Hubungan Amerika Serikat dan
Rusia semakin memburuk dari hari ke hari.
Setelah penumpukan militer yg
dilakukan oleh AS dan NATO disepanjang perbatasan Rusia-Eropa. Di tambah dengan
ketegangan keluarnya AS dari perjanjian Nuclear
Forces Treaty Trakta INF dan peningkatan saksi/embargo yg dilakukan oleh AS
kepada setiap negara yg membeli senjata dari Rusia.
Sehingga menyebabkan Rusia
harus bersiap-siap untuk mempertahankan prinsipnya.
Akibat terburuknya, alih-alih,
Amerika Serikat mengurangi persenjataan nuklirnya. Yang ada justru malah
memperbanyak dan memperbaharui upgrate bom nuclear.
Ketegangan pun muncul dengan
perlombaan rudal balistik. Termasuk helikopter tempur.
Rusia rancang helikopter tempur berkecepatan
700 km/jam dengan 10-12 rudal
Di dunia ini, hanya ada 2
penguasa untuk teknologi tempur helikopter peperangan modern. Yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Selain itu tak ada lagi negara
lain yg mampu mengejar kedigdayaan kedua Superpower ini.
China mampu membangun
helikopter secara lokal yaitu Harbin Z-19.
Namun kemampuannya diragukan, belum battle proven, dan sering terjatuh dengan
sendirinya. Itupun hasil kloning dan menyontek dari teknologi lainnya.
Uni Eropa juga mengembangkan
helikopter secara lokal.
Yaitu Eurocopter
Tiger dan Agusta Leonardo
Finmeccanica.
Tetapi apabila dibandingkan
dengan spesifikasi yg diciptakan oleh Amerika Serikat dan Rusia. Tentu jauh
berbeda. Apabila diadu dalam medan perang, kemungkinan terbesar produk-produk
militer Uni Eropa dan China menjadi ladang pembantaian bagi kedua negara adidaya ini. (Rusia dan AS)
Rusia menciptakan helikopter
Ka-50 Black Shark atau bisa juga disebut Ka-52 Alligator. Disebut sebagai hiu
terbang.
Pengembangan teknologinya telah dimulai sejak lama ketika Rusia masih
berwujud Uni Soviet.
Baling-baling rotornya dinilai
kebal untuk beberapa kali tembakan senjata otomatis. Armornya kebal melindungi
pilot dari tembakan peluru 12,7 mm. 1 unit helikopter ini berharga diantara $ 16.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 243
miliar rupiah perunit.
Youtube : Demonstrasi helikopter Kamov Ka-50 Alligator Rusia
Tak berhenti sampai disini.
Rusia terus mengembangkan teknologinya menjadi lebih canggih.
Biro Desain Kamov telah
membeberkan proyek rincian desain untuk masa depan helikopter tempur yg kelak
digunakan oleh tentara Rusia.
Tampilannya menampilkan sistem
rotor sayap tetap, rotor co-aksial, kokpit side
by side dengan terdapat 2 mesin jet pesawat dibagian belakangnya sebagai
pendorong.
Senjata rudal disimpan didalam
secara internal.
Jumlah rudal yg dapat dibawa
antara 8-10 rudal.
Helikopter yg masih dalam
bentuk desain atau presentasi ini. Diharapkan kecepatannya mencapai 700 km/jam. Berkecepatan tinggi dengan
sistem penekan panas inframerah (IR).
Jika proyek ini berhasil
terealisasi. Maka ini menjadi helikopter perang tercepat didunia.
Lawan tanding S-97 Raider dan V-22
OSPREY/VALOR
Amerika Serikat tentu tak
tinggal diam melihat perkembangan signifikan yg dilakukan oleh rivalnya Rusia.
Helikopter S-97 Raider dan V-22 Valor/OSPREY menjadi kandidat lawan tangguh bagi generasi penantang helikopter tempur Kamov dimasa depan.
Helikopter S-97 Raider dan V-22 Valor/OSPREY menjadi kandidat lawan tangguh bagi generasi penantang helikopter tempur Kamov dimasa depan.
V-22 Valor/OSPREY adalah helikopter multifungsi yg berkecepatan laju maksimum hingga 509 km/jam. Helikopter ini telah diproduksi sebanyak 112 unit. Harga perunit $ 67.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 1 triliun 18 miliar rupiah.
Sedangkan, S-97 Raider adalah helikopter
tempur serangan ringan berkecepatan tinggi yg juga sedang dikembangkan oleh Amerika
Serikat.
Pada tahun 2018.
3 unit S-97 Raider telah diproduksi untuk penelitian R&D lebih lanjut.
3 unit S-97 Raider telah diproduksi untuk penelitian R&D lebih lanjut.
S-97 memiliki kecepatan terbang
444 km/jam dengan persenjatan meliputi machine gun dan rudal roket peluncur. Harga perunit Raider sebesar $ 15.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 228 miliar rupiah.
Artikel Lainnya :
|
Youtube : S-97 Raider Amerika Serikat
Terima kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU