Jawabnya
‘Ngga mungkin’. Nampak data yg
dirilis oleh PeW (Pew Research Center). Terlihat bahwa memang benar jumlah
penganut ATEIS (Ateis adalah orang yg
tak percaya agama, tak percaya surga & neraka dan tak percaya Tuhan, Tuhan
dianggap dongeng mitos ketinggalan zaman).
PeW
melansir pada tahun 2015.
Terdapat
2,3 miliar penganut agama Kristen, 1,8 miliar penganut agama Islam dan 1,2 miliar penganut Ateis. Kian hari
ateis, terbukti pengikutnya membludak banyak bangeeeeet hampir tersebar
diseluruh seanterio dunia. Termasuk Indonesia.
Doktor
Nigel Barber, seorang biopsikolog
dari Irlandia, Uni Eropa yang meneliti keyakinan orang-orang di 137 negara
menggunakan mekanisme fisiologis, genetik dan perkembangan zaman mengatakan :
Agama seperti agama Buddha,
akan berakhir di banyak negara maju pada tahun 2041.
Science
World Report mengatakan :
Jumlah pemeluk agama menurun
karena orang menjadi kaya, kualitas hidup meningkat, penurunan penyakit serius,
ilmu pengetahuan pendidikan yg tinggi dan kesejahteraan negara
yang lebih baik.
Contoh
seperti Jepang, China, Korea Selatan, Amerika
Serikat, Uni Eropa, Rusia, dll. Dimana orang-orang disana banyak menjadi
kaya secara pribadi, sehingga tak lagi tergantung dengan kekuatan supranatural.
Begitupun
dengan penyakit.
Ketika
uang & teknologi medis modern nan canggih dapat menyelesaikan masalah
penyakit kita. Tanpa perlu lagi berdoa kepada Tuhan dan bencana alam dapat
diketahui penyebabnya dengan ilmu pengetahuan.
Contoh
: Gempa bumi disebabkan oleh karena gesekan atau runtuhnya lempeng patahan, banjir
disebabkan oleh sampah menumpuk, longsor disebabkan oleh penebangan kayu. dll.
Sehingga masalah bencana dapat diselesaikan dengan memberantas sumber
permasalahannya. Tanpa perlu dikait-kaitkan dengan azab Tuhan.
Pada
tahun 1983-2018 di negara maju United Kingdom saja, orang-orang Kristen yg
menjadi Ateis meningkat naik 19%. Alasan mengapa saat ini gereja di UK banyak
kosong.
Agama
nenek moyang dianggap pertama kali muncul demi mengatasi kecemasan mereka,
ketidakamanan dan ketidaknyaman. Sekarang orang Ateis meningkat karena banyak
masalah dapat diselesaikan dengan uang, tak lagi butuh Tuhan.
Penulis
buku Graham Lawton, How to be Human mengatakan :
Ketika kehidupan kita menjadi
lebih stabil, masyarakat bisa menjadi tak berTuhan, karena kebutuhan kita
terhadap agama menjadi memudar.
3 Agama kebal Ateis : Islam, Kristen dan
Yahudi
PeW
pernah melakukan survei kepada umat Islam terhadap, apakah teknologi &
tingginya ilmu pengetahuan membuat anda menjadi ateis.
Proyeksi
PeW Research Center mengungkap umat Islam justru meningkat menjadi 3 miliar
pada tahun 2060.
Ini
berbanding terbalik dengan agama-agama lainnya yg tiap hari terpapar berubah
menjadi Ateis.
Kristen
& Yahudi walaupun jumlah penganut agama-nya banyak yg menjadi ateis. Namun
agama Kristen & Yahudi tiap tahun terus meningkat pula.
Agama
Bahai, Jain, Sikh, Tao, Buddha dan Hindu diproyeksikan berkurang dari
tahun-ke-tahun menuju ke titik terendah karena banyak yg beralih ke Ateis.
Seperti
yg dibahas diatas, Teknologi & Ilmu pengetahuan memegang peranan penting
terhadap perubahan akhlak manusia untuk menjadi ateis.
Sekarang,
Ilmu pengetahuan mana yg mereka pegang, apakah ilmu yang salah atau ilmu yang
benar.
~ Orang-orang
Ateis percaya terhadap ilmu Charles Robert Darwin yang menyatakan bahwa manusia
berasal dari kera berevolusi.
~ Orang-orang
beragama percaya terhadap ilmu pengetahuan dari Universitas Basel yang menyatakan
manusia berasal dari Adam dan Hawa setelah ilmuwan berhasil meneliti kode bar
genetik jutaan manusia dan hewan. Sehingga menyimpulkan semua manusia keturunan
Adam Hawa bukan kera/monyet.
~ Orang-orang
Ateis percaya terhadap ilmu pengetahuan The Big
Bang salah satunya karya Stephen Hawking dimana menyatakan alam semesta dan
bumi terbentuk karena ledakan kebetulan, awalnya berupa gumpalan gas yg mengisi
seluruh ruang jagad raya yang meledak dan gas-gas membentuk berbagai planet dan
benda kecil lainnya.
~ Orang
beragama percaya bahwa alam semesta & bumi diciptakan oleh Tuhan bukan
kebetulan, Mustahil mencernanya melalui logika manusia karena Tuhan Maha Kuasa.
Jika
teman-teman percaya terhadap ‘Charles Darwin’ dan ‘Stephen Hawking’ yg
diajarkan disekolah-sekolah. Ada kemungkinan terbesar menjadi sosok Ateis di
masa depan.
Tetapi
apabila sekolah anda diajarkan oleh ilmu-ilmu dari ilmuwan yg percaya kepada
Tuhan, maka kemungkinan terbesar agama tetap dipertahankan.
Semua ilmu tentang pilihan masing-masing orang…
Sebuah
penelitian yg dipimpin oleh Doktor Richard Daws dari Imperial College London
mencoba mencari tahu tingkat kecerdasan antara orang ateis VS orang beragama.
Dilibatkan peserta sebanyak 63.000 orang.
Dilibatkan peserta sebanyak 63.000 orang.
Hasil
penelitian diterbitkan di Frontiers in Psychology.
Alamat
link :
https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2017.02191/full#h4
Hasil
didapat bahwa ternyata orang ateis lebih cerdas ketimbang orang beragama.
Penyebabnya orang Ateis mengandalkan ‘logika bukan intuisi’.
Baca juga :
Teknologi semakin maju, apakah jumlah ateis
semakin meningkat dan orang beragama punah
Jawabnya
‘Ngga mungkin’.
Foto : Ilustrasi anak berkemampuan khusus indigo. Tak semua orang memiliki bakat ini. |
Selama
masih ada orang-orang seperti ustad-ustad yang mampu melihat hantu melalui
penglihatan bathin, pendeta yg bisa mengusir setan dan para-para indigo
berkemampuan indera ke 6 yg bisa mengetahui keberadaan hantu, jin, tuyul,
kuntilanak, kuyang, dll.
Maka
orang beragama tetap ada & eksis untuk selamanya hingga hari kiamat. Karena
di kitab suci telah diajarkan bahwa arwah
gentangan memang ada, maka Tuhan pun seharusnya ada.
Orang-orang
yang mengalami krisis keuangan, tragedi pribadi, terkena bencana alam, musibah
supranatural dan alasan memilukan lainnya justru seperempatnya berdoa kepada
Tuhan Yesus, bagi umat Islam mereka semakin teratur sholat dan berdoa kepada
Allah Swt.
Alih-alih
menjadi Ateis, iman mereka justru semakin kuat tak peduli seberapa cepat
perkembangan teknologi & ilmu pengetahuan yg menyesatkan keimanan mereka.
Tetap percaya Tuhan solusi utama bagi mereka. Semakin banyak bencana alam yang datang. Begitu pula mereka semakin istighfar & bertobat.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU