Mungkin China sedang bermimpi, 6 perang besar yg dilancarkan militer China dalam 50 tahun mendatang (2019)
Artikel
ini bukan ditulis oleh Afrid Fransisco. Namun diterbitkan oleh media-media
komunis pada tanggal 8 Juli 2013 dengan judul berbahasa mandarin 中國未來50年裡必打的六場戰爭
Silahkan
searching di Google. Ada banyak artikel dari China membahas hal tersebut.
Pada
tahun 2019.
Presiden
Taiwan Tsai ingwen meminta kepada dunia internasional untuk
memberikan bantuan dan dukungan demokrasi bagi negara pulau tersebut. Taiwan
mendapatkan ancaman terus menerus dari kekuatan militer China yg terus-terusan
menumpuk.
Jika masyarakat internasional tidak mendukung kami, mungkin akan ada lagi negara-negara lain bernasib serupa dimasa depan seperti kami. Kita mungkin harus bertanya, kedepannya negara mana lagi yang mungkin menjadi giliran selanjutnya setelah Taiwan.
Jika masyarakat internasional tidak mendukung kami, mungkin akan ada lagi negara-negara lain bernasib serupa dimasa depan seperti kami. Kita mungkin harus bertanya, kedepannya negara mana lagi yang mungkin menjadi giliran selanjutnya setelah Taiwan.
Menarik
sekali pernyataan dari Tsai ingwen, karena relevan dengan artikel-artikel dari
media partai komunis yg pernah ditulis tahun 2013 yg lalu.
Dari
sudut pembaca, jika menerjemahkan artikel Mandarin ke bahasa Indonesia. Kita bisa
melihat potret keinginan apa yg pengen diinginkan oleh Imperialisme Tiongkok
Modern untuk menjadi raksasa global.
Bersiap-siaplah,
siapa tahu ini bukan mimpi, tapi memang keinginan nyata dari orang-orang China.
Kita tahu, Indonesia memiliki sedikit problem di LCS (Laut China Selatan). [Yupz..,
siapa tahu…! )
Berikut
terjemahan 6 perang besar yg dilancarkan militer China dalam 50 tahun mendatang
1]. 2025 : Mencaplok Taiwan
Kemerdekaan
Taiwan tidak sesuai dengan minat China. Kemerdekaan hanya omong kosong.
Pada
tahun 2025 Cina memberikan ultimatum berupa 2 pilihan, penyatuan atau perang.
Jika tetap bersikukuh melawan maka tindakan militer di perlukan.
Taiwan
bukan tandingan China dari segala sisi. China dapat dengan mudah mencaplok
Taiwan. Dari hasil analisis, Taiwan diperkirakan tetap melawan memisahkan diri
dari China.
Satu
hal yg membuat sulit yaitu adanya intervensi Amerika Serikat membantu Taiwan.
Jika Amerika Serikat bertindak, perang mungkin berkepanjangan dan sulit. Tapi
ini nanti menjadi pembelajaran penting bagi pasukan PLA di perang modern.
Pada
akhirnya Taiwan segera jatuh ke tangan China. Karena posisi Amerika Serikat
kurang menguntungkan dari segi jarak yg jauh. Sedangkan China dan Taiwan hanya
berjarak 200-400 km. Sedangkan AS membutuhkan ribuan kilometer sehingga menghabiskan
banyak biaya.
2]. 2030 : Mencaplok kepulauan Spratly lebih luas di antara
Vietnam dan Filipina
Di
Asia Tenggara, hanya Vietnam yg keras menantang terhadap China. Vietnam juga
dianggap lawan yang tangguh. Walaupun pernah memiliki hubungan pahit dengan
Amerika Serikat. Di prediksi kelak Vietnam & Filipina berada di bawah
naungan Amerika Serikat.
Setelah
kejatuhan Taiwan.
Amerika
Serikat meningkatkan armada lautannya untuk terus-terusan menyulitkan China.
Tetapi sekali lagi, faktor jarak ribuan kilometer menjadi hambatan bagi AS.
Pada
akhirnya China mencaplok kepulauan Spratly lebih luas dan meningkatkan armada
militer untuk akses ke samudra pasifik.
China
dan India memiliki perbatasan panjang. China dan India pernah berperang. China sejak lama menjadi musuh bagi
India.
Bagi
China, India bukan apa-apa untuk 20 tahun kedepan. India dianggap lemah, India
tidak memiliki kekuatan untuk melawan agresi China. Senjata-senjata yg dimiliki
oleh India pada umumnya berasal dari pembelian di Amerika Serikat, Uni Eropa
dan Rusia. India lemah di industri senjata, tak seperti China mampu
memproduksi secara mandiri.
Tentu
saja, India masih menjadi kekuatan militer yg besar.
Rencana
terbaik China yaitu dengan memberikan bantuan senjata ekspor ke Pakistan,
memberikan teknologi militer ke Pakistan. Sekaligus mengadu domba keduanya
antara India-Pakistan agar saling berperang di wilayah seperti Kashmir dan
Tibet selatan.
China
hanya beristirahat untuk menonton perang ‘India-Pakistan’. Setelah India lelah,
tentu India tak sanggup menerima gelombang kedua berperang dengan China. China
dengan mudah menduduki sebagian India dan memukul mundurnya ke belakang.
Pada
tahun 2040, wilayah China bertambah luas dengan mencaplok Taiwan, Kepulauan
Spartly dan sebagian India. Kekuatan militer angkatan laut, angkatan udara,
angkatan darat dan angkatan luar angkasa bertambah kuat. Posisi China semakin
terdepan dengan kekuatan militernya setara Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
NB : Penulis artikel dari pendukung pro-komunis nampaknya lupa apabila India memiliki nuklir. Sehingga angan-angannya nampak mimpi.
NB : Penulis artikel dari pendukung pro-komunis nampaknya lupa apabila India memiliki nuklir. Sehingga angan-angannya nampak mimpi.
4]. 2045 : Mencaplok Okinawa, Jepang
Pada
abad ini, China muncul sebagai kekuatan dunia baik dari sisi ekonomi atau
militer. Sedangkan Jepang dan Rusia diperkirakan ekonominya terganggu, Amerika
Serikat mengalami stagnan karena utang yg menumpuk.
Waktu
terbaik untuk merebut kembali Okinawa.
Dulu, Okinawa milik China, namanya Diaoyu dan ryukyu, namun Jepang mencaploknya hingga sekarang.
Dulu, Okinawa milik China, namanya Diaoyu dan ryukyu, namun Jepang mencaploknya hingga sekarang.
Jepang
telah merampok kekayaan dan sumber daya kami di Laut Cina Timur secara illegal,
mendudukinya selama bertahun-tahun. Sudah saatnya mereka harus membayar
kembali.
Jepang
paham bahwa kelak China ingin merebut kembali Okinawa. Oleh sebab itu, Jepang
mengizinkan pangkalan militer Amerika Serikat disana sebanyak 52.000 tentara US Army.
Jepang
tak punya pilihan selain berperang suatu saat nanti dengan China.
Sedangkan Amerika Serikat melemah secara ekonomi dan Rusia seperti biasa duduk meyaksikan peperangan saja antara China dan Jepang yg dimenangkan oleh China dan merebut kembali tanah yg telah lama di rampok.
Sedangkan Amerika Serikat melemah secara ekonomi dan Rusia seperti biasa duduk meyaksikan peperangan saja antara China dan Jepang yg dimenangkan oleh China dan merebut kembali tanah yg telah lama di rampok.
5]. 2050 : Menyatukan Mongolia menjadi 1 China
Sebagai
orang China. China adalah China, Penyatuan berarti kekuatan.
Pada
saat ini terdapat 4 wilayah yang sudah diselesaikan. China menjadi adikuasa
politik, militer dan diplomatik. Sementara Africa dan negara-negara Asia
lainnya tetap diam.
Amerika
Serikat mungkin terus protes-protes yg ngga perlu dihiraukan karena hanya
protes saja tanpa bisa berbuat apa-apa membantu sekutunya.
Mencaplok
Mongolia cukup dengan memberikan ultimatum saja tanpa perlu terlibat perang. Mengusir
penduduk Mongolia ke negara lain dengan cara damai.
Kemudian
China menempatkan pasukan-pasukan di perbatasan Mongolia untuk memantau Rusia. Tentunya orang-orang Mongolia paham, berperang dengan kekuatan militer China bukan pilihan bijak. Lebih baik mengungsi eksodus keluar secara damai ketimbang adu senjata yg tak mungkin dimenangkan oleh Mongolia.
6]. 2060 : Mencaplok Rusia
Baca juga :
NB : Penulis
artikel dari orang-orang pro-Partai Komunis ini bercita-cita mencaplok Rusia. Makanya
judulnya saya beri nama mungkin sedang bermimpi.
Mencaplok
Rusia sama saja bunuh diri. Negara beruang merah Rusia adalah kekuatan nuklir #1 dunia saat ini. China bukan tandingan bagi Rusia, apapun caranya militer China
dipastikan mustahil berhasil.
Menurut penjabaran artikel komunis :
Hubungan Tiongkok-Rusia tampaknya terlihat baik. Sebenarnya ada alasannya karena tak ada pilihan lain yg lebih baik untuk menghadapi Amerika Serikat.
Hubungan Tiongkok-Rusia tampaknya terlihat baik. Sebenarnya ada alasannya karena tak ada pilihan lain yg lebih baik untuk menghadapi Amerika Serikat.
Pada
kenyataannya, kedua negara saling memantau. Rusia kecewa kepada China karena
mengcopypaste teknologi persenjataannya dan mengerus keuntungan profit dari
hasil penjualan perdagangan senjatanya. Rusia juga paham terhadap kekwatiran perekonomian dan teknologi China yg semakin maju.
Sedangkan
Cina tak pernah melupakan wilayah tanah yg dicaplok oleh Rusia dimana beruang
merah tersebut menyerobot 160.000.000 juta kilometer persegi hingga saat ini.
Karena itu Rusia sebenarnya adalah musuh terbesar Cina.
Tapi
China saat ini tak bisa berbuat apa-apa.
Perang
dengan Rusia menjadi perang modern yg berdarah-darah dan menjadi perang nuklir
pertama yg dirasakan oleh tentara PLA China.
China
mengerti bahwa Rusia merupakan kekuatan nuklir. Oleh sebab itu, Cina juga harus
siap dengan senjata nuklir berteknologi modern seagresif-agresifnya.
Ketika
kelak memutuskan untuk berperang dengan Rusia. Tentara-tentara China terlebih
dahulu harus paham, bahwa kita tidak dapat melawan Rusia. Persiapkan diri untuk
frustasi dan mengorban nyawa.
Mengalahkan
Rusia membutuhkan strategi jitu, salah satu caranya bagaimana caranya memecah
Rusia menjadi negara-negara kecil seperti era Uni Soviet. Kemudian meruntuhkan
ekonominya menjadi negara miskin, sehingga nuklir-nuklir Rusia menjadi
ketinggalan zaman karena tiada modal pembiayaan & perawatan.
Saat
keadaan tersebut. Serangan nuklir kilat cepat dibutuhkan. Jangan beri
kesempatan Rusia membalas meluncurkan rudal nuklir.
Kemenangan
terhadap Rusia menjadi penentu perang China selanjutnya. Jika menang melawan Rusia maka lanjut menyebar luas wilayah lebih luas lagi dan melawan pengaruh kekuatan militer Amerika Serikat + sekutu-sekutunya.
Jika kalah melawan Rusia di babak penentu, maka tamat berakhir.
Rusia dianggap sebagai babak penentu kemenangan karena lokasi wilayah Rusia yg berdekatan dan China butuh perluasan wilayah yg lebih besar.
Jika kalah melawan Rusia di babak penentu, maka tamat berakhir.
Rusia dianggap sebagai babak penentu kemenangan karena lokasi wilayah Rusia yg berdekatan dan China butuh perluasan wilayah yg lebih besar.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU