1]. Suku Dayak Ngaju Bukan Orang Indonesia lho,
Tapi…
Menurut para ahli antropologi. Suka Dayak Ngaju yang mendiami
Kalimantan Tengah sebenarnya bukan orang Indonesia. Tetapi orang Yunnan dari
China sejak 3.500 tahun sebelum masehi.
Ribuan orang-orang Yunnan datang ke pedalaman Kalimantan tengah melarikan
diri dari keganasan perang kemudian menetap & menikah dengan penduduk RAS WEDDOID dari India yg punya ciri-ciri postur tubuh berupa hidung
pesek, rambut keriting, kulit hitam, wajah terlihat kaku, mata melotot, dan
tinggi badan begitu pendek/sedang. Hobi mereka berburu anjing, babi dan burung. Weddoid datang ke Kalteng sejak 8.000 tahun sebelum masehi yg lalu.
Akibat pernikahan nenek moyang antara Weddoid vs Yunnan tersebut.
Menghasilkan keturunan suku Dayak ngaju berhidung mancung, kulit kuning sawo
matang, mata agak sipit jika tersenyum tetapi tak sesipit orang China, banyak yg bilang seperti eagle eye, terkadang ada juga beberapa orang Dayak
ngaju yg berkulit sangat putih bersih cerah dan bermata cokelat dan berambut lurus. Ada pula yg berkulit agak gelap karena perpaduaan darah dengan ras Weddoid. Orang Dayak ngaju kebanyakan dikira orang China, Korea atau Jepang. Padahal orang Dayak
ngaju.
Jadi kesimpulannya Dayak ngaju saat ini adalah perpaduan antara keturunan
darah Yunnan China dan (Weddoid - India).
Tampilan wajah dayak ngaju umumnya seperti diatas ini.
2]. Lokasi Suku Dayak Ngaju Kini di Indonesia
Mereka bertempat tinggal di kota Palangkaraya, kota Kuala Kapuas, Kasongan,
Sungai Kahayan, Sungai mentaya, Sungai Barito, Gunung Mas, Sampit, lembah
seruyan, tumbang jutuh, Murung Raya, dan pedalaman desa-desa di Kalteng.
3]. Agama Dayak Ngaju
Mayoritas sebagian besar suku Dayak ngaju beragama Kaharingan
tradisional dan Kristen Protestan.
4]. Tentang Yunnan masa kini
Suku Dayak ngaju memiliki keturunan darah & DNA nenek moyang
Yunnan. Sehingga mereka terlihat seperti orang Korea, Jepang atau China. Tetapi
tidak terlihat seperti itu. Suku Dayak ngaju memiliki tampilan wajahnya sendiri
karena persilangan darah.
Youtube : Hai suku dayak ngaju. Disinilah dulunya asal usul nenek moyang anda
Pada abad modern, orang-orang dari Dayak ngaju ada banyak yang
menikah dengan suku lain. Seperti Batak, Jawa, Banjar, dll. Mengakibatkan percampuran
suku. Umumnya setelah menikah, orang suku Dayak ngaju berpindah keyakinan
menjadi Islam. Mengakibatkan terjadinya pergeseran sehingga tak lagi dianggap
dari suku Dayak ngaju karena memiliki logat bicara dan tutur kata bahasa yg
berbeda lebih kental ke bahasa banjar. Sebagai informasi tambahan, dulunya orang banjar yg ada di banjarmasin sebenarnya juga berasal dari dayak ngaju. Namun karena pernikahan dengan banyak warga di suku-suku Indonesia lainnya, seperti batak, bali, jawa, melayu, dll. Maka dayak ngaju di banjarmasin berubah menjadi orang banjar yg mayoritas beragama Islam.
6]. Kayau dan ahli cerdas membangun senjata
Kayau adalah tradisi memenggal kepala orang lain. Sisi kelam dari
sifat jahat orang Dayak ngaju dimasa lalu. Sifat ini pernah dihentikan atas
prakarsa perjanjian damai Tumbang Anoi tahun 1894. Namun sifat jahatnya terlahir
kembali pada februari 2001. Mengakibatkan ribuan orang dari suku Madura
terpisah antara leher dan kepala.
Pada masa lalu. Orang Dayak ngaju terkenal piawai & cerdas
membangun senjata. Menciptakan logam besi terkuat yg disebut mantikey, menciptakan
Mandau sejenis pedang tajam dan sumpit beracun.
7]. Suku Dayak Ngaju Kini Banyak Menggunakan
Bahasa Indonesia. Tetapi mereka tetap tahu bahasa nenek moyangnya.
Akibat perkembangan zaman yg pesat. Anak-anak suku Dayak ngaju
kini lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia sehingga melupakan bahasa
leluhurnya. Penyebabnya karena ibu dan ayah sudah tak lagi mengajarkan bahasa
ngaju kepada anak-anaknya. Terkhusus bagi mereka yang tinggal di perkotaan.
Secara insting, suku dari Dayak Maanyan dan Dayak Tanah Siang mampu juga berbahasa
ahli Dayak ngaju.
Bahasa ngaju yg digunakan oleh orang Dayak ngaju terdapat beberapa
kesamaan dengan orang-orang Yunnan, China Tionghoa. Misal : Ongko yg artinya orang tua. Sama dengan
kata pertautan 3 kata ka kho – lang dan kang.
8]. Alam dan Hutan
Penduduk asli Suku Dayak Ngaju tersebar luas diberbagai
area seluas 15.380.000 juta hektar hanya didiami oleh penduduk yang masih
sedikit. Oleh karena itu dapat dipahami apabila pandangan hidup suku Dayak ngaju
mempunyai keterkaitan yang kuat dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, sungai serta
lingkungan alam sekitarnya. Mereka diketahui senang tinggal dipinggir
sungai untuk menangkap ikan-ikan, ada pula yg gemar bercocok tanam menyadap pohon
karet dan berburu babi hutan untuk dikomsumsi.
9]. Karakter & Sifat orang dayak ngaju
Karakter mereka pemalu, baik hati, apa adanya, tidak suka berpura-pura, ramah, memang sulit awalnya untuk mendapatkan kepercayaan mereka tetapi apabila sudah tumbuh maka sangat bersahabat, mereka senang menjaga hubungan yg baik, lebih suka mengalah, tidak menyerang apabila diserang, namun apabila kesabaran telah habis biasanya terjadi serangan fisik secara frontal, dalam hal kasih sayang dan percintaan, mereka menyimpan rapi di dalam lubuk hati yang terdalam. setiap ada kesempatan mereka akan menceritakan kisah cinta sejatinya pada anak-anak keturunannya di masa depan. Orang dayak ngaju menganggap pernikahan sebagai sesuatu yg sakral mereka akan berusaha menjaganya setia sampai mati pada hanya oleh 1 cinta. Walaupun ada juga yg bercerai.
Sebagai tambahan informasi : Di beberapa lokasi ada suku dayak ngaju yg terkenal sangat tak setia. Suka berganti-ganti pasangan dan perselingkuhan dianggap biasa saja walaupun sudah memiliki istri/suami. Bahkan ada yang melakukan pergaulan kawin bebas ke banyak berganti-ganti orang.
10]. Suku Dayak Pada Hakekatnya Suka Berkerja di Bidang Bercocok Tanam
9]. Karakter & Sifat orang dayak ngaju
Sebagai tambahan informasi : Di beberapa lokasi ada suku dayak ngaju yg terkenal sangat tak setia. Suka berganti-ganti pasangan dan perselingkuhan dianggap biasa saja walaupun sudah memiliki istri/suami. Bahkan ada yang melakukan pergaulan kawin bebas ke banyak berganti-ganti orang.
10]. Suku Dayak Pada Hakekatnya Suka Berkerja di Bidang Bercocok Tanam
Suka Dayak Ngaju senang memiliki pekerjaan di bidang seperti bercocok tanam padi, karet, pisang, singkong, mangga, nangka, rebung, berternak hewan babi, berternak ayam, menanam sirih, pinang, bawang, kangkung, durian, dan berbagai aneka buahan yg dapat di petik. Biasanya untuk dikonsumsi bersama keluarga bukan untuk dijual sebagai tujuan utama.
12]. Kecapi ala Lokal
Alat musik suku dayak ngaju begitu akrab dengan kebudayaan Tionghoa, China. Identik dengan kecapi
Kemudian terdiri pula dari garantung, katambung, salung, saron, bahalang, serupai, dan balawung. Semua alat musik ini ada sedikit kental dengan nuansa nada-nada melodi Tionghoa.
11]. Pertumbuhan Populasi Suku Dayak ngaju kalah
dibandingkan suku pendatang yg berkembang lebih cepat
12]. Kecapi ala Lokal
Youtube : Petikan Nada-Nada Musik Dayak Ngaju
Kemudian terdiri pula dari garantung, katambung, salung, saron, bahalang, serupai, dan balawung. Semua alat musik ini ada sedikit kental dengan nuansa nada-nada melodi Tionghoa.
Sejak berkembangnya teknologi transportasi pesawat udara, akses jalan, pembukaan hutan dan kapal laut.
Terkhusus untuk populasi Dayak ngaju. Telah tersisih oleh pendatang dari orang Jawa, orang Bali dan orang Banjarmasin. Beberapa orang Dayak ngaju telah benar-benar berubah kepribadiannya karena percampuran pernikahan dengan orang-orang dari propinsi tetangga Banjarmasin yg mayoritas beragama Islam.
Terkhusus untuk populasi Dayak ngaju. Telah tersisih oleh pendatang dari orang Jawa, orang Bali dan orang Banjarmasin. Beberapa orang Dayak ngaju telah benar-benar berubah kepribadiannya karena percampuran pernikahan dengan orang-orang dari propinsi tetangga Banjarmasin yg mayoritas beragama Islam.
Pada tahun 2019. Populasi suku Dayak ngaju diperkirakan hanya sekitar 1.141.000 orang saja. Kalah telak dengan pendatang yg berjumlah lebih dari jutaan orang. Sehingga
semakin hari sulit untuk menemukan orang-orang Dayak ngaju ditengah ramainya
hiruk pikuk pendatang. Kira-kira hanya ada 900.000 orang dayak ngaju asli, sedangkan sisanya dayak ngaju asimilasi dengan keturunan daerah lainnya yg beragama Islam, sekitar 20% dari jumlah penduduk dayak ngaju Islam dan agama lainnya antara 250.000-300.000 ribu dayak ngaju Muslim.
Kebanyakan orang dayak ngaju juga telah tersisih dari berbagai pekerjaan di bidang
politik pemerintahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, perkantoran, dll akibat
digantikan oleh orang-orang pendatang.
Faktor penyebab lambatnya populasi suku Dayak ngaju karena kebanyakan
dari antara mereka dikenal setia kepada 1 pasangan saja sehingga melahirkan jumlah
anak yg sedikit. Walaupun harus diakui ada pula dari antara mereka yg kawin
cerai dan melakukan pergaulan bebas.
Untuk meminang gadis Dayak ngaju. Tidak boleh asal-asalan karena pria
dituntut secara hukum adat untuk telah mapan dari segi keuangan dan siap mengirimkan
proposal kepada orang tua dan keluarganya. Mereka menuntut sebidang tanah, kain pakaian perempuan, cincin emas, dan uang yg digunakan sebagai manjakah duit.
Dalam tari-tarian. Suku Dayak ngaju senang menggunakan atribut berwarna merah.
12]. Upacara Tiwah
Suku dayak ngaju asli sangat menjunjung dan menghormati orang tuanya bahkan setelah meninggal dunia. Jika dulu mereka pernah berbuat salah kepada orangtua, mereka segera meminta maaf.
Anak-anak suku dayak ngaju asli terkenal dengan sikap patuh kepada orangtua dan keakraban erat bersama keluarga.
Mereka menggali kuburan orangtua-nya dari dalam tanah dan membawanya ke Sandung. Sebuah tempat yang diyakini suatu saat nanti mereka dan seluruh keluarga yang telah meninggal akan bertemu di sorga kembali bersama-sama dengan Tuhan.
Baca juga :
Youtube : Tarian Suku Dayak Ngaju