Afghanistan merupakan sarang bagi Terorist Al-Qaedah dan Taliban.
Namun sejak beberapa tahun ini ada sesuatu yang berbeda. Dimana
Negara ISIS atau Islamic State cabang Khorasan mendapatkan tanah pijakannya di
Afghanistan.
Sehingga Serangan-Serangan Pemboman, Pemenggalan kepala dan
Pembunuhan lebih sering dilakukan oleh ISIS di Afghanistan.
Apabila tak dilawan secara serius dan efektif maka dapat
menjadi ancaman serius bagi Pemerintahan Afghanistan yg menjadi sekutu Pimpinan
Amerika Serikat. Sahut Mukhtar a khan
yg diterbitkan dalam jurnal The
Terrorism monitor The Jamestown Foundation.
ISIS menyerang warga Syiah tanpa pandang bulu yg membentuk
15% dari 35.000.000 Juta Penduduk Afghanistan.
Tak hanya menargetkan Islam Syiah. ISIS juga melakukan
Penembakan & Pembunuhan terhadap Warga Islam Sunni Afghanistan yg tak
seideologi dengan mereka. Terutama menyasar ke kalangan Pemerintahan.
Tujuan utama ISIS
berperang. Hampir sama dengan Rekan-Rekannya yang ada di Irak, Suriah, Mesir,
Libya, Somalia, Nigeria, dll.
ISIS percaya
seharusnya ‘KEKHALIFAHAN” berkuasa di Tanah Allah yang Maha Luas. Bukan oleh Pemerintahan & Orang-Orang Murtad/Thoghut.
SEBERAPA KUAT ISIS DI
AFGHANISTAN
Kehadiran ISIS (IS-Khorasan) Pertama kali muncul di Propinsi
Nangarhar Tahun 2014.
Nangarhar merupakan tempat strategis melakukan kegiatan militan
dan rekrutmen tentara baru karena kedekatan geografisnya dengan Pakistan.
Kemudian menyebar ke berbagai Propinsi Logar, Propinsi Farah
dan Propinsi Zabul. Yang disebut sebagai Bab ul Jihad (Gerbang Jihad).
Ini merupakan rute transit bagi ISIS untuk mengirimkan Senjata
& Pasokan tentara baru dari seluruh dunia Internasional.
Tentara-Tentara Wajah Baru nan Muda terus berdatangan dari berbagai
Negara seperti dari Pakistan, Uzbeskistan, China, Chechnya, Aljazair, Eropa,
dll. Termasuk dari kelompok Al-Qaedah dan Taliban itu sendiri.
Dari awal, ISIS (IS-Khorasan) memang menantang berperang
terhadap Taliban & Al-Qaedah dan bermaksud memusnahkan Kelompok Jihad Islam
ini dari muka bumi.
Walaupun sebenarnya Al-Qaedah merupakan awal mula kelahiran
ISIS yg menolak ideologi Osama Bin Laden dan menggantinya menjadi Islamic State
atau Daulah Islamiyyah yg dideklarasikan oleh Abu Bakr Al Bagdadi, Mantan Pasukan
Al-Qaedah pada beberapa dekade yg lalu dimana telah meninggal dunia akibat serangan Jet Tempur Rusia di Suriah.
Belum diketahui mengapa saat ini banyak Tentara Al-Qaedah
dan Taliban justru memilih bergabung dengan ISIS sehingga menjadi semakin
membesar.
Selama 3 Tahun. Taliban telah berjuang keras berperang melawan
ISIS di Afghanistan. Walaupun banyak dari antara tentara Taliban yg akhirnya
memilih bergabung dengan ISIS.
Sejak Maret 2017 – April 2018 saja :
1.400 Misi Operasi yg didukung oleh
Pesawat Pembom di Lancarkan oleh Amerika Serikat dan NATO untuk menewaskan
setengah dari Pasukan ISIS. Sahut Jenderal John Nicholson.
Pada Bulan Maret 2018. Pesawat Tempur & Pesawat Pembom AS
menjatuhkan 339 Bom ke Afghanistan
untuk mengalahkan ISIS.
Total Tahun 2017. Amerika Serikat menjatuhkan 9.944 Bom yang seharga lebih dari Rp 300.000.000 Juta - Rp 10 Miliar Lebih Per Unit.
Termasuk melesatkan Bom Raksasa GBU-43/B MOAB ke markas ISIS.
Termasuk melesatkan Bom Raksasa GBU-43/B MOAB ke markas ISIS.
IMPLIKASI
Ada kekhawatiran bahwa jika IS-Khorasan terus mendapatkan
pijakan & pengaruhnya. Dapat membuat Afghanistan menjadi basis baru bagi
upaya ISIS membentuk Kekalifahan. Setelah kekalahannya di Irak & Suriah.
Belum diketahui ada berapa jumlah Pasukan ISIS yg kini telah
menyebar luas di berbagai Propinsi Afghanistan.
ISIS melakukan Pembunuhan di Afghanistan Rata-Rata 20-50
Korban Per Hari terhadap orang-orang yg tak seideologi.
Jika ISIS tidak dapat secara efektif dikalahkan di
Afghanistan. Maka lanskap politik menjadi semakin rumit dan semakin sulit.
Amerika Serikat dan NATO harus mengirimkan lebih banyak
tentara dan lebih banyak serangan udara untuk melawan langsung Face to Face mengalahkan ISIS.
Bukan seperti di Irak & Suriah. Mengandalkan Tentara
& Kepolisian Lokal saja di Afghanistan bukan tandingan bagi ISIS. Sehingga AS + NATO kudu mesti turun tangan secara langsung.
TANGGAPAN AMERIKA SERIKAT
Presiden Donald Trump telah mengikuti Jejak Pemerintahan
George Bush dan Barrack Obama dalam mengartikulasikan kebijakan untuk mencegah
Afghanistan menjadi “Surga yang aman’ bagi Terorist.
Pada april 2017. Militer AS Telah berupaya keras untuk
menghancurkan basis ISIS di Kompleks Gua Achi, Nangarhar menggunakan Bom
Raksasa MOAB.
Pemboman untuk mencegah Perkembangan Kekalifahan ISIS,
Sambil bekerjasama dan memberikan Dana Keuangan, Dukungan Persenjataan &
Pelatihan bagi Kepolisian & Tentara Lokal Afghanistan untuk meredam
Kebangkitan ISIS di Afghanistan.
Apabila hal ini tak dilakukan. Kekhwatiran menjadi nyata. Militer
AS telah melihat tanda-tanda ISIS ingin melakukan perencanaan penyerangan dan
Basis tepat di depan halaman perbatasan AS-Meksiko.
Langkah Strategi awal ISIS Nampak ingin menciptakan lebih
dulu pijakan luas di Jazirah Arab. Termasuk menguasai Afghanistan secara Total
dan mengantinya menjadi Kekhalifahan.
Dinas Intelijen AS telah mengetahui : ISIS suatu saat kelak
berencana bermaksud untuk menghancurkan Meksiko sebagai basis Pangkalan mereka untuk
bertempur tepat di depan halaman perbatasan rumah AS.
Alasan dibalik meningkatnya Proyek Pembangunan Dinding
Tembok Perbatasan AS-MEKSIKO dan Bertambahnya Peningkatkan Jumlah Pihak Penjaga
Keamanan yg dilakukan oleh AS di Sepanjang Meksiko untuk menanggulangi kedatangan ISIS di Masa depan.
Artikel Lainnya :
|
Kami berkomitmen untuk memastikan
bahwa Afghanistan tidak pernah menjadi tempat aman bagi terrorist yang ingin
melakukan pembunuhan massal terhadap warga kami. Sahutnya
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU