Hallo,
selamat pagi, siang, sore dan malam.
Nah,
hari ini tema kita cukup menarik. Yaitu membahas tentang sebuah pertanyaan
sulit untuk di jawab oleh umat manusia.
Terkadang
jika melihat fenomena perkembangan teknologi sepertinya tak ada batasannya ya.
Tiap
hari selalu ada berita tentang smartphone baru, laptop baru, robot baru, gadget
baru, senjata baru yang lebih canggih, dan berbagai produk teknologi baru.
Seolah-olah sepertinya ngga ada batasan…
APA ITU TEKNOLOGI
Banyak
orang salah paham tentang apa itu teknologi.
Teknologi
sebenarnya tak melulu benda atau barang-barang elektronik. Ini jauh seperti yg
dibayangkan karena sebagian besar hidup kita di zaman now ini setiap sendi kehidupan
sepenuhnya tergantung pada teknologi.
Penanak nasi, paku, ban mobil, kacamata, kipas
angin, pisau, minyak biodesel kelapa sawit B100, kabel, internet, kursi, semen,
meja, piring, AC, zat kimia olahan, sepeda, tombak, obat, palu, sepatu, rambut
palsu, jam tangan, ikat pinggang, dan segala sesuatu yang ditujukan untuk memudahkan
kegiatan manusia bisa disebut dengan teknologi.
Jadi,
teknologi ada dimana-mana.
Lalu
pertanyaannya adalah :
Sampai
kapan sih perkembangan teknologi tersebut terus berkembang. Apakah suatu saat
bisa berhenti juga.
Untuk
menjawab hal ini. Mari kita memandang memulainya dari chip INTEL.
CHIP INTEL
Intel
Corporation adalah sebuah perusahaan internasional yang berpusat di Amerika
Serikat.
Mereka
merancang, menciptakan dan mengembangkan mikroprossesor, sirkuit terpadu, kartu
jaringan dan chipset yang menjadi inti dari otak berbagai macam
teknologi-teknologi canggih abad ini.
Memang,
Intel bukanlah satu-satunya pencipta chip komputer. Ada banyak perusahaan lain turut
mengembangkan di sektor ini.
Pendiri
INTEL, pada tahun 1965 mengemukan tentang hukum Moore. Berbunyi :
Kompleksitas sebuah
mikroprossesor akan meningkat dua kali lipat tiap 18 bulan sekali. Sahutnya.
Saat
artikel ini saya tulis bagi anda.
Intel
merupakan salah satu perusahaan yang menciptakan CHIP terkecil di dunia seukuran
7 µm.
Nampaknya
masih banyak ruang inovasi bagi umat manusia ke depannya untuk menciptakan CHIP
hingga seukuran 1 µm. Atau mengganti bahan Chip dari tadinya mengandalkan silicon
ke berlian.
Sebagai
perbandingan ukuran virus HIV/AIDS saja sebesar 100 µm nanometer.
Jadi
bisa kebayangkan perkembangan teknologi manusia sudah begitu pesat majunya
sejak revolusi industri 1.0 dari yang tadinya berbasis pertanian dan mesin uap ke
generasi revolusi industri 0.4 dan saat ini sedang menuju ke 5.0 Super Komputer
Artificial Intelligence Quantum. Walaupun masih lama kearah tersebut, namun
sebenarnya kita sudah hidup di era ini.
Hukum
Kekekalan energi, mengatakan :
Energi tidak dapat diciptakan
dan tak dapat dimusnahkan.
Apa
itu energi. Energi ya ‘Listrik’.
Listrik, Gas, Radiasi, Air dan Udara merupakan salah satu molekul atom terkecil di dunia hingga
seukuran Quark.
Teknologi
canggih buatan manusia dipastikan berhenti di titik hukum alam fisika tersebut
dalam menciptakan ukuran CHIP.
Karena
apabila seandainya saja umat manusia sanggup membuat Chip lebih lebih lebih super
kecil hingga seukuran atom atau quark. Ini dipastikan kalah melawan listrik energi
buatan Tuhan.
Untuk
menyalakan sebuah chip membutuhkan listrik.
Kalau
ukuran listriknya lebih besar dari ukuran chip. Bagaimanakah listrik bisa masuk
ke gerbang Chip. Jika listrik ngga bisa masuk, maka semua komponen teknologi
tak bisa berfungsi karena tak ada energi.
Disinilah
titik kematian berhentinya sebuah inovasi teknologi suatu saat nanti.
Semua
berdasarkan hukum alam fisika.
Seperti
:
Manusia
hanya makan nasi, gandum, ubi, dll. Bukan makan besi, baja, atau batu.
Matahari
berputar dari Timur ke Barat.
Kecepatan
tercepat di dunia adalah CAHAYA.
Lubang
hitam Black Hole memiliki daya gravitasi yang kuat.
Wanita
melahirkan anak bayi bukan pria yang melakukannya.
Tinggi
pohon tak bisa setinggi 100 km .
Air
secara alamiah mengalir dari atas ke bawah.
Semua
ada batasannya, sudah di tentukan oleh HUKUM TUHAN.
CEO
Nvidia, Jensen Huang menyebut pada
tahun 2019 di Consumer Electronic Show mengatakan bahwa hukum Moore telah
berada di titik batasan akhir (mati).
Bagian
inti dari kunci manufaktur semikonduktor adalah memperkecil komponen
transistor. Ini adalah komponen elektronik kecil memproses data. Komponen mungil
ini digunakan untuk pengaturan waktu di microwave hingga algoritma kecerdasan
buatan di smartphone.
Perkembangan
CHIP meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan sekali. Hukum Moore telah berlaku
di semikonduktor selama 50 tahun terakhir.
Namun
saat ini tahun 2019, semua industri di bidang ini sudah kesulitan dan
terengah-engah mengikuti pengembangan tersebut.
Sebagai
gantinya di masa depan adalah ‘SUPER KOMPUTER QUANTUM’.
Pada
intinya ini sebenarnya hanyalah menumpuk jajaran ratusan hingga ribuan komputer
hingga seluas gedung dalam satu sistem.
SUMMIT
IBM dari Amerika Serikat merupakan SUPER KOMPUTER tercepat saat ini (2019).
SUMMIT disusun
seperti oleh 4.608 server komputasi komputer. Sehingga sistem Kecerdasan buatan
(Artificial intelligence/AI) dan machine learning (ML) miliknya mampu
menghitung olah data berkecepatan 200.000 quadrillion kalkulasi per detik.
Walhasil, sanggup digunakan dalam memecahkan beberapa problem penelitian dan
ilmiah.
Super
Komputer SUMMIT IBM kabarnya diperbolehkan untuk di jual ke penjuru dunia.
Tentunya bukan digunakan untuk para gamers bermain Fornite atau PUBG.
Tentunya bukan digunakan untuk para gamers bermain Fornite atau PUBG.
Super
Komputer Quantum digunakan bagi para peneliti ilmu pengetahuan, untuk perusahaan,
universitas, pemerintahan, kepolisian militer, rumah sakit, perusahaan fintech
blockchain dan ilmiah.
Jika
anda tertarik, siapkah kocek uang sebesar $ 325 juta dolar atau sekitar Rp 4,6
triliun untuk meminangnya.
SUPER KOMPUTER QUANTUM BATAS AKHIR TEKNOLOGI
Menurut
saya, Super Komputer Quantum menjadi batas akhir teknologi manusia.
Di
bumi ini hanya ada 1 yang tak memiliki batasan. Yaitu imajinasi dan manusia itu sendiri
Teknologi
ada batasannya suatu saat nanti.
Tetapi
imajinasi kreatif. Tak memiliki batasan.
Semua
orang dapat berkarya, menciptakan music, film, game, dan karya seni sebanyak
yang dia sanggup ciptakan tak ada yang bisa membatasinya.
Walaupun
Super Komputer AI juga dapat melakukan kegiatan menciptakan music, film, dll
seperti manusia. Pada hakekatnya ada batasannya ketika AI VS AI.
Suatu
saat nanti. Manusia memperkerjakan Super Komputer Quantum AI sebagai karyawan
tetap dan manusia bisa memecat AI jika tak bagus kinerjanya. Super Komputer
memiliki keterbatasan apabila dihadapi AI (Artificial Inteligence VS Artificial
Inteligence) karena AI membutuhkan energi listrik besar maka manusialah yang
menentukan seberapa batas kinerja performa AI harus dikembangkan lebih lanjut
hingga ke titik kestabilan keterbatasannya. AI tak layak dijadikan kandidat mendominasi bumi karena kebanyakan AI juga menguras dan merusak sumber daya alam jadi dibutuhkan posisi jumlah stabil.
Ada
orang yang beranggapan, tak ada yang mustahil di dunia ini.
Seolah-olah
pula manusia suatu saat nanti bisa menciptakan SUPER SUPER KOMPUTER YG LEBIH KUAT.
Baca juga :
Pada
kenyataannya. Hukum fisika dan alam semesta nampaknya telah dibatasi oleh
TUHAN.
Sehingga
seharusnya manusia mulai menyadari keterbatasannya untuk menyerahkan dirinya tak
mampu melawan kemustahilan yang dimiliki oleh TUHAN. Dan SUPER KOMPUTER dan
TEKNOLOGI harus menyadari keterbatasannya dan tunduk kepada kekuatan TUHAN YESUS yang
lebih cerdas dan lebih kuat daripada Artificial Intelligence.
Contoh
seperti yang dibahas diatas :
Hukum
fisika menyatakan kecepatan tertinggi adalah cahaya. Jadi, mustahil bagi
manusia sanggup menciptakan pesawat antariksa luar angkasa berkecepatan
melebihi kecepatan cahaya.
Super
Komputer Quantum ada batasannya. Yaitu batasan ekonomi dan batasan alam semesta
yang telah dari semula nampaknya diatur oleh TUHAN.
Namun
bukan berarti teknologi sudah berada di titik ambang batas saat artikel ini
saya tulis bagi kita semua manusia masih memiliki banyak sekali mengalami masalah
problem. Seperti mengobati penyakit kanker, penuaan dini, baterei low bat, kekeringan
air, dll sebagainya.
Masih
ada ribuan penyakit diluar sana belum dapat disembuhkan dan ribuan masalah yg dialami oleh manusia, masih banyak pula ilmu pengetahuan alam semesta belum terpecahkan. Seperti Black Hole, CERN BOSON Higgs, PARTIKEL TUHAN, ANTI MATERIAL, LUBANG CACING WORMHOLE, DARK MATTER, dan masih banyak lagi. Bahkan batas tepi luar angkasa hingga saat ini belum bisa diketahui.
Masih
banyak ruang bagi teknologi berinovasi, masih banyak teknologi baru yang harus diciptakan berperan selama 100 tahun – 1.000
tahun lagi ke depannya untuk memudahkan dan membantu manusia menjadi lebih baik.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU