Islam bukan Terorist. Terorist is no religion. Pembantaian di Masjid Al Noor Selandia Baru, 50 orang meninggal dunia (2019)
Pada
hari Jumat, tanggal 15 Maret 2019.
Seseorang
mengirim video Livestreaming ke situs Youtube. Tak hanya Youtube, pelaku juga
mengupload secara otomatis video tersebut ke berbagai situs berbagi media
berita lokal dan internasional secara real time untuk merekam tindak
kejahatannya.
Dalam
melakukan aksinya, pelaku memarkir mobil di samping Masjid. Kemudian membuka
bagasi mobil dimana terdapat 2 jenis senapan semi otomatis AR-15.
Lalu,
pelaku menyetel musik.
Kemudian
pelaku terrorist berjalan santai menuju pintu di depan masjid.
Seseorang
muslim menyambutnya dengan sapaan ramah “Hello Brother”.
Pelaku
kemudian menembaknya hingga meninggal.
Sontak
semua jamaah yg sedang sholat kaget berlari berhamburan mendengar suara tembakan.
Beberapa orang mencoba meloloskan diri namun tertembak.
Dalam
waktu kurang 6 menit. Semua orang yg ada di masjid Al Noor meninggal dunia
tanpa ada tersisa satupun.
Pelaku
sempat kembali ke mobil untuk mengganti senapan dan reload peluru. Lalu kembali
lagi ke masjid menembak orang-orang yg sudah tak bernyawa.
Dalam
melakukan kejahatannya, pelaku terus berlari menuju keluar masjid menembak
sisa-sisa orang-orang yg mengenakan jilbab di jalanan jalan raya dan menuju ke lokasi
ke 2 di Masjid Linwood yg tak jauh dari Masjid Al Noor sekitar 5 km.
Polisi
Selandia Baru di kota Christchurch tiba di lokasi, mobil pelaku ditabrak hingga
terangkat keatas, dirinya dikepung. Polisi dibantu pula oleh warga Muslim pemberani yg kebetulan berada di Masjid Linwood bernama 'Abdul Aziz'. Abdul berhasil menghancurkan jendela mobilnya dan merebut senjata AR-15. Pelaku pembantaian dijatuhkan & diborgor oleh polisi. Tanpa Abdul Aziz, jumlah korban dipastikan dapat melebihi 100 orang. Aziz memberanikah diri berkorban bagi banyak orang dengan cara mengalihkan perhatian terorist dan memberikan waktu bagi kepolisian bertindak.
50
orang meninggal dunia dan 49 terluka parah. Mereka terluka menderita tembak di
dada, perut, punggung, tangan dan kaki. Beberapa orang ada diamputasi untuk
menyelamatkan nyawanya.
KEJAHATAN SEORANG DIRI
Brenton
Tarrant (umur 28), melakukan aksinya seorang diri. Senjata yg digunakan adalah 2
pucuk AR-15 buatan Amerika Serikat.
Senjata
tersebut sebenarnya berwarna hitam. Tetapi di tipex bercat putih dengan
berbagai tulisan seperti “WELCOME TO HELL” (Selamat datang di neraka).
Brenton
Tarrant tak menyesali perbuatannya, terbukti dipersidangan beliau tersenyum.
Menurut
teman-temannya, Brenton sosok penyendiri, tak suka membuat onar dan tak nampak
seperti terorist. Namun, Brenton diketahui Islamphobia dan menolak kedatangan
pengungsi imigran.
Kini,
Brenton di penjara selama 150 tahun. Karena di Selandia Baru dilarang hukuman
mati.
Vonis
tersebut adalah terberat pertama dan satu-satunya disana.
Segenap
Pemerintah dan rakyat Selandia Baru mengutuk aksi kejahatan pembantaian tersebut.
Presiden
Amerika Serikat, Donald Trump
mengatakan :
Tempat suci ibadah menjadi
tempat pembunuhan keji. Kita semua telah melihat apa yang terjadi. Ini hal mengerikan.
Kami berduka cita bersama Anda komunitas Muslim. Kita semua harus melawan
kebencian dalam segala bentuk. Sahutnya.
Presiden
Indonesia, Jokowi mengatakan :
Kita sangat mengecam aksi
kekerasan seperti ini dan kita pemerintah Indonesia, saya juga menyampaikan
duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut dan tim
perlindungan WNI dari KBRI sedang menuju ke lokasi. Sahutnya
Presiden
Iran, Hassan Rouhani mengatakan :
Terorist, serangan rasis terhadap
Muslim yg sedang beribadah di Selandia Baru adalah tindakan brutal dan tragis
yang menyayat hati semua Muslim dan orang-orang di seluruh dunia, termasuk
bangsa Iran dengan kesedihan yang mendalam. Serangan itu adalah tanda lain
untuk pentingnya perang komprehensif melawan terorisme menyebarkan kebencian
terhadap kelompok etnis, agama dan Islamofobia yang umum di Barat. sayangnya diaktori
oleh kekuatan Barat. sahutnya.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU