Sekitar
48 tahun lalu. Negara Amerika Serikat diketahui ingin membangun mesin SUPERCONDUCTING SUPER COLLIDER (SSC)
atau bisa juga kita sebut DESERTON.
Tujuan
AS demi mengamati, mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang bagaimana
alam semesta bekerja.
Sekitar
57 tahun yg lalu. Amerika Serikat sebenarnya sudah memiliki seorang diri
teknologi SLAC NATIONAL ACCELERATOR LABORATORY. Dibangun sepanjang 3 km.
Berkontribusi menemukan ilmu fisika baru proton,
neutron dan lepton.
Namun
karena sudah usang. Rencananya AS membangun infrastruktur baru sepanjang 87 km di
padang pasir Texas dengan energi 20 TeV per proton.
Namun
karena Amerika Serikat kekurangan duit kala itu dan minim anggaran. Ya,
menciptakan SSC membutuhkan biaya besar mahal sekali.
Maka,
proyek dibatalkan karena AS tak sanggup membayar infrastukturnya seorang diri.
Sebagai
gantinya dialihkan ke CERN (European Organization For Nuclear Research) dengan
mesin disebut LHC (Large Hadron Collider).
Penyumbang
dana terbesar pembangunan LHC adalah Amerika Serikat dan China.
Biaya total anggaran pembangunan mesin akselerator dan detektor LHC sekitar $ 52 miliar atau Rp 743 triliun.
Biaya total anggaran pembangunan mesin akselerator dan detektor LHC sekitar $ 52 miliar atau Rp 743 triliun.
Berkantor
pusat dan mesin LHC ditempatkan di bawah tanah di lokasi negara netral : ‘Swiss’.
Panjang
mesin berkisar diangka sekitar 27 kilometer. Melibatkan 100 negara bersama 17.000
ribuan peneliti dan ilmuwan dengan gelar professor doktor S3, melibatkan orang-orang
peraih Nobel dan master-master sarjana S2 dari berbagai bidang jurusan seperti
Fisika, Matematika, dll.
Ada
kedamaian di CERN. Negara berkonflik seperti Amerika Serikat dan China, Lalu
Israel dengan negara-negara Arab yang terus-terusan berkonflik. Di CERN. Semua
peneliti tanpa membedakan asal-usul negara turut bahu membahu bekerjasama
bersatu di bidang ilmu pengetahuan.
Mesin
LHC dan CERN di Swiss selesai dibangun pada tahun 2009.
Pada
tahun 2012. Partikel Tuhan atau Higgs Boson ditemukan untuk pertama kalinya.
China Ingin Membangun Teknologi CERN SEORANG
DIRI
Ga Jie dari
China telah memperhatikan kegagalan Amerika Serikat di masa lalu ketika mencoba
membangun Superconducting Super Collider sehingga pemerintah AS mengalihkan ke
LHC di Swiss. Kemudian mengajak 100 negara.
Ia
berharap China dapat belajar dari mandeknya infrastuktur AS tersebut.
Waktu terbaik hari ini tak ada yang
lebih baik. Sahut Ga Jie.
Meskipun
ekonomi Tiongkok tumbuh pada laju lambat beberapa dekade ini. China melihat
bahwa Sains dan Teknologi adalah
kunci untuk merombak ekonomi dan meningkatkan daya nilai bagi industri-industri
di China. Pemerintah China telah menganggarkan sebanyak 2,5% dari PDB untuk
IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi) sehingga mampu mendongkak kemajuan
universitas-universitas yang ada di China ke NEXT LEVEL.
Sejak
penemuan partikel TUHAN yg terjadi di LHC pada tahun 2012 yg lalu.
Wang
Yifan mengatakan :
Masih banyak pekerjaan yang
harus di lakukan. Sahutnya.
Wang
Yifan melanjutkan :
Selama 300 tahun terakhir,
sains ilmu pengetahuan terus berkembang sangat pesat. Mereka memulai mempelajari
dari molekul. Kemudian bergerak lebih lanjut mempelajari atom. Selanjutnya
mereka mempelajari nucleus dan partikel, lepton dan quark. Sulit membayangkan
ilmu pengetahuan berhenti disini.
Sahutnya.
Wang
Yifan adalah professor doktor ahli fisika partikel dari Beijing, China.
Wang
menjabat sebagai ahli neutrino dari reactor nuklir dan turut berpartisipasi di
CERN dalam berkontribusi menemukan Partikel Tuhan, Higgs Boson. Beliau mempelajarinya dari
jutaan tabrakan collision.
Teknologi
LHC yang terdapat di Swiss saat ini diketahui mulai usang, walaupun masih banyak ilmu dan pekerjaan penelitian yang harus terus dilakukan. Untuk mencapai hasil maksimal, dibutuhkan teknologi
baru yang lebih besar dan lebih panjang hingga 100 km untuk mengamati HIGGS BOSON.
Pada
tahun 2014. Pemerintah Komunis China telah menganggarkan pendanan R&D untuk
disetujui. Demi menciptakan desain rekayasa proyek pembangunan Circular Electron Positron
Collider buatan China.
Kontruksi
utama pembangunan infrastuktur di mulai tahun 2027. Diharapkan beroperasi
perdana pada tahun 2035.
CIRCULAR ELECTRON POSITRON COLLIDER menjadi proyek mandiri CHINA tanpa melibatkan
negara-negara lain. Artinya akses ini tertutup dan ilmu ini tertutup. Hanya CHINA
yang boleh mengaksesnya.
Beberapa
pengamat menilai tujuan pembangunan Circular Electron Positron Collider di
China untuk memproduksi dan mengumpulkan satu juta ‘Higgs Boson’ sehingga
ilmuwan dan peneliti dari China dapat mengukur ukuran penampang produksi ZH
hingga akurasi 0.5%.
Teknologi
CEPC ini juga untuk meneliti lebih lanjut tentang materi gelap, antimateri dan
massa neutrino.
Walhasil
temuan seperti senjata baru, teknologi baru, ilmu fisika baru, radiasi
sinkrotron, fisika astro partikel, solid state baru, bahkan menciptakan matahari
dan bulan buatan baru mungkin saja bisa tercipta, dan untuk agar meningkatkan
proton-proton Collider mencapai energi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dapat
tercapai dengan proyek CEPC tersebut.
Baca juga :
IMPLIKASI PADA DUNIA DAN NEGARA LAIN :
Amerika
Serikat diketahui menatap tajam setiap elemen-elemen perkembangan teknologi
pesat yang terus bertumbuh di China.
Apabila
CHINA benar-benar membangun infrastruktur CEPC seorang diri di tahun 2035.
Maka
dipastikan Amerika Serikat menciptakan dan membangun kembali SuperConducting
Super Collider (SSC) yang telah lama tertidur di bawah tanah.
Walhasil,
akses ilmu pengetahuan fisika baru tertutup untuk dunia. Karena blueprint hanya
terdapat pada pemerintahan negara itu saja.
Sehingga
Implikasi pada dampak dunia dapat menciptakan kesenjangan teknologi mendalam
kepada negara lain yang dipastikan kesulitan menyusul perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan yang ada di China dan Amerika Serikat.
Namun
ada kemungkinan, negara lain seperti Rusia, Jepang, Uni Eropa, Korea Selatan, dll
menciptakan mesin masing-masing untuk kepentingan pemerintahnya masing-masing.
The Japan Times dari ‘Masanori Masuoka’, Sekretaris Jenderal
Asosiasi Akselerator dari Jepang yang terlibat di Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi mengatakan bahwa :
Jepang harus memiliki sebelum
China membangunnya. Jika tidak, maka Jepang kehilangan status. Sahut. Masuoka.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU