Thailand
dan Israel telah sejak lama mengembangkan hubungan kerjasama pertahanan yang
erat selama bertahun-tahun.
Kedua
negara memiliki kaloborasi pertahanan mesra di sejumlah bidang dengan
perusahaan-perusahaan teknologi persenjataan asal negeri zionis Israel
tersebut.
Pada
tanggal 17 Januari 2019. Jenderal Natt
Inthararoen meresmikan penerimaan senjata artileri ATMOS dan SPEAR di
upacara angkatan darat.
SENJATA ARTILERI UTAMA KERAJAAN
THAILAND
Senjata
artileri takkan pernah lekang oleh waktu walaupun perkembangan roket, rudal dan
pesawat tempur semakin canggih.
Artileri hingga saat ini masih saja tetap digunakan oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh penjuru dunia untuk menjaga keamanan dan kedaulatannya.
Artileri hingga saat ini masih saja tetap digunakan oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh penjuru dunia untuk menjaga keamanan dan kedaulatannya.
Artileri
pertama kali beraksi di konflik perang Napoleon tahun 1803.
Artileri
dulunya merupakan senjata paling
mematikan dan paling membunuh.
Tak ayal disebut sebagai ‘DEWA PERANG’.
Autonomous
truck mounted howitzer system (ATMOS) 155 mm self propelled howitzer dan SPEAR
120 mm mortal system merupakan senjata artileri terbaru andalan bagi kerajaan
Thailand.
TENTANG ATMOS
Atmos
adalah artileri howitzer terkomputerisasi. Cocok untuk digunakan di medan
perang dengan menawarkan tembakan meriam sejauh 40 km, respon cepat, dan mudah
beradaptasi.
Atmos
dilengkapi dengan fire control computers (FCC), muzzle velocity radar (MVR), target
acquisition system (TAS) dan inertial navigation system (INS).
Atmos
dioperasikan oleh 6 tentara. Tingkat tembakan adalah 5 tembak per menit. Thailand
membeli Atmos dari Israel sebanyak 18
unit.
Youtube : Israel ATMOS Artileri
TENTANG SPEAR
Spear
adalah mortal yang mampu melontarkan peluru meriam sejauh 5-7 Km. Terbukti
sebagai platform mobilitas tinggi, fleksibel, dan tingkatan recoil yang minim
tanpa merusak kendaraan atau truck.
Spear
dapat digunakan untuk memberikan dukungan tembakan bagi infanteri dengan
akurasi tembakan yang akurat.
Spear
dioperasikan oleh 3 tentara. Tingkat tembakan adalah 10 tembak per menit.
Thailand membeli spear dari Israel sebanyak 36 unit dengan menggunakan platform truck TATA buatan India.
Youtube : Israel Spear Mortal System dengan platrom kendaraan tempur mobil Plasan
ToT (Transfer of Technology)
Berdasarkan
perjanjian pembelian yg telah ditandatangani dan disepakati sebelumnya pada
tahun 2018 yg lalu. Bahwa pihak Israel diharuskan memberikan ToT (Transfer of
Technology) kepada Thailand untuk memenuhi TKDN (Tingkat kandungan dalam
negeri).
Elbit
System selaku penyedia ATMOS dan SPEAR memperbolehkan transfer ToT tetapi hanya
bagian kecil-kecil saja.
Komponen
utama diciptakan di Israel kemudian dikirim ke Thailand untuk dirakit oleh BUMN
Pusat Energi Senjata Produksi WPC DIEC, Weapon Management Center Industri
pertahanan energy militer CSD, dan divisi produksi artileri mortal RTA pusat.
Thailand
adalah salah satu pengguna senjata Israel, ATMOS dan SPEAR.
Sejak saat ini Thailand terus meningkatkan kemampuan militer untuk menjaga harkat kemanusiaan dan perdamaian.
Sejak saat ini Thailand terus meningkatkan kemampuan militer untuk menjaga harkat kemanusiaan dan perdamaian.
***
NB : Elbit System adalah perusahaan teknologi persenjataan asal negeri Bintang Daud Israel yg memiliki 22.500 karyawan. 50% Saham dimiliki oleh pemerintah Israel.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU