Israel Adama : Teknologi Perlindungan Tanaman dari Serangan Hama Serangga dan Peningkatan Hasil Panen Pertanian berkali-kali lipat (2018)
Planet bumi tempat kita tinggal ini dihuni oleh lebih dari 7.000.000.000 miliar orang. Setiap hari
mereka membutuhkan energi dari asupan makanan.
Jumlah pertambahan penduduk dipastikan setiap hari terus
bertambah. Artinya semakin banyak mulut yg harus diberi makanan bernutrisi dari
hasil panen pertanian, peternakan, perkebunan & perikanan.
Tanpa memperdulikan apakah orang kaya, miskin, cacat,
cantik, jelek, ganteng, beda warna kulit, beda suku, beda negara, atau beda
budaya. Kita semua membutuhkan makanan. Apabila
tak makan selama 3-4 minggu, manusia dipastikan meninggal dunia.
Tahukah anda. Saat membaca artikel ini. Terdapat 750.000 ribu orang setiap hari meninggal
karena perut keroncongan, kelaparan,
stunting, dan gizi buruk akibat tak mampu membeli makanan di toko dan di pasar.
Penyebabnya tentu saja karena pasokan sumber daya alam pertanian
di bumi semakin mengecil. Namun jumlah manusia semakin bertambah. Alhasil,
harga makanan kian melambung tinggi sehingga bagi beberapa orang yg kurang
beruntung tak sanggup untuk membelinya.
Adama, Teknologi Perlindungan
Tanaman & Peningkatan hasil panen pertanian
Berterima kasihlah kepada teknologi Adama yg dikembangkan pertama
kali oleh insinyur kimia di Israel.
Satu-satunya cara untuk dapat memberi makan 7 miliar mulut
setiap hari yaitu dengan menumbuhkan lebih banyak tanaman.
Tetapi itu tak akan mudah.
Mengapa, karena bekerja sebagai petani dianggap murahan dan
kerap identik dengan kemiskinan. Orang-orang muda kaum generasi milineal saat
ini saja lebih memilih kerja di kantor beruangan AC, mengendarai mobil, menggunakan
laptop, ketimbang harus tinggal di desa. Tak perlu heran mengapa perbandingan jumlah
petani yg bekerja kalah jumlah dengan pembeli makanan produk-produk pertanian
di Supermarket yang dimana semakin bertambah-tambah berjamaah berjilid-jilid.
Yang kedua adalah ketersediaan BBM atau bahan bakar minyak
semakin menurun. Lalu mengerus hasil produk pertanian untuk dijadikan energi listrik,
biogas & biodiesel untuk bersaing dengan 7 miliar mulut VS mesin-mesin yg
membutuhkan energi dalam jumlah besar.
Yang keempat adalah cuaca ekstrim. Seperti kekeringan dan
banjir.
Yang kelima adalah kecocokan antara harga produksi dan harga
panen. Maksudnya, Petani harus memperhitungkan biaya seperti pupuk, peptisida,
dll kudu mesti berhasil menutupi kerugiaan. Apabila sawah diserang oleh hama,
maka biaya produksi dipastikan membengkak atau bahkan dapat menyebabkan gagal
panen.
Tahukah anda mengapa harga-harga produk pertanian seperti
beras, jagung, kedelai, semangka, melon, untuk tiap 1 Kg makanan setiap tahun
selalu naik. Ini diakibatkan oleh kelima faktor diatas tadi.
Salah satu yg paling sulit untuk diatasi adalah serangga
seperti gambar dibawah ini yg berwarna hijau mirip kepik.
Serangga ini menggerek daun, menghisap zat-zat hingga
menyebabkan daun menguning, serangan yg diakibatkan oleh hama serangga ini
dapat membuat tanaman petani menjadi mundur terlambat beberapa minggu panennya
dari waktu yg seharusnya dan ukuran buah dibikin mengecil terlihat membusuk oleh si hama.
Apabila kita mencoba menangkap hama tersebut, ia akan terbang
kesana kemari. Sulit menangkapnya. Serangga ini juga membawa parasit hama berbahaya
lainnya yg berukuran lebih kecil berwarna kuning seukuran butiran pasir yg suka
bersembunyi diketiak daun. Lalu diikuti dengan banyaknya semut-semut merah berdatangan.
Terdapat lebih dari 10.000
ribu hama serangga, 30.000 ribu
gulma pengganggu dan 100.000 ribu
jamur perusak tanaman. Ini adalah musuh petani. Pestisida adalah solusi
mengatasinya. Tetapi kebanyakan peptisida yg dijual secara umum sangat beracun
sehingga menyebabkan kanker pada manusia apabila salah membeli produk berbahaya
dari perusahaan abal-abal.
Perusahaan adama memberikan keamanan bagi kesehatan pengguna
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sekaligus memberikan control revolusioner
untuk menjawab masalah hama.
Berikut produk-produk yg ditawarkan oleh Adama yg telah
menyebar luas ke berbagai negara seperti di Argentina, Ekuador, Kenya, Romania,
Australia, Estonia, Korea Selatan, Rusia, Austria, Ethiophia, Latvia, Serbia,
Belarus, Finlandia, Lithuania, Slovakia, Belgia, Ferancis, Mali, Africa
Selatan, Benin, Brazil, Jerman, Meksiko, Swedia, Burkina Faso, Ghana, Moldova,
Yunani, Kamerun, Hungaria, Selandia Baru, Turki, Chili, Kanada, Israel,
Norwegia, Uganda, Kolumbia, Peru, Ukraina, Czech Republic, Italia, Polandia,
Amerika Serikat, Denmark, Ivory Coast, Vietnam dan Portugal.
ADAMA NIMITZ
Adama Nimitz adalah pembasmi hewan cacing-cacing parasit (nematoda)
yg diketahui saat ini berjumlah 28.000 spesies. Hewan ini suka merusak akar
tanaman sehingga kerap menyebabkan gagal panen.
Adama Nimitz tak dijual di Indonesia.
ADAMA URAGAN
Adama Uragan adalah pembasmi gulma rumput-rumputan berdaun
lebar yg menyerang tanaman seperti kelapa sawit, jeruk, nanas dan asparagus. Apabila
gulma ini terus dibiarkan menempel maka menyebabkan tanaman utama gagal panen.
ADAMA URAGAN tak dijual di Indonesia
ADAMA CARAKOL3
Adama Carakol3 adalah untuk mengurangi kerusakan yang
disebabkan dari serangan siput dan bekicot yg meresahkan petani.
ADAMA CARAKOL3 tak dijual di Indonesia
ADAMA CUSTODIA dan MASTERCOP
Adama Custodia dan Mastecop adalah pembasmi jamur yg menghasilkan senyawa
beracun bagi tanaman. Menurut statistik, 40% kegagalan panen berbagai macam
jenis tanaman diakibatkan oleh infeksi jamur. Adama Custodia mampu membasminya
termasuk hama serangga seperti powdery mildew, downy, botrytis, brown blossom
blight, shot hole, rust, busuk batang, hawar daun, hawar upih dan hewan-hewan
kecil lainnya yg senang memakan daun tanaman dan membusukkan buah.
Youtube : Adama Custodia
Adama Custodia telah dijual di toko-toko pertanian di
Indonesia. Harga berkisar dari Rp 135.000 – Rp 145.000 per botol.
Youtube : Adama Mastercop
ADAMA TRAPVIEW
Adama Trapview adalah teknologi dengan hak paten sebagai pemantau
revolusioner untuk memberikan informasi bagi petani tentang populasi
perkembangbiakan hama serangga. Diharapkan petani dapat mengetahuinya melalui layar smartphone dan memberikan tindakan lanjutan apakah perlu menambahkan produk
Adama atau tidak.
Adama Trapview tak dijual di Indonesia
Artikel Lainnya :
|
Tentang Perusahaan Adama
Adama sebelumnya bernama Makhteshim
agan industries. Fokus utamanya terhadap perlindungan tanamam dan
bahan-bahan kimia insektisida, herbisida dan fungisida ramah kesehatan &
lingkungan.
Diciptakan pertama kali di Israel oleh Zvi zurr dan Michael pikarski.
Warga berkebangsaan Israel. Adama kini memiliki cabang pabrik di lebih dari 50 negara.
Pada tahun 2011, ADAMA diakusisi oleh perusahaan China
National Agrochemical Corporation (Chemchina) dengan mahar sebesar $ 2,4 miliar dolar (atau sekitar Rp 34
triliun rupiah) (apabila menggunakan kurs Rp 14.400, per tahun 2018)
Saat ini, Bursa saham ADAMA telah dialihkan dari Israel ke
China. Markas pusat teknologi tetap masih berpusat di Israel. Seiring
berjalannya waktu dialihkan ke China secara perlahan demi perlahan. 100% hak
paten Adama kini dikuasai oleh perusahaan China Chemchina.
Ilmuwan & insinyur Israel seperti aktivitas hari-hari biasa
setelah berhasil EXIT. Mulai menciptakan teknologi perlindungan tanaman yg
lebih baru dan lebih mutakhir dari sebelumnya.
Setelah di caplok oleh Chemchina. ADAMA tiap tahun berhasil
membukukan penjualan pendapatan sebesar $ 3,8 miliar per tahun. (Rp 48 triliun
per tahun).
Salah satu petani pengguna Adama mengatakan :
"Saya merasa senang menggunakan insektisida Adama karena meningkatkan hasil panen kami dan membawa produk baru yang ramah lingkungan ke pasar untuk menggantikan produk tua" Sahutnya
Salah satu petani pengguna Adama mengatakan :
"Saya merasa senang menggunakan insektisida Adama karena meningkatkan hasil panen kami dan membawa produk baru yang ramah lingkungan ke pasar untuk menggantikan produk tua" Sahutnya
Baca juga :
Kantor pusat R & D (Saat ini) : Israel
Markas utama (Selanjutnya perlahan demi perlahan dialih pindahkan ke) : China
Alamat : https://www.adama.com/en/
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU