Pada era tahuan 90-an. Banyak orang menyimpan file document masih dilakukan
secara manual melalui kertas dan tinta.
Tak heran mengapa kantor pemerintahan zaman dulu, rumah
sakit, kantor pejabat, kantor PNS dan tempat dinas ayah saya bekerja, Dipenuhi
oleh kertas-kertas yg bertumpukan di lemari perkantoran.
Sekarang, nampaknya beberapa orang telah beralih dari kertas
ke perangkat hardware external dan flasdisk untuk menyimpan document. Seperti
foto, video, text, gambar, dan dokument-dokument penting lainnya.
Kehadiran transformasi digital dalam bentuk “Cloud Computing” kembali mengubah trend
teknologi terbaru dari yg tadinya berbentuk hardware-hardware manual ke
perangkat lunak.
Sehingga nantinya diharapkan semua orang dapat mengakses document
tanpa perlu mengetahui infrastuktur perangkat keras yg ada didalamnya karena
perusahaan-perusahaan tersebut yg mengelola di dalam server masing-masing.
Perusahaan Amazon memiliki AWS, perusahaan Alphabet memiliki
Drive & Google Cloud Platform dan Perusahaan Microsoft memiliki Azure. Ini
merupakan pemain raksasa diranah cloud computing yg bergerak di bidang LaaS, PaaS,
SaaS, Artificial Inteligence, Machine Learning, termasuk di cloud hosting
website/blog.
Cloud Sentralisasi VS Cloud
Desentralisasi
Memang masih banyak orang dan perusahaan-perusahaan
menyimpan document dan file penting di hardware hardisk eksternal pada
masing-masing PC mereka.
Hal ini karena ketakutan terhadap adanya kebocoran data
apabila diintip oleh perusahaan cloud yg bersangkutan.
Perusahaan Cloud Computing dibedakan menjadi 2. Yaitu Cloud Sentralisasi dan...?
dan..., Cloud
desentralisasi yg menggunakan teknologi Blockchain sehingga penyimpanan data
document file pribadi tak mungkin dapat diintip oleh siapa-pun dan server cloud
ini tersebar di seluruh dunia tanpa dikendalikan oleh pemain tunggal. Contohnya
seperti Storj, Filecoin, Sia, Maidsafe,
dll.
Pada tahun 2018. Terdapat lebih dari 3.971.000.000 miliar orang pengguna internet.
Kebanyakan data-data anda dan saya, seperti file, text, document, video, gambar, foto, hosting, kode, dll. Baik sadar maupun tak sadar. Telah disimpan oleh perusahaan cloud computing sentralisasi tersebut.
Contoh tak sadar yaitu ketika kita berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan perawatan kesehatan. Rekam medis dilakukan melalui Cloud oleh perawat & dokter. Secara tak sadar, data anda tersimpan di perusahaan Cloud. Ini merupakan salah satu contoh saja.
Kebanyakan data-data anda dan saya, seperti file, text, document, video, gambar, foto, hosting, kode, dll. Baik sadar maupun tak sadar. Telah disimpan oleh perusahaan cloud computing sentralisasi tersebut.
Contoh tak sadar yaitu ketika kita berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan perawatan kesehatan. Rekam medis dilakukan melalui Cloud oleh perawat & dokter. Secara tak sadar, data anda tersimpan di perusahaan Cloud. Ini merupakan salah satu contoh saja.
Ada kekwatiran terbesar banyak orang terhadap ‘privasi’.
Mengingat untuk perusahaan Amazon saja menguasai dunia hingga lebih dari 30%. Lalu disusul oleh Microsoft, IBM dan Alphabet Google.
Mengingat untuk perusahaan Amazon saja menguasai dunia hingga lebih dari 30%. Lalu disusul oleh Microsoft, IBM dan Alphabet Google.
Dominasi perusahaan cloud public sentralisasi dari urutan
peringkat 1-5 apabila digabung menguasai hampir tiga perempat penyimpanan data
di dunia ini pada tahun 2018.
Negara yg menjadi pelopor dibidang ini adalah Amerika
Serikat, China dan Jepang. Terutama AS dan China saling kejar-kejaran.
John Dinsdale dari Kepala Analisis Synergy mengatakan :
Permintaan untuk layanan cloud terus
tumbuh bermekaran, Perusahaan penyedia cloud merasa senang. Mereka menetapkan
kecepatan yang sangat tinggi sehingga semakin tak mampu dikejar oleh
perusahaan-perusahaan cloud yg kecil. Perusahaan kecil masih dapat bertahan
dengan cara mencari focus di aplikasi spesifik. Inti secara keseluruhan, bisnis
ini hanya dikuasai oleh perusahaan raksasa yang memiliki dompet tebal.
Sahutnya.
Berikut daftar 10 top raja perusahaan cloud computing sentralisasi terbesar di dunia 2018 :
Berikut daftar 10 top raja perusahaan cloud computing sentralisasi terbesar di dunia 2018 :
1]. Amazon
Buatan : Amerika Serikat
Total Kekuatan keuangan perusahaan : $ 131 miliar dolar atau Rp 1.873 triliun rupiah (per 2017) (Nb : Amazon mengalami penurunan sementara karena banyak
mengeluarkan uang untuk mengakuisisi perusahaan lain dan sedang mengembangkan
teknologi-teknologi & penelitian riset baru)
2]. Microsoft
Buatan : Amerika Serikat
3]. IBM
Buatan : Amerika Serikat
4]. Alphabet (Google)
Buatan : Amerika Serikat
Total Kekuatan keuangan perusahaan : $ 197 miliar dolar atau Rp 2.817 triliun rupiah (per 2017)
5]. Alibaba
Buatan : China
Total Kekuatan keuangan perusahaan : $ 114 miliar dolar atau Rp 2.059 triliun rupiah (per 2017)
6]. Fujitsu
Buatan : Jepang
7]. NTT
Buatan : Jepang
8]. Oracle
Buatan : Amerika Serikat
Total Kekuatan keuangan perusahaan : $ 134 miliar dolar atau Rp 1.916 triliun rupiah (per 2017)
9]. Rackspace
Buatan : Amerika Serikat
10]. Tencent
Buatan : China
Baca juga :
ANALISA + KESIMPULAN
Ruang bisnis cloud masih terbuka lebar dengan pertumbuhan yg
terus meningkat dari hari ke hari.
Penyebabnya tentu saja karena jumlah
pengguna internet masih sedikit dan peralihan dari hardware ke perangkat lunak
masih bertumbuh lebar. Khususnya diranah IoT (Internet of Think), Robotika, Mobil Otonom, Perkantoran (Office) dan Peralihan hosting tradisional ke cloud
hosting dimana masih banyak pemilik website yg belum beralih ke cloud.
Begitu pula
dengan berbagai dinas-dinas pemerintahan, industry & perusahaan-perusahaan
konvensional masih belum melakukan transformasi digital. Beberapa diketahui masih menggunakan kertas.
Dari daftar diatas, Perusahaan yg dipimpin oleh orang terkaya di dunia #1 Jeff Bezos. Amazon terus menancapkan dirinya menjadi
pemimpin #1 di cloud.
Disusul oleh Microsoft, Google Alphabet dan Alibaba.
Sayangnya, IBM terus menurun. Apabila tak hati-hati maka peringkatnya dapat
disusul oleh Google atau Alibaba.
Terdapat perusahaan dan startup-startup lainnya yg bergerak
di bidang cloud computing. Sayangnya pangsa pasarnya hanya 20% dan berangsur-angsur berkurang -4% karena dilahap atau diakusisi oleh pemain
raksasa berdompet tebal atau bangkrut karena kalah bersaing secara kompetitif.
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU