Setiap hari terjadi pertambahan penduduk dari berbagai seluruh
penjuru dunia. Menyebabkan kemacetan lalu lintas, baik di darat, lautan, maupun
di udara.
Transportasi penerbangan juga terus berkembang dari hari ke hari.
Setiap hari berbagai macam pesawat diproduksi dan terbang lalu lalang melintasi
langit.
Bisnis kedirgantaraan bernilai triliun rupiah untuk membantu
perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat yg
lainnya.
Dari tahun ke tahun. Transportasi udara diprediksi semakin
macet. Sehingga meningkatkan kasus terjadinya tabrakan antar pesawat.
Pada tanggal 7 Juli 2015. Pesawat militer F-16
bertabrakan dengan pesawat Cessna C-150. Kru pilot F-16 selamat
karena memiliki alat kursi pelontar, sedangkan kru Cessna meninggal dunia.
Ketika tabrakan terjadi, pilot F-16 telah mendeteksi Cessna
melalui radar. Namun pilot kebingungan dimana lokasi keberadaannya secara
visual diantara banyaknya arus penerbangan sipil di berbagai macam
sinyal-sinyal di radar terdekatnya.
Untuk menghindari tabrakan antara ‘pesawat sipil VS pesawat sipil’. Teknologi ADS-B yg ciptakan oleh
perusahaan ADS-B Technologies asal Amerika Serikat telah mampu meminimalkannya.
INTEGRASI PENERBANGAN SIPIL
- MILITER
Kasus terjadinya tabrakan antara F-16 dan Cessna C-150.
Merupakan bukti tanda lemahnya integrasi antara ‘pesawat militer VS pesawat sipil’.
Jacob Galifat dari Perusahaan Israel, IAI Malam Division
mengatakan :
Kemacetan yg tumbuh di wilayah udara
dan kurangnya integrasi antara ruang udara militer dan sipil membutuhkan solusi
baru yang independen untuk mencegah tabrakan pesawat. Sistem kami akan
meningkatkan keselamatan penerbangan tanpa mengorbankan kebebasan operasional.
Teknologi CWS yang kami perkenalkan
menggabungkan kemerdekaan, kebebasan operasional dan kemudahan integrasi dan
keterjangkauan harga yang sangat penting bagi operator militer.
Memungkinkan pilot militer untuk
terbang dengan selamat. Tanpa resiko menabrak pesawat sipil atau militer di
dekatnya baik dalam penerbangan pelatihan maupun operasional. Sahutnya.
TEKNOLOGI CWS
Teknologi CWS dikembangkan pertama kali di Israel.
Kegunaannya
sebagai alat peringatan dini bagi pesawat militer sebelum terjadinya benturan
dan untuk menyelamatkan nyawa di tengah-tengah lingkungan udara yg semakin
macet dipenuhi oleh berbagai macam penerbangan pesawat sipil.
Foto : Jalur sibuk lalu lintas penerbangan di Indonesia. Sumber Flightradar24 |
CWS bekerja dengan melakukan indentifikasi, memantau dan
memonitor keberadaan sinyal-sinyal ADS-B (Automatic Dependent Surveillance
Broadcast) yg biasanya terinstal pada pesawat sipil di seluruh penjuru dunia.
Termasuk pula sinyal IFF.
Kemudian CWS memvisualkan secara 3D kepada pilot militer dalam
tiga bentuk perintah :
yaitu suara, indikasi
grafis pada panel tablet yg dipasang pada kaki pilot dan simbol yg disajikan pada tampilan kokpit
pesawat.
Sistem teknologi CWS (Collision
Warning System) dirancang hanya digunakan untuk Pesawat
tempur berbasis militer, helikopter militer, Drone tanpa awak dan pesawat latih
militer.
CWS walaupun dapat pula bertindak seperti ADS-B. Tetapi
berdasarkan keputusan PBB melalui ICAO (International Civil Aviation
Organization) hanya ADS-B yg boleh dipergunakan bagi pesawat sipil.
Seluruh Pesawat sipil pada tahun 2020 diwajibkan oleh PBB
menggunakan Teknologi ADS-B.
ADS-B bertujuan untuk menghindari tabrakan antar pesawat
sipil, memudahkan pencarian titik lokasi kecelakaan, dan ramah lingkungan hemat
biaya & hemat energi.
ADS-B buatan Amerika Serikat yg bekerjasama dengan Perusahaan
Thales, Uni Eropa. memiliki standar protocol terbuka yg diharuskan untuk
digunakan bagi keperluaan kedirgantaraan sipil sesuai mandat PBB.
Sedangkan, CWS buatan Perusahaan IAI Israel memiliki standar
protocol tertutup. Pesawat Sipil tak dapat melacak keberadaan sinyal CWS.
Ketika CWS menunjjukkan proyeksi potensi akan terjadi
tubrukan dengan pesawat sipil.
Pesawat militer yg mengalah terlebih dahulu dengan mengubah
jalur penerbangan demi menghindari tabrakan dengan pesawat sipil tanpa
memberitahukan keberadaanya ke pilot sipil.
ADS-B dapat dipantau melalui Flightradar24.com, Sedangkan CWS
menyembunyikan dirinya.
Artikel Lainnya :
|
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU