3 Teori Kontroversial : Air Berasal dari Batu, Bumi dapat membesar, Efek Rumah Kaca bukan menyebabkan Kenaikan air laut tapi kekeringan
1]. Bumi Dapat Membesar
Pengakuan bahwa bumi dapat memperbesarkan diri di bantah oleh
NASA. NASA Percaya bahwa bumi berbentuk ukuran yang Konstan (Tetap).
Namun Ilmuwan seperti ott Christoph, Hilgenberg, Jean
Yarkovsky, Roberto Mantovani, Samuel Waren Carey, hingga Nikola Tesla.
Mempercayai bahwa ukuran bumi dapat membesar seiring waktu.
Pada Tahun 1950, Ahli Geologi S.Warren Carey saat meneliti Lempeng Tektonik di Australia
memberikan penjelasan.
Bahwa ada Kejanggalan Keseimbangan dalam Penerapan Ilmu
Geologi tentang Pergerakan Penyebaran Dasar Laut di Punggung Samudra.
Sebelum kematiannya, Warren meminta Ilmuwan Antariksa atau
Kosmologis untuk membantu Teori Geologi Tersebut Karena menurut Perspektif
Warren, Bumi mengalami Perluasan atau Sedang Membesarkan Ukuran Dirinya.
Pada awal Abad ke 21. Teori yg mendukung Warren seperti
Gravity Theory, Tekanan Radiasi Elektro Magnetik, Konsep Teori Eter menunjjukkan
bahwa Bumi sedang melakukan Perluasan ukuran menjadi lebih besar.
Diperkirakan sekitar 0,0000005% atau rata-rata bertambah ukuran 0,8 mm Pertahun.
Tapi NASA mengatakan Bumi Tidak Membesar. NASA hanya mengakui
bahwa sekitar 100 Ton Meteoroid, Serpihan Batu, Kerikil dan Debu masuk setiap
hari ke Bumi.
2]. Air Berasal dari Batu
Foto : Embun di Pagi Hari |
Ilmuwan Kontroversi mengatakan Bahwa Air yang berada di Bumi
berasal dari Ledakan Komet yang menubruk Bumi dimana membawa Air dari Luar
Angkasa akibat Proses Sistem Galaksi di luar sana.
Namun ia berpikir
Bahwa Air yg berasal dari Bumi berasal dari interior bumi itu sendiri. Yakni : ‘BATU’.
Bahwa Air yg berasal dari Bumi berasal dari interior bumi itu sendiri. Yakni : ‘BATU’.
Kok Bisa ya…?
Batu dapat menghasilkan Air Karena Terdapat Sebuah Alat
Ajaib yg disebut Tanaman.
Tanaman dapat menyerap & mengekstrak Batu menjadi Air. Tanaman
Membutuhkan Energi Tambahan dari Karbon Dioksida, Oksigen, Panas Cahaya
Matahari, Gas, dan Air itu Sendiri untuk melakukan proses.
Sebagai Hasilnya, Tanaman menghasilkan Oksigen dan Air 2
Kali Lipat banyaknya dari Pelepasan Permukaan Daun yg berfotosintesis dengan mengekstrak
Batu melalui Akar menjadi Air yg Terlepas ke udara via Daun.
Tanaman mati terbakar menghasilkan Karbon dioksida dan kembali menjadi bentuk Debu Batu Tanah.
Semakin banyak Tanaman di Bumi maka semakin berlimpah Air.
Namun semakin sedikit Tanaman di bumi maka Kita semakin
kekurangan Air.
Gambaran Hipotesis berikut ini begitu rumit dan sulit
dipercaya. Asteroid membawa Air dari Luar Angkasa ke Bumi. Namun Tanaman yg
membuat jumlah Air menjadi berlipat-lipat.
Tanaman pula yg membawa malapetaka kekurangan air apabila
Pohon banyak di Tebang.
Artikel Lainnya :
|
3]. Efek Rumah Kaca Bukan
menyebabkan Kenaikan Air Laut Tapi Kekeringan
Foto : Ilustrasi Air di Bumi Menguap ke Luar Angkasa Karena Pemanasan Global Warming |
Di Bangku Sekolah Kita mempelajari Teori Efek Rumah Kaca
atau Pemanasan Global Warming yang menyebabkan Kenaikan Permukaan Air Laut
akibat Kutub Utara & Kutub Selatan mencair.
Benarkan Demikian…?
Di Pesisir Laut Terjadi Peningkatan Air Laut Akibat
mencairnya Air Es. Sehingga menyebabkan banyak Kota-Kota di dekat Pantai Tenggelam
oleh Permukaan Air.
Namun yg menjadi Pertanyaannya. Apa yang terjadi ketika Es
di Kutub Utara & Kutub Selatan Keseluruhannya telah mencair.
Peneliti Noaa menggunakan Komputer untuk menganalis & Memeriksa
bumi ketika jumlah karbon dioksida di atmosfer semakin meningkat dramastis.
Di daratan Tinggi, Sungai & Danau Kehilangan keseluruhan
Air sehingga menjadi Tandus.
Air Laut yang tadinya terjadi Peningkatan akibat Kutub yg
mencair, Kian hari kian Turun menyusut berkurang sehingga menyebabkan laut
menjadi dangkal (atau Bahkan dapat kehilangan air sama sekali akibat
kekeringan).
Foto : Sungai Kering menandakan bahwa banyak Pohon di Tebang. Sehingga Tanaman tak dapat lagi menghasilkan Air |
Ilmuwan menemukan bahwa apabila tingkat karbon dioksida di
atmosfer mencapai 1.520 bagian per juta. Maka keseluruhan suhu di permukaan
bumi mencapai 57 derajat Celsius.
Sehingga menyebabkan Skenario yang disebut “Efek Rumah Kaca
Basah”. Apalagi di Perparah dengan Penambahan Ukuran Matahari yang dapat Membesar 100x lipat.
Untuk Mencapai Keseimbangan Suhu di Bumi. Air Laut melakukan Proses Pendinginan di mana menguap lebih banyak ke Atmosfer. Menyebabkan Hujan & Es yang sangat lebat.
Untuk Mencapai Keseimbangan Suhu di Bumi. Air Laut melakukan Proses Pendinginan di mana menguap lebih banyak ke Atmosfer. Menyebabkan Hujan & Es yang sangat lebat.
Efek Terburuk Karena menumpuknya Air di Atmosfer dalam
jumlah besar. Memudahkan Perlahan demi Perlahan Air Laut di Bumi terbang
meloloskan diri untuk menguap ke luar Angkasa.
Bumi kelak dapat berubah Tandus & Kering seperti Planet
Mars.
Laut Tak Lagi Berisikan ‘Air’.
Sungai dan Danau Tak Lagi Berisikan “Air”.
Karena Semua Air Telah
Menguap Habis ke Luar Angkasa akibat Pemanasan Global Warming.
Terima Kasih. Semoga Bermanfaat ya. GBU