Langsung ke konten utama

3 Alasan Mengapa Sistem Keuangan Universal Basic Income (UBI) Tak dapat di Terapkan di Bumi (2019)



Sebanyak 42 orang paling kaya di dunia tahun 2019 memiliki kekayaan setara uang yang ada di dompet kira-kira 3.700.000.000 miliar penduduk.

Ketimpangan kemiskinan semakin melebar ketika teknologi seperti robotika, mobile, artificial intelligence, machine learning, blockchain, internet, automation dan revolution industri 0.4 menjadi kontributor utama pembangunan.

Hanya ada kurang dari < 10% atau lebih tepatnya 6% orang terkaya di dunia.

Hanya ada < 20% orang kelas menengah.

Sisanya 80% atau diantara 5.000.000.000 - 6.000.000.000 miliar penduduk di bumi menderita kemiskinan.


Anda bisa disebut kaya apabila memiliki uang atau investasi sebanyak Rp 14 miliar ke atas.

Beruntung di Indonesia bukan termasuk negara miskin melainkan masuk golongan kelas middle income (menengah). Tapi cobalah sekali-kali mengunjungi negara-negara Africa dan America Latin. Kemiskinan begitu merebak dimana-mana dengan penghasilan mereka kurang dari Rp 20.000 perhari.

Banyak orang kesulitan berjuang sehari-hari dengan penghasilan kecil dibawah UMR (upah minimum regional), terkendala pensiun minim, sulit membeli makanan bergizi sehingga menyebabkan stunting (gizi buruk) dan mengalami kemiskinan. (sulit membeli kebutuhan hidup).

ROBOT 

McKinsey Global Institute melaporkan pada tahun 2030 diperkirakan sebanyak 800.000.000 juta orang tergusur oleh tenaga kerja robot.

Sebenarnya tak ada yg salah dengan robot, komputerisasi dan teknologi. Karena alat ini dapat membantu efesiensi pekerjaan manusia. Tentu saja robot memungkinkan untuk di beri pajak.

UNIVERSAL BASIC INCOME

Belum paham tentang Universal Basic Income. (UBI)

Coba pelajari di link berikut ini :


Saya beramsumsi teman-teman udah memahami UBI ya.

3 Alasan Mengapa Sistem Keuangan Universal Basic Income (UBI) Tak dapat di Terapkan di Bumi

Martin Luther, Barack Obama, Sir Richard Branson, Mark Zuckerberg, Bill Gates dan Elon Musk merupakan pengagasan utama agar UBI dapat diterapkan.

Bill Gates bahkan percaya bahwa suatu saat nanti kemiskinan akan punah dari muka bumi ini.

Suatu impian dan prediksi yg sebenarnya mustahil tak mungkin terjadi apabila melihat ke 3 faktor berikut ini.

1]. UBI membutuhkan Pemerintahan Tunggal 


UBI membutuhkan pemerintahan tunggal (One Governemnet, One Money) agar sistem dapat berjalan dengan lancar. Keadaan saat ini, dunia terbagi menjadi lebih dari 166 negara dengan macam-macam mata uang.

Jadi UBI tak mungkin dapat diterapkan apabila dilakukan secara terbatas ke pemerintahan-pemerintahan lokal sehingga menyebabkan persaingan antar sistem. Karena tiap negara memiliki kepentingan dan politik berbeda dimana sulit diprediksi.

Walhasil, kemiskinan semakin bertambah banyak kedepannya apabila UBI diterapkan secara lokal pada masing-masing negara.

Padahal UBI tak dapat diterapkan secara lokal untuk negara tersebut saja, namun harus dilakukan meluas dengan pemerintahan tunggal.

2]. Sistem Bank Digital dengan Arus Kas Transparan

Inti dari UBI yaitu pemerintah menjadi fasilitator dengan membagikan uang atau gaji kepada tiap-tiap masing orang berdasarkan umur, berdasarkan kekayaan, dan semua privasi data keuangan terbuka tanpa ada yg ditutup-tutupi.

Pemerintah membutuhkan sebuah ‘Bank Digital Canggih’. Yang mampu mengintip semua pemasukan, pengeluaran, investasi, jumlah utang orang tersebut, apa yg dibelanjakan, apa yg dijual, apa yang dibeli oleh masing-masing orang dari tiap-tiap 7,5 miliar orang dari seluruh penjuru dunia.

Sehingga pemerintah dapat mengetahui mana orang kaya agar dikenai pajak yg tinggi. Kemudian mana orang kurang beruntung dengan ambang batas tabungan dibawah minimal. Untuk dikenai bantuan langsung tunai digital (BLTD) atau seperti PKH (program keluarga harapan)

Pemerintah tentu mudah membuat bank digital canggih seperti pembahasan poin #2.

Kenyataan faktor #3 sulit untuk diabaikan.

3]. Ketidakadilan Pada diri manusia 

Permasalahan terbesar UBI yaitu ‘ketidakadilan’. 

Anggap pemerintah sudah membangun program UBI dengan arus kas transparan dengan Bank Digital Canggih.

Ciri khas manusia pada umumnya bersifat ‘egois’, ‘mau menang sendiri’ ‘berwatak serba instan’ ‘pengen cepat’ 'mudah iri hati' ‘berharap sosialisme tetapi dihati menginginkankan kapitalisme’.

UBI mirip seperti kartu domino disusun antara satu dengan yg lainnya. Apabila ada 1 kartu terjatuh ambruk maka semua kartu terjatuh.



Begitu juga dengan UBI. 

Jumlah umat manusia yg ada didunia ini sebanyak 7.5 miliar orang.

Agar UBI berjalan lancar, 

Semua orang harus berlaku adil karena keterkaitannya. Apabila ada 1 saja orang berlaku curang maka system UBI dipastikan ‘RUNTUH’ menimpa 7.5 miliar orang lainnya. 

SOLUSI 

Tak ada solusi untuk mengatasi hal ini. kecuali semua manusia diharuskan berlaku adil dan jujur terhadap sesamanya.

Mereka yg melakukan kegiatan seperti : 

Pengelapan dana, korupsi, menghindari pajak, berfoya-foya menggunakan uang, menyukai tax heaven, berbohong terhadap informasi harta kekayaannya, suka menyembunyikan emas agar terhindar dari pencatatan, atau tak ingin berbagi kepada sesama dengan menyembunyikan atau meng-privasi data investasi keuangan secara anonim melalui cryptocurrency

Maka UBI dipastikan tak dapat diterapkan di bumi.

Dalam skala kecil, Universal Basic Income masih bisa-bisa saja diterapkan.

Namun problem kelak muncul yaitu adanya banyak orang menuntut merengek-rengek meminta keadilan dari pemerintah, ketidaktepatan sasaran pemberian jaminan sosial, mengeluh karena dana bantuan sosial sedikit diterima dan kemiskinan alih-alih berkurang malah bertambah banyak untuk sebuah negara gagal

Gejolak extrem, 

Alih-ali UBI mengatasi kemiskinan dan ketimpangan. Yang ada malah menimbulkan peperangan antarnegara, kelaparan, gejolak politik, wabah kemiskinan luar biasa, kesenjangan dan maraknya stunting gizi buruk.

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Related Post