Israel Harop Drone Pembunuh Kamikaze Kini Mampu Jelajah 1.000 km Selama 9 Jam Berkemampuan Artificial Inteligence AI dan perusak elektronik Radar (2019)
Lembaga
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) telah menemukan dan
mendeteksi sebuah sistem senjata yang melanggar kampanye untuk menghentikan
robot pembunuh berkemampuan Artificial Inteligence atau AI.
Ada
49 jenis senjata terlarang telah ditemukan melanggar perjanjiaan tersebut. (Per 2018).
Salah
satunya adalah HAROP buatan Israel.
Naas,
Israel sama sekali menolak ikut tergabung dalam perjanjian kampanye yg diikuti
oleh 50 negara tersebut.
SIPRI
mengistilahkan senjata AI sebagai
senjata fiksi yg dulunya hanya ada di film-film saja, ini menjadi kenyataan.
Persenjataan AI begitu mutakhir nan hebat dan menakutkan, sangat kuat, sangat
cerdas. Sahut laporan SIPRI.
HARON : SALAH SATU SENJATA BERBASIS ARTIFICIAL
INTELLIGENCE (AI) DI ISRAEL
Foto : Haron |
Salah
satu senjata berkemampuan AI lainnya yg melanggar perjanjian internasional saat ini adalah generasi terbaru PHALANX CIWS buatan Amerika Serikat.
Foto : Phalanx |
Phalanx
segera menembak apa pun yg mencoba mendekatinya tanpa perlu otoritas tentara
manusia.
Entah itu rudal, roket, kapal boat, pesawat terbang, drone bahkan
manusia yg tak terdaftar segera di tembak apabila tak cocok dalam database komputer
perangkat lunaknya.
Sebenarnya,
senjata berbasis AI militer terinspirasi dari kisah lama yg telah ada sejak
bertahun-tahun yg lalu. Seperti teknik fire
and forget. Tembak, lupakan, lari dan
kabur. Contohnya rudal-rudal genggam atau rudal jelajah.
Perbedaannya
yaitu tentang penargetan. Tentara
manusia menargetkan target terlebih dahulu secara mendetail ketika yakin
barulah rudal diluncurkan, sehingga korban sipil bisa dihindari.
Nah,
apabila senjata AI. Maka perangkat lunak otonom mengambil peranan sebagai
komando memutuskan dirinya menyerang bukan didasari oleh perintah tentara
manusia, melainkan sebuah sistem yg telah diatur sebelumnya.
Foto : Ilustrasi robot AI di film-film fiksi dapat menjadi kenyataan apabila tak dicegah |
Inilah
yg menyebabkan mengapa senjata AI termasuk sebagai persenjataan berbahaya.
Senjata AI dilarang oleh 50 negara. Menjadi pertanyaan...? Bagaimana kalau perangkat lunaknya rusak. Film
Terminator sudah beberapa kali tayang di televisi bisa memberikan secara jelas
gambaran mengerikan kepada kita bagaimana umat manusia sipil tak berdosa
menjadi sasaran para robot-robot.
Presiden
Rusia, Vladimir Putin mengatakan :
Artificial Intelligence
menawarkan peluang yang sangat besar, tapi juga ancaman yang sulit diprediksi. Negara
yang menguasai pengembangan teknologi AI dalam hal ini bakalan menjadi penguasa
dunia. Sahutnya
Elon
Musk, Founder Tesla, SpaceX, openAI, Boring, Hyperloop, Solarcity, dll
mengatakan :
Sudah dimulai, China, Rusia dan
negara-negara lain dengan kemampuan tinggi ilmu komputer, berkompetisi membuat
AI superior di taraf nasional kemungkinan besar bisa memicu perang dunia ke
III. Sahutnya.
Jika
iPhone atau smartphone Android generasi terbaru saja sudah bisa mengenali wajah
pemiliknya. Mengapakah mesin-mesin perang juga tak bisa mengenalinya.
Senjata
generasi terbaru Israel IAI yaitu Loitering Munitions (LM) Harop. Pertama kali diketahui publik pada tahun 1994. Harop Terus berkembang hingga saat ini. Kini memiliki kemampuan
menyerang target bergerak atau tak bergerak pada jarak jauh dengan akurasi
ketepatan yg tinggi.
Drone
HAROP terbukti combat proven di medan
perang, pernah menghancurkan sejumlah kendaraan peluncur rudal pertahanan SAM
dan Tank.
Walaupun
HAROP terbang lambat, Harop dilengkapi perusak elektronik radar, dirancang mengecoh
rudal pertahanan, daya bisingnya begitu rendah sehingga sulit didengar
kedatangannya oleh infanteri dan penampangan signature radar sangat rendah (low).
Tak
seperti drone yg lainnya, HAROP adalah bom itu sendiri. Disebut juga sebagai
bom kamikaze berkeliaran di udara.
Varian
terkecil dari HAROP adalah HARPY.
Harpy
dapat digunakan menyerang lawan dengan cara bergerombolan, itu dipastikan sulit
mematahkannya apabila menyerang secara bersamaan. Operator tentara manusia
macam apa sih yg bisa mengendalikan dan mengkoordinasi banyak robot drone-drone
dalam waktu bersamaan.
Hanya AI (Artificial Inteligence) yang mampu melakukannya yg didukung oleh teknologi cyber, penyebaran datalink luas, micro satelit dan dukungan super komputer quantum yg kuat.
Hanya AI (Artificial Inteligence) yang mampu melakukannya yg didukung oleh teknologi cyber, penyebaran datalink luas, micro satelit dan dukungan super komputer quantum yg kuat.
Youtube : Israel Harop
HAROP
dapat diluncurkan dari mana saja. Dari pesawat transportasi seperti Hercules, Kapal
perang, maupun lepas landas di darat. Apabila tak ada mangsa yg dihancurkan.
HAROP kembali otonom mendarat di bandara seperti pesawat pada umumnya, berbeda dengan rudal jelajah tak mampu melakukan kemampuan seperti HAROP yg dapat kembali dengan sendirinya.
Jarak
jelajah maksimum HAROP ditingkatkan dari LOS Line of sight comunication 350 km, menjadi 500 km meningkat lagi
menjadi 1.000 km. Artinya seluruh wilayah Suriah, Irak, Lebanon, Cyprus, dan
sebagian Mesir, Arab Saudi dan Turki dapat dijangkau oleh HAROP.
Durasi
ketahanan waktu terbang HAROP berkembang diupgrate dari 6 jam meningkat menjadi
9 jam sekali isi bahan bakar. Kecepatan terbang 185 km/jam.
Hulu
Ledak HAROP sebesar 23 kg. Dinilai sudah cukup, masih terasa kurang. Lipatgandakan saja HAROP menjadi gerombolan.
1
unit HAROP seharga $ 3.000.000 - $ 4,500.000 juta dolar atau sekitar Rp 65 miliar rupiah per unit.
Lawan
tanding setara HAROP adalah SOMJ cruise missile buatan Turki dan JASSM-ER
Cruise missile buatan Amerika Serikat. Kenyataannya HAROP tetap dikendalikan oleh command & control yg diperintahkan oleh tentara manusia. Namun SIPRI menemukan indikasi ada yg bertindak otomatis, penggunaan AI digunakan oleh Israel untuk mengurangi tenaga kerja & menghemat biaya operasional menjadi lebih murah.
Artikel Lainnya :
|
Youtube : Israel Harop
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU