Ada celah begitu besar dibisnis
perdagangan militer yg luput dari perhatian banyak pihak. Yaitu saat ini penggunaan
sistem pengintaian laut maritim masih berharga mahal karena operasi patroli
lautan masih jamak dilakukan via helikopter.
Helikopter diketahui menguras
banyak bahan bakar, tak efektif, dan bising.
Apabila penggunaannya dilakukan
terus menerus sebagai alat pengintai maka dapat membuat anggaran keuangan
pemerintah tersebut jebol atau bocor akibat pemborosan.
Perusahaan teknologi Israel
menutup celah tersebut dengan menciptakan pesawat drone Skylark C.
Operasinya berbiaya murah,
efektif dan hening karena menggunakan listrik.
Cocok digunakan oleh pasukan
khusus, kapal perang, kapal boat, polisi anti-pembajakan, pengaman lautan dari
serangan terrorist, penyeludupan, illegal fishing, dan kapal-kapal penjaga
pantai lainnya untuk mendapatkan informasi penting misi mengenai lautan yg ada
didepannya.
Tentang SKYLARK C
Skylark C diperkenalkan pertama
kali pada tahun 2016.
Pengembangan penelitian R &
D didasarkan dari teknologi pesawat drone sebelumnya Skylark I, Skylark ILE, Skylark ILEX, Skylark Block2 dan Skylark II.
Varian-varian Skylark telah
laris terjual ke 15 negara.
Perusahaan yg mengembangkan
Skylark adalah Elbit System yg berkantor pusat di Israel. Sebuah perusahaan militer
yg mampu membukukan penjualan kotor dari pasar ekspor perdagangan senjata internasional
hingga Rp 45-50 triliun per tahun.
Skylark C diciptakan untuk
operasi kapal-kapal perang dalam menyediakan angkatan laut dengan kemampuan
intelijen taktis, kesadaran situasional yg lebih baik, pengawasan, akuisisi
target dan pengintaian (ISTAR) real time.
Drone sepenuhnya otonom dengan 100%
electric sehingga tanda visual, keheningan dan akustiknya rendah. Dapat beroperasi
siang, malam, bahkan dalam kondisi cuaca badai sekalipun.
Spesifikasi Skylark C
Berat : 15 kg
Lebar : 3,6 meter
Ketinggian terbang : 4,5 km
Durasi terbang : 7 jam
Jangkauan terbang : 40 km
Untuk merakit, memasang dan
mengoperasikan Skylark C, operator tentara membutuhkan waktu kira-kira 15 menit.
Peluncuran menggunakan peluncur catapult dan mendarat vertical ke permukaan laut
via parasut.
Muatan payload meliputi elektro
optic canggih, inframerah (EO/IR), sistem pelacakan target, geo registrasi, sensor
indikator bergerak, sistem INS (navigasi inersial standar). Dan laser
designator sebagai pembimbing tembakan rudal & roket yg ditembakkan dari
kapal perang. Semua perangkat teknologi ini dibangun oleh Elbit System.
Kameranya menggabungkan
pencitraan panas resolusi tinggi untuk merekam gambar, foto dan video
berkualitas HD yg dikirim melalui datalink terenskripsi kebal serangan cyber dan
jamming hingga jarak 40 km jauhnya.
SKYLARK 3
Skylark C bukanlah satu-satunya
yg diciptakan oleh perusahaan Israel Elbit System. Versi peningkatan lain yaitu
Skylark 3 dengan bentuk mirip menyerupai Skylark C namun memiliki bobot yg
lebih berat hingga 45 kg.
Hanya saja harga perunit
Skylark 3 lebih mahal ketimbang Skylark C.
Skylark 3 memiliki kemampuan
upgrate radius jelajah hingga 100 km.
Propulsi mesin menggunakan listrik
dari baterei lithium ion.
Pelanggan internasional dapat
memilih membeli drone SkylarkC versi ketahanan jarak tempuh 40 km atau drone Skylark3
versi ketahanan jarak tempuh 100 km.
Elad Aharonson, Manajer Elbit System
mengatakan :
Sampai saat ini kemampuan untuk mencapai
kesadaran situasi maritime secara real time dan kemampuan ISTAR dalam waktu
singkat dengan biaya minimal merupakan celah yang signifikan. Sahutnya.
Artikel Lainnya :
|
Terima kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU