Uni Eropa
adalah organisasi antarpemerintahan
supranasional beranggotakan 28 negara anggota.
Sebuah
negara-negara dimana negara anggota hidup dibawah kontrol kekuasaan 1
kedigdayaan kedaulatan adikuasa pengontrol yang lebih besar, Namun
negara-negara yg dikontrol masih memiliki hak dalam mengambil keputusan
masing-masing.
PENGANTAR HUBUNGAN RELATIONSHIP ISRAEL DAN UNI
EROPA
Hubungan
politik antara Israel dan Uni Eropa (EU) bisa dikatakan ambiguitas,
kadang-kadang kurang begitu harmonis, kadang-kadang terjalin baik sebatas
persahabatan perdagangan.
Berdasarkan
opini terbentuk dimata pandangan orang-orang Yahudi dari hasil jajak pendapat.
Menganggap
bahwa 63% warga Zionis Israel merasa
bahwa Uni Eropa tak berkomitmen baik,
seringkali ikut campur mengkritik kebijakan, dan cenderung memusuhi Israel.
Orang
Israel merasa bahwa UE berperilaku ‘Anti-Semit’.
Ya,
begitulah hasil jawaban publik dalam bahasa Ibrani. Kebanyakan warga Israel
mengatakan Uni Eropa sosok anti-semitisme.
71
tahun sejak Deklarasi Balfour. Setelah
kekejaman mengerikan perang NAZI.
Uni
Eropa memandang Israel sebagai sosok negara kecil dikagumi.
EU
memperhatikan secara seksama kemampuan reputasi Israel sebagai bangsa teknologi
inovasi brilian, ketajaman Israel dalam bidang ilmu pengetahuan begitu unggul,
kehebatan mereka di bidang militer, sains, pertanian, kesehatan, satelit,
nuklir, startup, artificial intelijen dan sektor lainnya.
Sehingga
menggoda Uni Eropa berpenduduk hampir 550
juta orang ini ingin mengajak Israel berpenduduk hampir 8.907.000 juta orang ini untuk menjadi
anggota EU berikutnya.
Secara
historis, Israel tentu tak mungkin bergabung membentuk perluasan bersama Uni
Eropa karena sama saja mengulangi sejarah penjajahan bangsa Romawi ribuan tahun
yg lalu. Dimana menjadikan Israel sebagai budak pekerja demi membayar pajak
kepadanya.
Israel
paham berpengalaman dan belajar dibidang ini, Uni Eropa sebenarnya adalah
reinkarnasi dari kerajaan ROMAWI dimasa lalu.
Terkadang
agar berjalan mulus. Pemerintah Israel memberikan sebuah harapan palsu bagi EU
bahwa ada suatu opsi kemungkinan bergabung dengan EU demi memuluskan aksi
Israel agar EU berbuat baik kepada Israel.
Perdana
menteri Israel. Benjamin Netanyahu mengatakan :
Kita melihat contoh hari ini
tergantung di depan kita dari prasangka orang Eropa. Tampaknya terlalu banyak
di Eropa tak memahami. Enam juta orang Yahudi dibantai, mereka tidak belajar
apa-apa. Tapi kami di Israel, kami telah belajar. Kami akan terus membela
rakyat kami, negara kami, kami melawan kekuatan teror, tirani, dan kemunafikan. Sahutnya.
Disisi
lain
Israel
melihat EU sebagai pasar bisnis bagi produk-produk hightech-nya dalam menggeruk
keuntungan ekonomi & keuangan.
Sedangkan
EU melihat Israel sebagai sebuah arena ajang menunjjukkan taring kekuatan diplomatiknya
agar dinilai oleh bangsa-bangsa lain di dunia bahwa EU setara seperti Amerika Serikat, China dan Rusia dalam urusan diplomatik dengan
harapan EU memiliki pengaruh relevan untuk didengarkan, dihormati dan dituruti
kemauannya oleh dunia.
BISNIS ADALAH BISNIS. PERDAGANGAN ADALAH
PERDAGANGAN
Pada
tahun 2011-2016.
Israel
meraup $ 15 miliar dolar dari Uni
Eropa dalam mitra bisnis perdagangan.
Israel
memasok ke Uni Eropa produk-produk berteknologi tinggi yang belum tersedia atau
belum dapat diciptakan oleh manufaktur Eropa seperti perangkat lunak, perangkat
medis, obat-obatan, cyber, bahan kimia, teknologi militer, drone, gas alam, dll
Disisi
lain, Israel mengimpor produk dari Uni Eropa berupa mobil, kapal, pesawat
terbang, mesin, mineral, dll yg belum dapat dibangun oleh industri di Israel
secara efesien dan efektif.
Walaupun
ada ancaman boikot dari beberapa anggota Uni Eropa seperti program BDS (Boikot,
Divestasi dan Sanksi).
Namun,
program boikot barang-barang produk Israel diketahui agak sulit untuk
dilaksanakan.
Karena
produk Israel memiliki mutu kualitas terbaik daripada pesaing produknya. Sehingga
demografi luas penduduk EU yg terdiri dari berbagai perbedaan sifat-sifat dasar
manusia memungkinkan sebagian produk Israel terjual laris di sana bagi pembeli
yg bersikukuh ingin membeli. Sehingga bagi mereka yg pengen memboikot silahkan
saja boikot, bagi warga EU yg ingin membeli silahkan membeli produk Israel.
Kampanye
aksi boikot BDS pernah membuat aturan undang-undang blokir produk Israel dalam
skala tujuan luas di seluruh negara EU.
Namun
setelah dipertimbangkan aksi tersebut membahayakan perekonomian & melanggar
kebebasan hak asasi manusia untuk warga EU lainnya. Pengaruh boikot ketimbang
penikmat produk Israel hanya mempengaruhi 2% saja. Selebihnya orang-orang di
Uni Eropa menyukai barang-barang buatan Israel.
Hal
ini diperparah dengan ketidakstabilan beberapa negara-negara di EU akibat
krisis utang menumpuk membebani benua biru tersebut melebihi rasio GDP.
Produk
teknologi Israel tentu dapat membantu manajemen efesiensi demi menghemat
keuangan mereka dan menambah daya saing EU di dunia internasional. Walhasil barang-barang
Zionis Israel menjadi sulit untuk diboikot di EU.
Masalah utama Uni Eropa adalah keuangan,
utang menumpuk.
Memang apabila dilihat dari anggaran ekonomi EU nampak
besar. Tapi sebenarnya cacat. Sesama negara-negara Uni Eropa saja tak saling
akur dan berbeda pandangan satu sama lainnya dalam banyak hal, menyebabkan
ketidakefesiensi semakin menjadi-jadi.
Tampaknya
Uni Eropa tak memiliki kekuatan sendiri untuk mengatasi problem masalah
keuangannya.
Utang
pemerintah EU makin membesar sulit untuk disembuhkan. EU Terlihat kaya namun
sebenarnya hidup dari kecacatan utang menggunung hingga 12 triliun Euro atau Rp
209.000 triliun atau sekitar 82%.
Beberapa negara anggotanya seperti Portugal, Italia, dan Yunani. Rasio telah
mencapai 177%. (Batas normal adalah 60%).
Sampai
kapanpun nampaknya utang EU takkan bisa disembuhkan.
Langkah terbaik EU mengatasi permasalahan utang yaitu dengan terus tergantungan dengan produk Israel, meminimalkan defisit, proteksi produk dalam negeri, mengefesienkan apa saja yg dapat diefesienkan, mempertahankan kepentingan nasional, dan memperluas agenda wilayah dengan mengajak negara-negara lain seperti Karibian, Serbia, Makedonia, Kosovo, dll. Agar bergabung menjadi kandidat negara tambahan EU. Artinya bukan menyelesaikan masalah malah memperburuk menambang utang, menciptakan kepanikan antar sesama negara EU sama saja lebih memperburuk kondisi keuangan.
Israel
mampu mengambil celah permasalahan tersebut dengan mengeruk keuntungan melalui penjualan produk
teknologi tinggi demi membantu meringankan beban keuangan bagi raksasa Uni
Eropa.
Yair
Lapid mengatakan :
Eropa adalah mitra dagang utama
Israel dan tetap menjadi pasar penting kami di dunia internasional. Sahutnya.
Baca juga :
KESIMPULAN
Betapapun
problematis, kritis dan kontradiktif hubungan Israel dan Uni Eropa.
Tak
dipungkiri kedua negara menjalin hubungan kerjasama yang baik di bidang bisnis
perdagangan hingga saat ini.
Alasan
utama Israel berhati-hati kepada Uni Eropa yaitu masih adanya orang-orang
Anti-Semit.
Akarnya
kebencian warga Eropa Neo-NAZI, NAZI quietists, dan para pemboikot BDS terhadap
Yahudi masih belum hilang hingga detik ini walaupun sudah 71 tahun berlalu. Partai-partai
di Uni Eropa seperti Golden Dawn, Jobbik,
dll masih ada hingga sekarang.
Kesimpulan
bahwa hubungan Israel-EU sebatas mitra kerjasama perdagangan bisnis ekonomi pararel
saja seperti di ranah militer, teknologi, medis, sains, penelitian, antiteror, cyber,
elektronik, dll.
Walaupun
terkadang tak harmonis di jalur politik. Dagangan tetap jalan semana mestinya
dimana kedua negara ini pengen sama-sama mengeruk kelebihan keuntungan dan surplus,
sama-sama saling menghindari kerugian defisit kas keuangan.
Sebaliknya,
warga Zionis Yahudi Israel menyukai hubungan politik, ekonomi, dan militer bersama Amerika Serikat jauh lebih erat nan harmonis mencapai
hingga 92%. Ketimbang dengan EU.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU