menganggap Rusia adalah “Musuh
Abadi”.
Bagaimana mungkin, Turki yg merupakan anggota NATO. Justru
membeli Senjata dari musuh NATO. Yaitu Rusia.
Jadi, semua Pesawat Tempur buatan Barat + Amerika Serikat
akan dianggap Musuh dan beresiko Tertembak.
Hal ini Tentu menjadi Ancaman bagi Militer Amerika Serikat +
NATO apabila melewati cakupan wilayah Radar Sistem S-400 di wilayah Turki.
Khususnya dibagian Turki Barat pada Tahun 2019 nanti.
Di Tambah dengan Dana segar sebesar Rp 33 Triliun. Dapat menjadikan
Anggaran Pemerintah Rusia meningkat drastis. Hal Tersebut juga Berbahaya,
Karena Proyek-Proyek Militer Terbaru dari Rusia Versi yg Lebih Mematikan akan menjadi nafas baru bagi ilmuwan Rusia dalam Pengembangan Senjata yg lebih sulit untuk ditanggulangi oleh NATO + AS
Karena Proyek-Proyek Militer Terbaru dari Rusia Versi yg Lebih Mematikan akan menjadi nafas baru bagi ilmuwan Rusia dalam Pengembangan Senjata yg lebih sulit untuk ditanggulangi oleh NATO + AS
Embargo Perdagangan yg ditujukan ke Rusia juga semakin Tak
efektif dan Berakhir dengan Sia-Sia.
Selain Turki. Rudal Sistem S-400 juga telah di Beli oleh
CHINA dan INDIA. Pertengahan Tahun 2018. S-400 Segera Tiba di China.
Analisis dari Pengamat Militer mengatakan hal ini wajar. Mengingat
Turki sudah mengalami Kekesalan beberapa kali oleh NATO, UNI EROPA dan Amerika
Serikat.
Pada Konflik di Suriah & Irak. Amerika Serikat
menganggap Kaum Kurdi sebagai Lawan Terbaik bagi ISIS. Sehingga AS memberikan
bantuan Persenjataan bagi Kurdi. Disisi lain, Turki justru menganggap Kurdi
adalah Terorist.
Turki juga kesal dengan Amerika Serikat dan NATO (UNI EROPA)
karena membiarkan Fethullah Gulen berada di AS sehingga sulit untuk di Tangkap.
Padahal Presiden Recep Tayyip erdogan ingin menangkap Gulen yang dianggap
melakukan Percobaan kudeta pada dirinya.
AS + NATO memandang Pemerintah Turki semakin OTOKRATIS seperti Era OTTOMAN.
Sedangkan Erdogan menganggap Uni Eropa (NATO) ingin “Mengacaukan
Pemerintahan Turki”. Jadi dapat masuk akal jika Turki membeli Senjata dari Rusia.
Artikel Lainnya :
|
Youtube : RUSIA S-400