China kenalkan pesawat drone siluman Rainbow 5, mengusung rudal yang sama seperti pesawat berawak (2018)
Pada tahun 2016 yang lalu.
Dunia kemiliteran menyaksikan
bagaimana China telah memperkenalkan pesawat drone siluman dari turunan CH-4
atau Rainbow 4 di ajang pameran penerbangan internasional Aerospace Tiongkok.
China diketahui merupakan
pesaing terberat bagi Amerika Serikat dan Israel dalam perdagangan drone
militer untuk peperangan.
Drone-drone yg dikembangkan
oleh ilmuwan & insinyur China telah laris digunakan oleh beberapa negara
seperti Arab Saudi, Pakistan, Irak, Uni Emirat Arab, dll.
Pada tahun 2018. Perusahaan
plat merah, BUMN China Aerospace Science and Technology kembali mengupgrate
teknologi CH-4 menjadi CH-7 Rainbow 7 yg diperkenalkan pertama kali di ajang pameran militer Airshow Zhuhai China 2018.
CH-7 RAINBOW
CH-7 RAINBOW adalah pesawat drone bersayap delta
berkemampuan visibilitas rendah sehingga sulit dilacak oleh radar musuh (siluman).
Lebar pesawat drone CH-7
berkisar diangka 22 meter, panjang 10 meter, dengan berat 13 ton.
CH-7 memiliki kecepatan 900 km/jam, mampu terbang tinggi setinggi 13 km.
Persenjataan yg diusung hampir sama
seperti pesawat tempur berawak generasi ke 3 dan 4.
TIRUAN KLONING CH-7 RAINBOW : X-47B
Banyak pakar ahli mengklaim
bahwa CH-7 RAINBOW merupakan cloning dari pesawat drone X-47B milik angkatan
laut Amerika Serikat yg kini telah dipensiunkan dan diganti menjadi pesawat
tanker pengisian bahan bakar berbasis kapal induk MQ-25 buatan Lockheed Martin,
Amerika Serikat.
Youtube : Amerika Serikat MQ-25 DRONE
Beberapa silam yg lalu. Hacker yg
disponsori oleh Pemerintah Komunis China diketahui pernah melakukan serangan
cyber untuk mencuri informasi data drone tersebut.
Shi wen, dari Kepala insinyur CASC.
mengatakan :
Pesawat tak berawak ini dikembangkan di dalam
negeri dengan ilmu pengetahuannya sendiri.
Kami yakin bahwa klien akan segera menghubungi
kami atas produk ini. Sahutnya.
CH-7 MAMPU BEROPERASI DI KAPAL INDUK
China bertekad keras untuk
bersaing ketat melawan kedigdayaan armada Amerika Serikat dalam persaingan teknologi
militer.
RAINBOW-7 dirancang berkaloborasi
dengan pesawat tempur berawak dan meluncur dari landasan kapal induk Liaoning.
Nantinya Drone CH-7 membawa
rudal anti-radiasi CM-102, C701, dan C-705, rudal anti-kapal dan payload
lainnya seperti peringatan dini dan peperangan elektronik. Tersedia 2 tempat
persembunyian rudal secara internal untuk mengurangi terlacak oleh radar.
Pada tahun 2018. China hanya
memiliki 1 kapal induk.
Namun 2 kapal induk China lainnya sedang dalam tahap
pembangunan. Bandingkan dengan Amerika Serikat yg memiliki 20 kapal induk.
Orang-orang China menggunakan
drone CH-7 untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan misi penyerangan,
perlindungan, pengintaian, pengawasan dan pemboman sesembari berkoordinasi
dengan awak tentara manusia PLA. (People Liberation Army).
Menurut CASC. Produksi massal
CH-7 RAINBOW dilaksanakan pada tahun 2022.
Tsang mengatakan :
Orang Cina telah menghasilkan berbagai macam
drone berukuran sangat besar. Tampaknya kami telah melakukan kemajuan yang
sangat besar.
Ekspor dan penjualan terus meningkat karena
terbukti desain kami telah diuji di medan lingkungan perang nyata. Sahutnya.
Artikel Lainnya :
|
Youtube : CHINA CH-7 RAINBOW
Terima kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU