Laporan Eksklusif Irak : ISIS mampu produksi senjata sendiri tetapi sebagian besar persenjataan canggih berasal dari China dan Uni Eropa Timur (2018)
Negara Irak telah mengumumkan
bahwa perang melawan ISIS telah berakhir pada hari sabtu 9 Desember 2017 oleh
perdana Menteri Haider al-Abadi di konferensi Baghdad.
Damien Spleeter dari tim peneliti
Conflict Armament Research (CAR) diutus untuk melakukan investigasi darimana
asal muasal persenjataan yang digunakan oleh ISIS atau Islamic State.
Membunuh
Tentara Irak Kemudian Merampas Senjatanya
Tentara ISIS memiliki tujuan
utama yaitu menciptakan sebuah negara Islam ‘Kekalifahan’. Untuk mewujudkan
cita-cita kemerdekaannya maka dibutuhkan perang.
Perang tentu saja menggunakan senapan, pistol, roket, granat, bom, dll
dalam jumlah besar.
Pada awalnya, ISIS membunuh polisi
& tentara-tentara Irak pimpinan Amerika Serikat di kantor pos keamanan
terdekat.
Kemudian ISIS merampas dan
menjarah semua senjata AS dari gudang persenjataan yg didanai oleh Amerika
Serikat untuk Irak. Termasuk merampas sebanyak 2.000 mobil perang Humvee.
Saat ini, semua mobil-mobil
perang kepunyaan AS yg dijarah oleh ISIS dari Irak tersebut telah dihancurkan dan
dilumpuhkan oleh pesawat tempur Amerika Serikat.
Pertanyaan selanjutnya…?
Ada jumlah dan batas waktu.
Senjata identik dengan jumlah amunisi dan rantai pasok logistiknya. Jika persenjataan
terus-terusan digunakan pasti pada akhirnya
kehabisan.
Bagaimana cara ISIS bisa
menyerang Irak selama 4 tahun (2014-2017). Persediaan persenjataan ISIS
sepertinya tak ada habis-habisnya. Darimana mereka mendapatkannya.
Spleeter dari Tim CAR ditugaskan
untuk menyelidikinya.
Ladang Minyak
Sumber Malapetaka
Foto : Spleeter |
Agak sulit untuk menganalisis
asal muasal senjata ISIS.
Karena hampir sebagian besar
gedung, bunker bawah tanah, pabrik, dan infrastruktur ISIS hancur oleh serangan
pesawat tempur Amerika Serikat dan Irak.
Sehingga banyak puing-puing
bertaburan dimana-mana dalam kondisi hitam terbakar.
Tetapi tak semua lokasi
keberadaan ISIS hancur. Beberapa dapat dianalisis dengan baik oleh tim CAR. Walaupun
Spleeter mengeluh karena ruangan tersebut kebanyakan berbau busuk oli dan berbau
mayat busuk yg telah menjadi pupuk menyisakan tulang-tulang ISIS yg menusuk
hidung.
Ladang-ladang minyak di Irak yg
berlimpah merupakan tempat terbaik untuk memproduksi senjata.
Karena dengan ladang minyak, ISIS
mampu menjadikannya sebagai pangkalan pabrik revolusi industri terorisme.
Disana ada perangkat gergaji
high-end, perangkat-perangkat pembuatan besi baja, alat mesin cetak injeksi. Dipadu
dengan pengaliran pipa baja dan minyak sebagai sumber api untuk melelehkan
skrap.
Pasta aluminium misalnya, ISIS
mampu mencampurkan amonium nitrat sebagai bahan muatan senjata bom mortar.
Ilmuwan dan insinyur ISIS mampu
menciptakan hulu ledak roket dan bom secara mandiri.
ISIS tampak cendekiawan.
Karena mereka tahu pabrik senjata mudah menjadi sasaran serangan udara. Oleh sebab itu, mereka membangun pabrik manufaktur senjata secara terdesentralisasi atau terdistribusi.
Karena mereka tahu pabrik senjata mudah menjadi sasaran serangan udara. Oleh sebab itu, mereka membangun pabrik manufaktur senjata secara terdesentralisasi atau terdistribusi.
Ada lokasi yang mengkhususkan
diri dalam tugas-tugas masing-masing. Seperti Pabrik A membangun smelter,
Lokasi B membangun potongan logam untuk blok mesin,
Gudang bawah tanah C
membangun susunan tumpukan kabel, Gedung D membangun cetakan untuk fuzes,
Lokasi
E membangun tungku tinggi foyer,
Gedung F membangun tabung,
Rumah G membangun laboratorium R & D, dll.
Gedung F membangun tabung,
Rumah G membangun laboratorium R & D, dll.
Ketika produk masing-masing telah
selesai.
ISIS mengirimkannya ke pabrik
bengkel terakhir untuk merakit seluruh komponennya menjadi senjata utuh.
Mortir 199 mm merupakan senjata
bom terbesar yg diproduksi massal oleh ISIS. Mortir Ini dapat menghancurkan kendaraan tempur APC, tank, dan infrastruktur pusat komando.
Tim CAR telah menyelidiki 83
wilayah lokasi di Irak sesembari di lindungi oleh patroli tentara keamanan Irak
untuk mengungkap rahasia persenjataan ISIS.
Hasil temuan dari database yg
ditemukan di Irak menyatakan :
Bahwa ISIS harus diakui telah mampu memproduksi hulu
ledak bom, tabung peluncur roket, mortal, IED, dan roket bom secara mandiri.
Senjata-Senjata ISIS Kebanyakan Buatan China dan Eropa Timur
Dengan melacak keberadaan senjata
kita bisa menceritakan seluruh cerita.
Tim Car selain telah membuktikan
bahwa ISIS mampu memproduksi hulu ledak bom, roket, IED dan mortar.
Temuan menarik datang dari
senjata-senjata buatan China.
Anda mungkin berpikir, ISIS menggunakan senjata M16 buatan Amerika Serikat. Bukan, telitilah lebih dekat. Anda baru bisa percaya melihatnya jika dari dekat.
Anda mungkin berpikir, ISIS menggunakan senjata M16 buatan Amerika Serikat. Bukan, telitilah lebih dekat. Anda baru bisa percaya melihatnya jika dari dekat.
Ini bukan M16, ini CQ-556. Senapan
assaulft rifle buatan perusahaan Norinco asal China. China telah menyalin copypaste
M16.
Kebanyakan mayat-mayat ISIS yg
telah membusuk. Memegang senapan AK-47, PKM, CQ-556, Kalaniskov, dan peluncur rudal anti-tank dan RPG buatan
Rusia dan Eropa Timur.
Eropa timur meliputi Romania, Hungaria, Bulgaria, Serbia, Jerman, Polandia dan Republik Czech.
Eropa timur meliputi Romania, Hungaria, Bulgaria, Serbia, Jerman, Polandia dan Republik Czech.
Apabila dikalkulasikan, Senjata
buatan China, Rusia dan Eropa Timur begitu mendominasi yg digunakan oleh tentara-tentara ISIS.
Ada
pula senjata buatan Amerika Serikat di tangan ISIS. Tetapi ini hanya sebagian kecil dibandingkan buatan China, Rusia dan Eropa Timur.
Spleeter mengaku tidak tahu
darimana dan bagaimana caranya ISIS bisa mendapatkan persenjataan-persenjataan
mutakhir ini ditengah kepungan tentara Irak.
Pemerintah AS telah menyatakan
menolak keras telah memberikan senjata kepada ISIS. Namun AS hanya mengakui
memberikan senjata kepada sekutu-sekutu mereka saja di Timur Tengah. Khususnya tentara Irak dan pemberontak di Suriah. FSA dan SDF, Kurdi.
Banyak temuan suplai bahan kimia,
senjata canggih, rudal anti-tank, dan amunisi mutakhir lainnya dari luar
negeri dikirim ke ISIS. Sebagian besar temuan terindentifikasi buatan
China, Rusia dan Eropa Timur.
Dugaan Spleeter, ada orang-orang distributor
pedagangan senjata illegal yg ahli memutarbalikkan pengiriman dari industri atau pemerintahan resmi ke jalur suplai logistik melalui
perantara gelap yg pada akhirnya menuju ke terorist ISIS.
Spleeter mengatakan :
Ini perang, Ini berantakan sekali. Tidak ada yang tahu apa yang
terjadi. Semua penuh dengan teori konspirasi disini. Kita hidup di era pasca
kebenaran. Dimana fakta tidak penting lagi. Saya berjuang bekerja keras untuk
akhirnya dapat mengungkapkan sesuatu yang benar. Sahutnya.
Matt Schroeder mengatakan :
Di Irak, ISIS telah kalah, mereka kehilangan kekuatan penuhnya dan wilayah
kekuasannya menyusut terbatas. Tetapi modal keahliaan intelektual ISIS, desain
senjata bom mereka, tantangan teknis yang mereka miliki, proses industri, cetak
biru blue print persenjataan dan berbagai skema lainnya ini tentu merupakan ancaman besar.
Ini bisa sangat benar benar menakutkan apabila sampai model negara kekalifahan
ISIS terbentuk menjadi kenyataan. Sahutnya.
Foto : Dulunya kota di Irak ini (Tar Afar) dipenuhi oleh 200.000 ribu orang, kini tinggal reruntuhan & sepi. Yang ada hanyalah tentara yg berjaga-jaga |
Terorist millenial dan generasi Z dari ISIS yang akrab dengan internet di generasi mendatang dapat
memanfaatkan kecerdasan buatan, drone, dan bom mobil self driving. Penggunaan drone-drone komersial untuk menjatuhkan bom berukuran kecil sudah jamak dilakukan oleh ISIS.
Kedepannya diprediksi ISIS dapat
lebih berbahaya.
Dimana mereka dapat menggunakan mesin percetakan printer 3D, kemudian mengunduh file-file senjata berbahaya dari dark web melalui layanan chatting dienkripsi seperti WhatsApp, Telegram atau lainnya. Lalu ISIS dengan mudah menciptakan senjata dengan hanya menekan tombol komputer.
Dimana mereka dapat menggunakan mesin percetakan printer 3D, kemudian mengunduh file-file senjata berbahaya dari dark web melalui layanan chatting dienkripsi seperti WhatsApp, Telegram atau lainnya. Lalu ISIS dengan mudah menciptakan senjata dengan hanya menekan tombol komputer.
Komponen-komponen lainnya dikirim
dari luar negeri melalui perantara illegal yg piawai menggelabui keamanan
perbatasan yg luas. Masalah uang tak jadi masalah. Karena ISIS kaya raya berlimpah duit.
******
Artikel Lainnya :
|
Foto : Pasukan Junud Khilafah ISIS |
Saat artikel ini di tulis di
Bulan Agustus 2018. Beberapa hari sebelumnya tanggal 26 Juli 2018. Pasukan ISIS/Islamic
State membunuh patroli keamanan polisi/tentara dan menghancurkan pos-pos penjagaan di Kota Sweida, Suriah.
ISIS Kemudian menerobos kota dan membunuh lebih dari 250 orang, baik sipil ataupun militer. ISIS mampu dipukul
mundur ketika pesawat tempur Rusia datang membalas.
Pada tanggal 26 Agustus 2018.
ISIS berhasil membunuh 52 polisi di Suriah.
Pada tanggal 27 Agustus 2018.
ISIS menyerang pos keamanan checkpoint di Sinai, Mesir. ISIS berhasil membunuh
15 tentara Mesir.
Pada tanggal 28 Agustus 2018.
Tentara Irak yg didukung oleh Amerika Serikat berhasil membunuh 20 tentara
ISIS. Ini membuktikan, ISIS masih ada di Irak. Sayangnya, 2 tentara Irak tewas
saat menjalankan tugasnya.
Rentetan serangan ISIS terus
berlanjut…,
ISIS nampaknya belum kalah. ISIS masih ganas untuk mewujudkan
cita-cita utamanya yaitu mendirikan Kekalifahan.
Terima Kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU