Selamat Tinggal Jalan Tikus, Israel Bangun Tembok Berteknologi Smart Sensor Deteksi Bawah Tanah dan Digital Security (2019)
Kini,
menembus perbatasan di wilayah Israel di pastikan semakin sulit. Di laut sudah
tak ada jalan karena dihadang oleh robot protector USV, robot seagull USV, dan
kapal perang patroli Shaldag.
Mencoba
menerobos melalui udara sama sulitnya, karena dipastikan dicegah oleh pesawat
tempur dan rudal perisai Iron dome.
Mencoba
menembus di darat maka nyawa menjadi taruhannya.
Kita
sudah mengetahui bahwa ada ribuan tank Merkava dan pasukan sniper IDF
berjaga-jaga patroli mengintai siang malam 24 jam di dekat dinding tembok yg disebut
‘Aperteid’ tersebut.
Mendekati
garis merah di perbatasan Israel. Sama saja dengan ‘MATI’ di terjang oleh timah panas.
DINDING TEMBOK ISRAEL MASIH DAPAT DI TEMBUS
MELALUI TEROWONGAN BAWAH TANAH
Pada
era tahun 2000-an. Israel memulai membangun tembok dengan alasan ada banyak bom
bunuh diri menyasar ke kalangan pemukim Yahudi dan serangan intifada dimana
melibatkan pelaku menggunakan pisau, bom
melotov, cutter, kapak, botol api, dan benda-benda tajam lainnya.
Sebagai
pasukan pertahanan di garis depan, IDF atau Israel Defense Force tentu tak
menginginkan ada warga sipilnya tewas di bunuh.
Oleh
sebab itu dimulailah pembangunan tembok perbatasan sepanjang lebih dari 465 km.
Walaupun
tembok telah dibangun, kenyataannya pelaku hingga saat ini masih tetap nekat
menerobos wilayah Israel.
Saat
artikel ini ditulis kepada anda, pada tanggal 3 Februari 2019. Pasukan IDF lagi-lagi menembak mati pelaku yg
mencoba memanjat dinding. Mereka membawa pisau dan pemotong kawat. Bayangkan apa yang terjadi apabila pelaku mendapatkan senapan genggam. Saya percaya tak akan ada satupun tentara di dunia ini yg membiarkan penjahat berteriak-teriak tentang kematian berani mati sesembari membawa senjata berbahaya memasuki negaranya.
********
Titik kelemahan perbatasan Israel yaitu terowongan
bawah tanah.
Israel
telah mendeteksi adanya terowongan HAMAS sejak tahun 2007. Tiap lubang panjangnya
dapat mencapai 1 km bercabang-cabang ke lubang lainnya. Di perkirakan lubang tersebar
di tiap-tiap kota GAZA. Seperti Khan
yunis, Jabalia dan Shati.
Tujuan
Hamas membangun terowongan untuk menembus pagar agar dapat melakukan
penyergapan mobilisasi pasukan dan penculikan.
Fungsi
lain yaitu untuk menyembunyikan roket, amunisi dan persenjataan lainnya.
Termasuk sebagai hub peredaran senjata ke dan dari Mesir agar tak terdeteksi
oleh sistem radar Israel dan pengintai drone.
SELAMAT TINGGAL JALAN TIKUS
Tahun
2019. Ucapkan selamat tinggal kepada jalan tikus. Israel telah menciptakan
teknologi pagar dengan sistem smart sensor buatan Magal Security.
Kementerian
pertahanan Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan :
Penghalang ini mirip seperti
yang ada di perbatasan Mesir. Tetapi memiliki peningkatan signifikan dan adanya
elemen tambahan keamanan inovatif. Pagar cerdas secara khusus disesuaikan
dengan ancaman keamanan saat ini untuk pertahanan Israel di sekitar perbatasan
Gaza
Pagar
memiliki tinggi 6 meter seberat 20.000 ton.
Di
bagian atas dilengkapi kawat berduri untuk memperlambat pelaku memanjat.
Baja
terbuat dari bahan Galvanis anti karat hingga tahan selama 30 tahun sebelum
perlahan-lahan habis teroksidasi.
Ketika
disentuh atau tersentuh, pagar merespon mengirim sinyal ke perangkat radar
deteksi, Aerostat, kamera thermal dan kamera pengintai CCTV yg tahan cuaca
buruk siang malam, kemudian informasi dikirim ke pusat control & commando
untuk ditindaklanjut.
Proyek
kontruksi untuk membangun pagar per 1 km membutuhkan dana sebesar $ 11.916.000 juta dolar atau sekitar Rp 168
miliar rupiah.
Biaya
mahal karena ada infrastruktur membutuhkan pengalian hingga kedalaman 100 meter
dengan mesin-mesin pengebor hydromill untuk menempatkan sensor bawah tanah.
Pembangunan
pagar jenis baru berteknologi smart sensor ini telah dimulai sejak awal 2019,
Perkiraan selesai pada akhir tahun 2020 atau 2021. Rencana tembok sepanjang 65
km mengelilingi GAZA. Diharapkan dinding baru dapat melindungi negara Israel dengan aman dan tentram agar tak ada lagi yg menyusup.
Foto : Pasukan IDF berjaga-jaga di perbatasan |
Foto : Pasukan IDF Israel berjaga-jaga di perbatasan |
Foto : Pasukan Israel dengan latar belakang motor pengejar |
Foto : Pasukan Bintang Daud Israel berjaga-jaga di perbatasan |
Foto : Sniper Israel |
Eran
Ophir mengatakan :
Penghalang unik cocok untuk Jalur Gaza. Memberikan
respons maksimal mencegah mereka masuk ke wilayah Israel. sahutnya.
Artikel Lainnya :
|
Youtube : Magal Security Israel
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU