Majalah
Forbes melansir bahwa pada tahun 2030 nanti, Kebanyakan orang tak lagi bekerja
dengan model berangkat pagi jam 7 pulang
jam 4. Seperti yg diterapkan oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Tetapi
kelak orang-orang bekerja dengan waktu yg tak menentu, pada hari yang tak
menentu dan pada jam yang tak menentu.
Semua
tergantung pesanan (order) atau keinginan dari majikan, bos, pemimpin
perusahaan atau keinginan pekerja itu sendiri yg pengen bekerja di jam berapa
dan hari apa...
Istilah
ini disebut GIG ECONOMY. Atau yg
mudah dipahami disebut pekerja lepas FREELANCER.
Meningkatnya
program sosial kemanusiaan seperti Universal Basic Income dan PKH (program
keluarga harapan) untuk mengatasi persaingan industri buruh VS robot zaman industri
0.4.
Menyebabkan
kebanyakan orang nanti memilih menjadi Freelancer atau pekerja lepas. Hal ini udah
terjadi di negara maju, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Korea
Selatan, China, Rusia, United Kingdom (Inggris), Swiss, Israel, dll.
Di
Indonesia sendiri, keadaan Gig Economy masih belum familiar.
Namun
di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Aromanya sudah mulai
menghampiri.
Contohnya
seperti di Bukalapak, Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, ataupun bagi orang-orang
yg bekerja di startup telah memperbolehkan karyawannya bekerja pada jam
kedatangan sesuka hatinya.
PERMASALAHAN DEEP WORK DI GIG ECONOMY
Di
tahun 2030. Gig Economy menghasilkan banyak pekerja lepas untuk bekerja pada jam yg diinginkannya. Bagi
mereka yg tak teguh imannya dipastikan tergoda.
Karena
di sistem Gig Economy bisa ditentukan sendiri.
Faktor
ini menyebabkan orang-orang bisa bermalas-malas ria.
Waktu
seharusnya digunakan untuk bekerja malah digunakan untuk membuka layar
smartphone. Scroll scroll, klik klik, lalu scroll scroll lagi, lalu klik klik
lagi…
Waktu
yg seharusnya digunakan membuat desain grafis bagi klien. Malah digunakan untuk
cek notifikasi WA.
Waktu
yg seharusnya digunakan memproduksi produk. Malah digunakan untuk cek status
sosial Facebook dan Instagram.
Waktu
yg seharusnya digunakan membangun kode HTML bagi pekerja teknologi informasi
SI/TI. Malah digunakan untuk menonton video youtube Lucinta Luna sedang mandi.
Nonton
Youtube, Main game online, cek-cek berita di Internet. Tahu-tahunya sudah
tengah malam jam 12, waktunya hantu Suzanna gentayangan keluar dari alam kubur.
Saya
pribadi, Afrid Fransisco mengalami betapa efek tersebut memboroskan waktu
sehingga malah membuat durasi waktu bekerja menjadi tambah panjang dari
sebelumnya.
Memang
tak ada yang salah apabila seseorang pengen mencari hiburan di internet. Tapi
yg menjadi permasalahannya yaitu tenggelam
hingga kebablasan.
Apa
gerangan yg salah….? Saya percaya banyak
orang mengalami permasalahan yg sama seperti saya hadapi.
Terkadang
pemborosan waktu akibat tergoda oleh internet menyebabkan kerugian hingga 4-5
jam sehari cuma buat cek-cek nonton Youtube, lihat orang-orang lagi ngegosip, ngeprank,
misalnya.
Kalau
dihitung-hitung selama 10 hari.
Saya
bisa kehabisan 40-50 jam waktu produktif. Hal ini dapat menyebabkan kemiskinan
apabila terus-terusan dilakukan.
Bayangin
aja ya dengan waktu 40-50 jam. Tentu ada banyak produk & konten yg bisa diciptakan
apabila anda seorang pekerja publisher Google Adsense.
Sedangkan
bagi petani. Dengan waktu hingga 50 jam bisa mencari rumput berkilo-kilogram
untuk perternakan sapi, kambing, babi, domba, dan ikan grass crap.
Bagi
pekerja trading opsi binary atau cryptocurrency. Tentu dengan waktu 50 jam bisa
melakukan berkali-kali trading.
Bagi
pekerja internet marketing. Berapa banyak email yang bisa di checklist dan terselesaikan
sehingga menghasilkan income.
Bagi
pekerja desainer. Tentu ada banyak pelanggan yg bisa dilayani dalam waktu 40-50
jam.
Untuk
mengatasi problem terbuangnya waktu sia-sia tersebut.
Satu-satunya
cara yaitu dengan DEEP WORK
Baca juga :
DEEP WORK
Deep work
adalah teknik bekerja agar fokus ke pekerjaan utama dan mengabaikan hal-hal penganggu
tak penting.
Mudah
dikatakan tapi sulit untuk diterapkan apalagi di era masifnya media hiburan
seperti Youtube, game online, Instagram, Facebook,
Tik tok, dll.
Deep
Work hanya dapat dimiliki oleh seseorang yg memiliki kebulatan tekad, kosentrasi tinggi, dan mental
baja.
Tak
ada cara lagi, apabila seseorang tak merubah dirinya sendiri.
Berikut tips & trik dari bapak Yodhia Antariks, Master S2 Sains & Manajemen tentang Deep Work.
Youtube : Deep Work
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU