Alibaba China dan AS akuisisi perusahaan teknologi Israel Infinity Augmenty Reality dan Imperva Cybersecurity seharga Rp 30 triliun rupiah (2019)
Pada tanggal 25 Maret 2019. Perusahaan raksasa Alibaba asal
negeri Tiongkok China resmi mengakusisi Infinity AR.
Menurut
laporan
Tujuan
Alibaba mengakuisisi Infinity untuk meningkatkan kemampuan perangkat lunak
Augmented Reality dan System Reality untuk bidang medis, training pelatihan,
perdagangan eCommerce, permainan game, dan peningkatan pendidikan akademi
Alibaba DAMO.
ALIBABA AKUISISI INFINITY AR
Infinity
AR didirikan oleh Matan Potter di
Israel. Beliau seorang professor doktor lulusan Technion dari bidang Image Processing Computer Vision.
Matan
Potter dibantu oleh rekannya, Motti
Kushnir dari lulusan S2 universitas Hebrew Jerusalem yang ahli di
bidang SI (Systems Information).
Perusahaan
Infinity bergerak di bidang Augmented Reality dan Enterprise Software yang
menciptakan lingkungan digital sehingga memungkinkan orang lain berinteraksi
melalui konten virtual di lingkungan fisik mereka dengan mengubah perangkat
seperti kacamata dan kamera 2 * 2D menjadi platform konten augmented proyeksi
3D yang dapat digerakkan melalui tangan saja.
Teknologi
Infinity AR diciptakan pertama kali dengan modal $ 25 juta dolar atau sekitar Rp
357 miliar rupiah.
Sayangnya,
pihak Alibaba tak mengungkapkan berapa nilai akuisisi tersebut seakan-akan
dirahasiakan.
Menurut
pihak Infinity AR. Setelah akuisisi tersebut, segala hak intelektual dan teknologi
yg diciptakan oleh Infinity segera dipindahkan ke pusat riset & laboratorium
visi mesin milik Alibaba.
Youtube : Infinity AR
Motti
Kushnir mengatakan :
Sejak awal, Alibaba sangat
tertarik dengan produk kami karena ini adalah platform open source. Mereka
percaya itu segera menjadi sesuatu hal yang penting dalam dunia belanja
eCommerce dan game di masa depan. Pakar ahli mereka mengklaim bahwa seluruh
sektor akan mengalami revolusi dengan masuknya Augmented Reality.
Keahlian Alibaba siap mengubah
teknologi menjadi produk hebat generasi masa depan berikutnya dengan kemampuan
visi komputer, AR dan AI. Sahutnya.
THOMA BRAVO AKUISISI IMPERVA
Pada
tanggal 8 Januari 2019. Thoma Bravo asal Amerika Serikat secara resmi telah melakukan
akuisisi perusahaan Cybersecurity asal Israel IMPERVA.
Dengan
nilai mahar $ 2,1 miliar dolar atau
sekitar Rp 30 triliun rupiah.
Imperva
didirikan oleh warga Israel, Mickey Boodaei lulusan S3 professor doktor dari
Tel Aviv University dan Shlomo Kramer seorang pebisnis entrepreneur &
investor angel individual asal Israel.
Imperva
adalah perusahaan cybersecurity yang berguna untuk sistem pertahanan dari
serangan DDOS attack menggunakan perlindungan teknik unik yang lebih kuat dari
lawan penjahat cybernya dan menyediakan pemantauan aktivitas, identifikasi bug
peramban google chrome, perlindungan waktu nyata real time dan manajemen risiko
untuk data aplikasi bisnis penting di cloud.
Produk
Imperva terdiri dari SecureSphere, CounterBreach dan Incapsula.
Youtube : Amerika Serikat Imperva
Seth
Boro dari Thoma Bravo mengatakan :
Imperva adalah pemimpin
cybersecurity yang diakui dunia. Kami sangat terkesan dengan tim mereka dan
pekerjaan mereka hingga menempatkan perusahaan ini sukses. Kami berharap dapat
mempercepat bisnis dan menciptakan nilai yang besar bagi karyawan, pelanggan
dan mitra imperva di seluruh dunia. Bersama-sama mereka, kami berharap dapat
membangun perusahaan keamanan data aplikasi terbaik di pasar. Sahutnya.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU