Israel Commonsense Robotics : Robot Otomatis Jaringan Micro Pengiriman Barang Online Kurang dari 1 Jam Minimal Tenaga Kerja Manusia (2019)
Momentum
toko bisnis online digital hampir tak menunjjukkan tanda-tanda perlambatan.
Lanskap
berubah ketika perusahaan-perusahaan berbasis eCommerce online melakukan
akuisisi kepada perusahaan toko offline.
Begitupula
sebaliknya, toko offline kini banyak berubah berevolusi menjadi toko online.
Toko
online dan toko offline merupakan kombinasi yg tak dapat terpisahkan. Ingin sukses
di bidang ini maka pengusaha entrepreneur diwajibkan memiliki kedua-duanya. Apabila ngga diterapkan maka keuntungan profit tergerus atau bahkan 'GULUNG TIKAR'.
Pada
tahun 2017. Raksasa eCommerce Amazon mengakuisisi Whole Foods. Whole Foods
adalah supermarket offline menjual bahan makanan, sayuran, buah, daging beku,
dan masih banyak lagi.
Tak
hanya disitu, AMAZON turut pula mendirikan toko offline AMAZON GO mirip seperti
Alfamart dan Indomaret tetapi tanpa kasir tenaga kerja manusia karena semua
serba otomatis dikerjakan oleh sistem canggih.
Menurut
riset Pentallect. Industri jasa pengiriman khusus diwaktu yang sama untuk pemesanan
konsumen Same Day Delivery tumbuh
500% pada tahun 2018. Diperkirakan nilainya terus naik tanpa ada tanda-tanda
penurunan.
Investasi
besar-besaran yang dilakukan oleh AMAZON dapat memperjelas kepada kita semua
bahwa era digital mengubah permainan perdagangan menjadi begitu kompetitif.
Kita tak boleh lupa. Raksasa AMAZON memiliki KIVA SYSTEM. Sebuah sistem robot pemindah barang di gudang penyimpanan.
Kita tak boleh lupa. Raksasa AMAZON memiliki KIVA SYSTEM. Sebuah sistem robot pemindah barang di gudang penyimpanan.
Lalu
kesimpulan apa yg bisa ditarik dari langkah-langkah AMAZON selama ini.
Ya,
perusahaan Amazon yg dimiliki oleh orang terkaya #1 di dunia Jeff Bezos, Pengen
di masa depan menggabungkan kemampuan toko online-offline.
Dengan mendirikan ribuan toko offline AMAZON GO berdampingan dengan gudang Kiva System untuk menciptakan pengiriman toko online berbiaya murah dalam waktu singkat kurang dari 1 jam.
Dengan mendirikan ribuan toko offline AMAZON GO berdampingan dengan gudang Kiva System untuk menciptakan pengiriman toko online berbiaya murah dalam waktu singkat kurang dari 1 jam.
Apabila
hal ini terealisasikan. Hampir dipastikan sulit bersaing dengan raksasa AMAZON.
Lalu
bagaimana cara agar perusahaan-perusahaan dagang kecil atau toko kelontong lainnya dapat bersaing menghadapi perdagangan ritel melawan AMAZON.
Satu-satunya
cara yaitu menerapkan hal yg sama seperti AMAZON dengan mengupgrate teknologi
dan sistem.
Tetapi tentu tak semua perusahaan sanggup mengimbangi kecanggihan mirip AMAZON karena untuk membangun langkah tersebut membutuhkan modal besar.
Tetapi tentu tak semua perusahaan sanggup mengimbangi kecanggihan mirip AMAZON karena untuk membangun langkah tersebut membutuhkan modal besar.
Commonsense Robotics
Didirikan
pada tahun 2015 di Israel.
Commonsense
Robotics memiliki misi membantu perusahaan toko offline beromzet minimal Rp 7 miliar per bulan untuk mengupgrate
teknologinya.
Dengan
cara menyediakan robot berkemampuan AI di area tengah-tengah perkotaan tempat
bisnis anda beroperasi sehingga memungkinkan gudang pengecer grosir mengurangi
tenaga kerja manusia, mempercepat waktu pengiriman, mengefesienkan harga,
meningkatkan operasi bisnis, memperpendek rantai pasok, menjaga persediaan
tetap dekat dengan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi konsumen pembeli.
Youtube : Israel CommonSense Robotics
Pengguna
pertama Commonsense adalah toko obat di Tel Aviv, Israel.
Konsep
bisnis :
~ Penjualan produk robot secara
langsung ke mitra perusahaan bisnis
~ Penjualan produk robot
melalui metode penyewaan dengan menagih toko pengecer sesuai pembayaran yang
digunakan.
Elram
Goren, mengatakan :
Kami memulai CommonSense
Robotics karena sebagai konsumen kami bertanya-tanya. Mengapa kami tak bisa
mendapatkan pesanan online kami lebih cepat dan lebih murah ketimbang pergi ke
toko offline. Kami akhirnya senang melihat teknologi inovatif ini berhasil
melayani pelanggan sehingga memungkinkan pengiriman pemesanan online lebih
cepat, murah dengan produk-produk berkualitas tinggi. Ini adalah win win
kemenangan sejati bagi pemilik toko pengecer dan konsumen. Sahutnya.
Robot
Commonsense diciptakan pertama kali dengan modal sebesar $ 26.000.000 juta
dolar atau sekitar Rp 369 miliar rupiah.
Tujuan utama Commonsense adalah membantu klien mitra bisnis toko offline
bersaing dengan raksasa-raksasa Amazon, Alibaba, JD, dll agar memiliki
perangkat teknologi yg sama tanpa harus membangun system dari awal.
Bayangkan,
ketika pembeli memesan produk secara online. Sistem kemudian mencari gudang logistik
terdekat dari keberadaan pelanggan.
Dalam waktu kurang dari 5 menit.
Dalam waktu kurang dari 5 menit.
Produk telah
dikemas oleh robot secara rapi kemudian paket dikirimkan ke GOJEK/GRAB untuk
siap mengantarkan ke pembeli kurang dari 1 jam ke rumah masing-masing. Itulah
yg dilakukan oleh Commonsense.
Robotika dan AI CommonSense unik dan
eksklusif dengan sistem dirancang memaksimalkan efisiensi ruangan gudang kecil
sekalipun, efesien tenaga kerja, kecepatan kurang dari 5 menit. Dimana proses
yang sama apabila dibandingkan dengan tenaga kerja manusia bisa membutuhkan waktu 10x
kali lebih lama, lambat karena manusia bisa kelelahan dan lebih mahal biaya gajinya.
Nama
: Commonsense Robotics
Pendiri
: Ori Avraham, Shay Cohen, Elram Goren dan Eyal Goren.
Kantor
pusat : Israel
Baca juga :
Youtube : Israel CommonSense Robotics
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU