Di dunia digital tempat kita
hidup ini, menyebar berbagai informasi dan data-data dalam jumlah besar melaju mirip
seperti kecepatan cahaya.
Berbagai format baru, file baru, document
baru, foto baru, hak patent baru, kode program baru, video baru, selalu terus
menerus lahir bermunculan setiap harinya.
Banyak perusahaan besar selama
ini berjuang keras bagaimana tata cara mengelola administrasi data-data miliknya
dimana jumlahnya hingga menebus Petabyte.
Puluhan orang, ribuan orang, bahkan
hingga ratusan ribu karyawan dipekerjakan dalam administrasi data sebuah
perusahaan untuk menyusun, mengelola dan menata data dengan baik ditempat
dimana seharusnya data disimpan agar tak berantakan.
Selama bertahun-tahun tak ada yg
berubah dalam konsep administrasi tradisional tersebut.
Kadang kala beberapa pegawai manusia bisa salah dalam menentukan taksonomi dan salah menyusun struktur data. Sehingga bukannya makin rapi, yang ada malah semakin berantakan.
Kadang kala beberapa pegawai manusia bisa salah dalam menentukan taksonomi dan salah menyusun struktur data. Sehingga bukannya makin rapi, yang ada malah semakin berantakan.
Teknologi AI
Minereye
Perusahaan Israel yg didirikan
oleh Yaniv Avidan, Avner Atias dan Gideon Barak.
Menciptakan sebuah teknologi AI otomatis yg dapat membantu perusahaan-perusahaan klien lainnya untuk melakukan
indentifikasi data, pemprosesan data, mengatur data, analitik data, struktur
data, otomatisasi audit komperhensif internal, perlindungan IP, deteksi data,
retensi data, perlindungan privasi data, sekaligus melindunginya dari serangan
cyber.
Minereye menerapkan kombinasi antara
Computer Vision, Machine Learning dan Artificial Intelligence yg disebut VISIONGRID.
VisionGrid diciptakan dengan dana
keuangan sebesar $ 4.600.000 juta dolar atau sekitar Rp 67 miliar rupiah.
Machine Learning pada VisionGird digunakan
untuk mempelajari pemetaan perilaku data perusahaan tersebut. Sedangkan
teknologi AI VisionGrid bertugas melakukan tugas kompleks termasuk memantau
perilaku data anomali.
VisionGrid melihat semua akses
data perusahaan klien, termasuk hak paten, data profil pelanggan, dan document sensitive.
Tetapi tak perlu kwatir karena privasi terjaga.
Salah satu perusahaan Bank
terbesar telah menggunakan teknologi AI VisionGrid ini.
Mereka mengatakan :
VisionGrid memungkinkan
kami secara otomatis dan akurat mengklasifikasi data-data warisan lama dan data
baru kami ke dalam perlindungan data. Kami melakukan tugas ini dengan sedikit
usaha. Sahutnya.
MinerEye berhasil memetakan dan
mengklasifikan data Bank sebanyak 15 Terabyte hanya dalam waktu 3 minggu. Jika
menggunakan cara tradisional membutuhkan 3 tahun.
Beberapa perusahaan bank lainnya
mengatakan :
Kami sangat takjub terhadap kemudahan solusi MinerEye di kantor kami, MinerEye
bekerja sangat cepat tanpa kerumitan. Luar biasa. Sahutnya.
Peningkatan
Efisiensi dan Produktivitas Karyawan
Banyak bisnis di dunia saat ini
telah bertransformasi ke era digital. Semua bisnis baik offline maupun online
tak luput dari dunia data digital. Perkembangan data saat ini begitu cepat
seperti kecepatan cahaya.
Petugas atau karyawan adminitrasi
data sering kali kesulitan kerepotan melakukannya secara tradisional,
membuang-buang waktu, karyawan yg terus menerus meminta menuntut kenaikan gaji.
Pada akhirnya bisnis atau perusahaan anda berkermbang menjadi lambat.
Teknologi AI yg dikembangkan
pertama kali di Israel ini dapat mengotomatisasi secara cepat. Membentuk data
yg tidak terstuktur menjadi rapi, memilah pembagian file, sekalipun tersimpan di
berbagai repository cloud, file terdistrusi dan endpoint.
MinerEye menolong para pemimpin
eksekutif untuk membedakan antara data public, data sensitive seperti model
bisnis, kekayaan intelektual, rahasia dagang, pelanggan, karyawan pribadi, informasi
yg harus dilindungi dll. Sekaligus menemukan data penting yg telah hilang.
Baca juga :
Alamat : https://minereye.com
Kantor pusat : Israel
Youtube : Israel Minereye
Artikel Lainnya :
|
Terima Kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU