Langsung ke konten utama

10 Negara Penampung Pengungsi Bencana Perang Timur Tengah dan Benua Africa Terbanyak di dunia 2019


Bencana krisis peperangan dipastikan menyebabkan kematian, kelaparan dan kesengsaraan berkepanjangan bagi jutaan orang.

Bom-bom terus berjatuhan meletup dimana-mana, tiada hari tanpa bunyi desis peluru yg mengancam nyawa.

Orang-orang sipil tak berdosa terus berguguran.

Penyebabnya tak lain karena keadaan manusia sudah diluar kendali, saling mengkafirkan, saling membunuh terhadap sesamanya sendiri karena suatu perbedaan ideologi.

Bahkan penyebab perang terkadang tak masuk akal, Karena hanya percaya terhadap sebuah kitab suci yg mengatakan bahwa ada pohon dan batu yg dapat berbicara di akhir zaman dan percaya terhadap kedatangan imam Mahdi dan Dajjal. Manusia akhirnya saling membunuh…

Lokasi di Timur Tengah dan Benua Africa. Merupakan tempat paling berdarah di muka bumi ini.

Secara garis besar, Ada beberapa pihak berperang. Yaitu Islam Syiah yg dipimpin oleh presiden Bashar al Assad didukung oleh Rusia, Hizzbullah dan Iran untuk melawan pemberontak oposisi Islam Sunni yg dipimpin oleh Turki.

Kemudian ada pula perang Kurdi yg dipimpin oleh militer Amerika Serikat.

Lalu ada serangan bertubi-tubi yg dilancarkan oleh Israel ke Palestina dan Suriah untuk menghadapi dominasi Iran.


Lalu ada pula serangan yg dilancarkan oleh Koalisi Islam Sunni Arab Saudi VS Islam Syiah Houthi yg dipimpin oleh Iran.

Tempat wilayah seperti di Irak, Afghanistan, Sudan, Libya, Aljazair, Erithea, Africa Tengah, Yaman, Nigeria, Kongo, Suriah, dan Somalia. Terus-terusan mengalami masalah dalam perang melawan Islamic State (ISIS).

Katanya, Islamic State / ISIS sudah dikalahkan. Kenyatannya hingga artikel ini ditulis.

Pasukan teroris ISIS tersebut terus saja membunuh, membantai dan mencaplok.

ISIS/Islamic State memiliki tujuan utama dalam perang yaitu menciptakan sebuah negara raksasa Kekalifahan Daulah Islamiyyah lintas batas di bumi ini. Bagi siapa saja yg menghalangi ideologinya maka dianggap musuh, kafir, thaghut, murtad, dan menjadi target peperangan.

Tak ada tanda-tanda perang berakhir dalam waktu dekat ini. perang terus berlanjut tanpa henti…., jumlah pengungsi pun dipastikan terus bertambah banyak…, bahkan lebih buruk dari sebelumnya.


KEMANA PENGUNGSI EKSODUS MELARIKAN DIRI

Perang menyebabkan ketakutan.

Situasi di Timur Tengah makin parah, sangat disayangkan kita melihat makin banyak warga menderita yang dikarenakan krisis yang dibuat manusia sendiri, ini lebih dari tsunami, ini tsunami yang dibuat manusia," Sahut Hadi dari PBB

Jutaan orang melarikan diri dari benua Africa dan Timur Tengah tersebut.

Kemanakah mereka lari…,


Menurut UNHCR, badan lembaga PBB yg mengatur masalah pengungsi. Kebanyakan masih tertahan di wilayah perbatasan dan belum sanggup menuju ke negara pihak ketiga.

Pada tahun 2018. Di Indonesia, terdapat 14.000 ribu orang pengungsi asal Arab dan benua Africa mencari perlindungan suaka disini dan telah menetap di NKRI.




PBB mengatakan, rakyat Indonesia harus siap menerima pengungsi, harus siap berasimilasi dengan mereka. Memberlakukan kebijakan memulangkan kembali ke tanah airnya sama saja dengan membunuh pengungsi.

Yasser Abd, pengungsi asal Irak yg menetap di Jakarta mengatakan :

Di Irak sangat berbahaya, ayah dan saudara saya tewas, setiap hari terjadi bom. Sahutnya.

Dari sekian banyak pengungsi yg tinggal di Indonesia. Mereka memilih ingin terus hidup di Indonesia karena aman, segala aktivitas sehari-hari bisa dilakukan tanpa rasa takut dan cemas.

Negara seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Australia, Norwegia, dll diketahui menolak kedatangan pengungsi.

Beberapa negara bahkan bertindak keras. 

Seperti di Australia, petugas aparat keamanan memblokade lautan dengan mencegah setiap kapal-kapal pengungsi untuk dipaksa putar balik arah. Sedangkan pengungsi yg tiba melalui pesawat terbang di kirim ke camp untuk di tangkap di penampungan.

Di Norwegia, Departemen Urusan Imigrasi Norwegia mengatakan, “Ada 15 ribu orang pengungsi tidak kami terima segera kami pulangkan secara paksa ke negara asal mereka atau ke negara ketiga dimana mereka masuk ke wilayah Norwegia.”

Sedangkan di Amerika Serikat. Ribuan polisi tembok perbatasan berjaga ketat dengan menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk menghalau dan mengusir para pengungsi.

Umumnya pengungsi yg tiba ke AS berasal dari Benua Amerika Latin akibat bencana kejahatan gangster narkoba dan kisis ekonomi. Tetapi ada pula yg berasal dari Timur Tengah dan Benua Africa.





Berikut merupakan negara yg menjadi lokasi aman penampungan pengungsi terbesar di dunia. Angka ini dipastikan terus bertambah seiring waktu akibat peperangan tak mungkin berhenti.

1]. Uni Eropa [Menerima 9.000.000 juta pengungsi]

2]. Turki [Menerima 3.500.000 juta pengungsi]

3]. Yordania [Menerima 2.700.000 juta pengungsi]

4]. Pakistan [Menerima 1.400.000 juta pengungsi]

5]. Uganda [Menerima 1.400.000 juta pengungsi]

6]. Lebanon [Menerima 1.000.000 juta pengungsi]

7]. Arab Saudi [Menerima 1.000.000 juta pengungsi]

8]. Bangladesh [Menerima 950.000 pengungsi]

9]. Iran [Menerima 900.000 ribu pengungsi]

10]. Kanada [Menerima 350.000 ribu pengungsi]

TURKI NEGARA TERBAIK PENERIMA PENGUNGSI 

Dari seluruh dunia. Uni Eropa adalah bangsa paling terbuka menerima pengungsi. Setelah Uni Eropa terdapat Turki menerima hampir 3.500.000 juta pengungsi sejak 2014-2018.

Ada beberapa masalah migrasi terjadi di Uni Eropa akibat beberapa negara-negara bagiannya menolak. Namun bagi siapa saja negara-negara EU yg menolak pengungsi diberi hukuman.



Frans Timmermans mengatakan :

Kalau negara-negara anggota Uni Eropa tidak menerima pengungsi sebagai bagian dari mereka yang adil. Negara tersebut dikenakan hukuman ganjaran dari pemerintah tertinggi Uni Eropa. Sahut wakil presiden komisi EU.



Di Jerman menyambut baik 1.000.000 juta migran pengungsi, kemudian sebagiannya disebar ke Italia, Spanyol, Yunani, Swedia, dll.

Beberapa pihak memandang, tujuan Uni Eropa menerima pengungsi karena ada motif ekonomi. Uni Eropa negara berpenduduk hampir 600.000.000 juta orang tersebut harus dihargai upaya baiknya karena keterbukaannya. 

Saat ini Uni Eropa mengeluarkan uang banyak untuk memenuhi kebutuhan imigran, tetapi 9-10 tahun lagi, Uni Eropa segera menuai hasilnya karena terjadinya peningkatan penduduk secara drastis dan terciptanya pekerja-pekerja baru dimana bermanfaat secara ekonomi dalam persaingan ekonomi global melawan Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, India, Korea Selatan, dll.

BEBAN TERBERAT BAGI YORDANIA & LEBANON 

Ada 2 negara kecil menjadi penampung jumlah pengungsi terbesar. Yaitu Lebanon dan Yordania. Khusus Lebanon, biasanya hanya dijadikan tempat transit bagi pengungsi-pengungsi kaya untuk pergi menuju Kanada & Uni Eropa melalui pesawat terbang dan kapal laut.

Lebanon bukan pilihan tepat bagi pengungsi akibat wilayah ini pun turut mengalami ketegangan dimana perang antara Israel bisa saja meletus kembali.


Sedangkan, Yordania mengalami beban krusial dimana diketahui telah mengancam perekonomian sehingga membutuhkan bantuan PBB untuk menyediakan makanan, roti, minyak goreng, selimut, obat-obatan dan akses kesehatan.

Jumlah pengungsi di Yordania melebihi kapasitas mencapai hampir 2.700.000 juta orang, padahal penduduk Yordania hanya memiliki 9.000.000 juta penduduk saja sehingga tak sanggup menyediakan infrastruktur yg memadai akibat kelebihan beban dalam waktu singkat.

Yordania membutuhkan uluran tangan dan biaya uang dari masyrakat internasional untuk membantu masalah pengungsi yg membludak tajam. Jika tak dibantu maka terjadi kelaparan ekstrim. 

ARAB SAUDI 

Arab Saudi menerima lebih dari 1.000.000 juta pengungsi. Karena Kerajaan Saudi begitu berhati-hati terhadap arus imigran dimana kebanyakan berasal dari wilayah yg melahirkan ideologi ISIS sehingga dibutuhkan pengawasan ekstra agar tak memasuki wilayahnya.

Ideologi Kekalifahan Islamic State (ISIS) selalu bertentangan dengan Islam moderat Arab Saudi dan kawasan teluk lainnya. Sehingga pihak kerajaan berusaha membatasi kedatangan imigran dengan ketat dan teliti.

Biasanya, pengungsi yg tinggal di Arab Saudi kebanyakan tak menetap di tenda. Melainkan langsung berasimilasi dengan penduduk sekitar, mereka bertempat tinggal di apartement dan gedung pencakar langit.

BANGLADESH, IRAN dan KANADA 

Kebanyakan imigran di Bangladesh berasal dari suku muslim Rohingya yg diusir oleh Myanmar.

Sedangkan imigran di Iran kebanyakan berasal dari orang-orang golongan Islam Syiah.

Artikel Lainnya :

Foto : Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menerima pengungsi Arab
Pada tahun 2018.

Kanada menerima 350.000 ribu pengungsi dan berencana terus menambahnya hingga mencapai 1.000.000 juta orang pada tahun 2021 nanti.

Alasan Kanada menerima pengungsi karena memberikan teguran bagi Presiden Donald Trump bahwa Kanada memiliki hati nurani.

Di Kanada, pengungsi bahkan mendapatkan KTP kewarganegaraan Kanada. Pemerintah Kanada menilai jumlah pengungsi Arab dan Africa tak hanya turut membantu mengatasi penuaan dan peningkatan populasi kelahiran penduduk secara ekonomi di nilai bagus.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Related Post