Sejak tahun 500.
Islam telah berperang dengan
sesamanya sendiri. Antara Syiah VS Sunni.
Menyebabkan ribuan orang tewas akibat perang yg dilakukan karena perbedaan
keyakinan Mazhab.
Di abad modern. Perang masih
berlanjut seolah-olah tak ada jeda berhenti.
Kita mengenal sejarah perang yg
terjadi antara ‘Irak VS Iran’ yg menyebabkan 800.000 ribu orang tewas. Dimana Iran ingin mengubah dan mengambil alih Irak menjadi negara Syiah yg dominan.
Beberapa peristiwa memilukan
lainnya yaitu perang yg dilancarkan oleh Presiden Syiah Bashar al Assad dengan
memenjarakan dan menewaskan lawan-lawan politiknya dari kaum Islam Sunni.
Sehingga lebih dari 500.000 ribu
orang terbunuh.
Di Yaman, terjadi perang antara
Islam syiah Houthi VS Islam Sunni yg dipimpin oleh Arab Saudi.
Penyebabnya lagi-lagi karena
perbedaan pandangan agama di bidang kekuasaan politik.
Tak tanggung-tanggung,
lebih dari 15.000 orang telah
terbunuh dan banyak orang menderita gizi buruk kelaparan.
Berbagai macam perang
Sejak tahun 500 – 2018. Telah
terjadi banyak sekali peperangan antara sesama muslim di Timur tengah dan benua
Africa utara.
Tak hanya melibatkan perang
besar namun juga perang gerilya seperti yg terjadi saat era presiden Saddam
Hussein. Dimana pertarungan Syiah VS Sunni terjadi begitu ganas antar sesama
rakyat didalam sebuah negara.
Mereka saling menembak,
menewaskan, memenggal kepala, membom bahkan sama-sama saling takbir untuk
saling membunuh.
Islam Kurdi tak luput pula dari
bentrokan. Menyebabkan semua pihak saling bertentangan. Lebih dari 40.000 warga
Islam Kurdi tewas untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan Islam Sunni
seperti Turki dan Irak.
Islam Kurdi juga lantas
mendapatkan serangan dari Islam Syiah seperti Suriah dan Iran.
Amerika Serikat
Ada orang yg mengatakan, bahwa
penyebab semua ini akibat adu domba ‘Amerika Serikat’.
Amerika Serikat lahir pada
tahun 1776.
Islam Syiah, Sunni dan Kurdi
telah ada sejak ribuan tahun yg lalu. Sejarah dan bukti arkeolog telah membuktikan
memang pertempuran antar sesama Islam tersebut sudah mendarah daging sejak lama
bahkan sebelum Amerika Serikat lahir.
Amerika Serikat pertama kali
menginvansi Timur Tengah sejak adanya permintaan pertolongan dari Kuwait tahun
1991 dalam perang teluk.
Kemudian AS berlanjut semakin intens ketika peristiwa penabrakan gedung WTC 11 September 2001 oleh terorist Al-Qedah
pimpinan Osama Bin Laden menggunakan 4 pesawat boeing yg dibajak.
Semua orang dapat memahami dan
mengerti maksud militer Amerika Serikat menempatkan markas militer di timur
tengah saat ini. Bukan karena si emas
hitam (minyak).
Tetapi murni karena kekwatiran dan
ketakutan AS terhadap serangan dari kawasan timur tengah yg dengan lantang
mereka berkoar-koar pengen menghancurkan negara AS menjadi lautan api dengan
senjata Nuklir dan serangan-serangan terror.
Sebenarnya AS tak bermaksud untuk berperang di Timur Tengah dan Africa Utara. Tetapi merekalah yg terus-terusan berkoar tentang penghancuran & pembinasaan. AS memiliki filosofi, jika ingin mengalahkan lawanmu, masuklah ke
sarangnya, jangan biarkan dia berkembang lebih kuat. Kalahkan lawanmu dari jauh
sebelum dia mendekat. Inilah yg dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini.
WATAK, SIFAT & IDEOLOGI BARU (ISIS)
Sejak tahun 2014. Muncul sebuah
watak, sifat dan ideologi Islam baru yg disebut dengan ISIS atau Islamic State.
ISIS diketahui diciptakan dan Lahir
dari pecahan Al-Qaedah dengan prinsip dan nilai-nilai yg berbeda.
ISIS sebenarnya berasal dari
Islam Sunni yg tetapi menyimpang dan justru memiliki watak memerangi Islam
Sunni itu sendiri yg ISIS anggap thaghut, ISIS juga mmemerangi Islam Syiah, Kurdi
dan juga mengincar atau menewaskan orang-orang Kafir yg ada di Uni Eropa dan
juga mengincar tentara-tentara Amerika Serikat yg ada di medan perang.
Melalui Media Amaq. Islamic
State bahkan telah merilis poster kehancuran Amerika Serikat dan Israel di akhir zaman ketika ISIS berhasil mencaplok seluruh dunia.
ISIS berjanji suatu saat nanti
menguasai seluruh Jazirah Arab, menguasai Iran, mengalahkan Rusia untuk
mencaplok wilayahnya dan berakhir dengan berperang melawan pasukan Dajjal di
akhir zaman.
ISIS disebut-disebut sebagai
Islam Sunni Generasi ke 2.
Yang dianggap radikal atau terrorist.
Dimana mereka bercita-cita
memiliki tujuan utama untuk mendirikan Kekalifahan
Daulah Islamiyyah yg Super Power.
PERANG EMPAT PERSEGI DI TIMUR TENGAH
Pada tahun 2018. Perang masih
berlanjut di Timur Tengah seolah-olah tak pernah berhenti. Tiap hari rata-rata
10-20 orang tewas akibat tembakan peluru.
Ada 4 pihak yang berperang
secara garis besar. Yaitu
1]. Islam Sunni seperti Arab Saudi, dll yg dilindungi oleh Amerika
Serikat
2]. Islam Syiah seperti Iran, Suriah, yg dilindungi oleh Rusia
3]. Islam Kurdi yg dilindungi oleh Israel & Amerika Serikat
4]. Dan, Islamic State yg berjuang seorang diri.
Ke 4 pihak ini diketahui tak
pernah akur, saling membunuh, dan saling membinasakan.
Bukan karena di adu
domba oleh Amerika Serikat atau Rusia. Melainkan memang sudah mendarah daging
sejak lama ingin saling membinasakan karena suatu perbedaan keyakinan.
Rusia mungkin dapat mengambil
keuntungan dari perselisihan ini melalui penjualan perdagangan senjata dan
kerjasama ekonomi lainnya. Begitupun Amerika Serikat.
Namun yg kita ketahui,
kedatangan invasi AS ke Timur Tengah untuk bertujuan berlama-lama menempatkan
militer disana seakan-akan ngga mau pulang-pulang juga. Ini semua Murni untuk
melindungi negaranya (AS) dari orang-orang yg berasal dari Timur Tengah dan
Africa Utara agar mereka tak pernah menjadi negara yang semakin kuat yg kelak
nantinya malah mengancam AS itu sendiri seperti yg sering dilontarkan oleh
terrorist melaui berbagai media massa, penghancuran orang-orang kafir dan
Yahudi.
Artikel Lainnya :
|
Sebagai tambahan informasi :
Jumlah pemeluk Islam Sunni
mencapai lebih dari 1.500.000.000 miliar orang. Terdiri dari
negara Arab Saudi, Mesir, Libya, Palestina, Yordania, Indonesia, Kuwait, Qatar,
UEA, Bangladesh, Malaysia, Oman, Sudan, Somalia, Kazakstan, Tajikistan,
Pakistan, Maroko, Turki, Afghanistan, dll sebagainya.
Jumlah pemeluk Syiah mencapai
lebih dari 173.000.000 juta orang.
Terdiri dari Yaman Houthi, Hizzbullah Lebanon, PMF Irak, Iran dan Suriah.
Jumlah pemeluk Kurdi mencapai
lebih dari 30.000.000 juta orang.
Kurdi menetap di perbatasan antara Irak dan Suriah.
Jumlah pemeluk ISIS atau Islamic
State diperkirakan lebih dari 1.000.000
juta orang dengan 30.000 pasukan yg disebut Junud
khilafah. Lebih dari 100.000 tentara
ISIS telah tewas akibat serangan Rusia dan Amerika Serikat.
AS menewaskan 40.000 ISIS,
Rusia menewaskan 60.000 ISIS. Laporan kematian ini dikeluarkan tahun 2016.
Terima kasih. Semoga bermanfaat
ya. GBU.