Israel Voiceitt : Teknologi Kesehatan Speech Recognition untuk membantu komunikasi orang bisu, stroke, autis agar dapat berbicara dimengerti oleh orang lain (2019)
Terdapat
sebuah aplikasi yg disebut ‘Google Translate’ untuk menerjemahkan bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia atau ke bahasa lainnya.
Hal
ini sudah biasa nan lazim dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tapi
bagaimana cara menerjemahkan bahasa komunikasi orang autis dan orang-orang yg
terkena gangguan penyakit berbicara yg dimana kebanyakan sulit dipahami oleh
orang lain.
Pada
tahun 2019.
Sebuah
data melaporkan terdapat lebih dari 100.000.000 juta orang di seluruh dunia
mengalami kesulitan berkomunikasi akibat penyakit seperti parkinson, kanker otak, stroke,
ALS, TBI, bisu, autis, cerebral palsy, disartria, down syndrome, dll.
Bahkan
ada banyak orang mengalami penyakit ini sejak bawaan lahir dan ada pula
orang-orang menderita penyakit ini secara tiba-tiba.
Contoh
paling terkenal adalah Stephen Hawking.
Stephen Hawking adalah seorang professor doktor dan ilmuwan fisikawan
asal United Kingdom, Uni Eropa dimana teorinya tentang kosmologi dan lubang
hitam blackhole diakui secara internasional.
Tiba-tiba
saja dirinya didiagnosis menderita penyakit ALS (amyotrophic lateral sclerosis).
Sontak
membuat beliau kesulitan berbicara dan sulit mengerakkan otot-otot tubuhnya.
Untuk
berkomunikasi kepada orang lain agar didengar jelas, Stephen Hawking
menggunakan teknologi yg disebut Speech Generating Device (SGD). Sayangnya
harga alat tersebut berharga ribuan dolar.
Perangkat
tersebut berukuran laptop dan terpasang secara langsung di kursi roda.
Ketika
Stephen Hawking pengen berbicara dengan orang lain.
Beliau
membutuhkan waktu 2-5 menit untuk mengetik di laptopnya. Mengingat tangan dan
kaki menderita kelumpuhan motorik maka beliau dibantu perangkat joystick dan
sensor mouse mata untuk menulis sebuah tulisan di laptop agar diterjemahkan
menjadi suara audio.
Rumit,
mahal, berat dan tak realtime.
VOICEITT
Teknologi
Voiceitt terinspirasi ketika nenek ‘Danny
Weissberg’ menderita lumpuh penyakit stroke. Sehingga menyebabkan nenek
kesulitan berbicara dan sulit dipahami.
Danny
mengatakan :
Saya menyadari kita semua dengan
mudah berkomunikasi berbicara satu sama lain. Tetapi penyakit ini benar-benar
mengerikan, salah satu aspek tersulit dari penderita stroke. Sahutnya.
Versi
awal teknologi Voicett telah berhasil diciptakan dan tersedia saat ini untuk partisipan tertutup.
Rumah
sakit dan sekolah luar biasa penyandang cacat berkebutuhan khusus telah
menggunakan teknologi ini untuk membantu mereka berkomunikasi dengan orang lain.
Youtube : Israel Voicett
Voiceitt
pertama kali diperkenalkan ke publik pada ajang lomba yg diselenggarakan oleh
Microsoft di Amerika Serikat dan Innovation Shenzhen di China.
Voiceitt
berhasil memenangkan $ 500.000 ribu dolar atau sekitar Rp 7 miliar rupiah.
Voiceitt adalah
teknologi sosial pengenalan ucapan suara yang mengenali pola bicara yang tak
tersandar dan menerjemahkan suara yang sulit dipahami ke dalam suara yang jelas
secara real time. Memungkinkan anak-anak penyandang cacat disabilitas dan orang
yg mengalami gangguan bicara akibat penyakit-penyakit berat yg sulit
disembuhkan untuk dapat berkomunikasi secara spontan dan alamiah menggunakan
suara mereka sendiri.
Tentang
Danny Weissberg merupakan warga Israel yg berpengalaman dalam bidang bisnis,
manajemen dan teknologi.
Sebelum
menciptakan Voiceitt.
Danny adalah pendiri YubiTech sebuah perusahaan asal Israel yg bergerak dibidang mobilitas perangkat lunak dan juga mendirikan Open University Entreprenurship Club.
Danny adalah pendiri YubiTech sebuah perusahaan asal Israel yg bergerak dibidang mobilitas perangkat lunak dan juga mendirikan Open University Entreprenurship Club.
Semenjak
lulus S2 dari Tel Aviv Universitas. Danny Weissberg pernah bekerja sebagai
karyawan komputer software di berbagai perusahaan-perusahaan teknologi hi-tech
asal Israel. seperrti Mercury interactive, Radvision, Check Point Sofware
Technologies, dan iPoint.
Baca juga :
BAGAIMANA VOICEITT BEKERJA
Pertama-tama,
membutuhkan 1 hari agar Voiceitt mengenali dan memahami maksud dari pengucapan
masing-masing kepribadian orang.
Seseorang
penderita diharuskan latihan berbicara terlebih dahulu.
Kata-kata
ditampilkan seperti :
‘makan
kue’
‘gosok
gigi’
‘beli
truck’
‘celana
baru’
Dll.
Pasien
diharuskan mengucapkan pelatihan kalimat tersebut selama 1 hari.
Setelah
Voiceitt mengumpulkan banyak data rekaman.
Keesokan
harinya Voiceitt melakukan sinkronisasi dan menyinkronkani dirinya secara
otomatis dengan suara pengucap dan sudah bisa memahami pola-pola vocal terstruktur
unik tersebut untuk tahu apa yg harus dilakukan selanjutnya dengan normalisasi
autonom.
Walhasil,
teman, keluarga dan orang lain dapat mudah memahami apa yg dipikirkan bagi
mereka yg selama ini sulit dipahami ucapannya.
Danny
mengatakan bahwa Voiceitt masih belum sempurna dan tahap pengujian lebih lanjut
terus disempurnakan.
Ada 5 bahasa sudah dapat dikenalinya. (bahasa Inggris, Ibrani Israel, Spanyol, Jerman, dan Italia).
Untuk
menjadi sempurna, Voiceitt membutuhkan lebih banyak lagi orang yg berpartisipasi
agar menjadikan database Voiceitt lebih kuat dari sebelumnya.
Youtube : Israel Voiceitt
Voiceitt
didirikan pertama kali pada tahun 2014 dengan modal pendanaan awal sekitar $ 7,400.000 juta dolar atau sekitar Rp 105 miliar rupiah.
Investor
utama Voiceitt adalah pemerintah Israel dan Adam Neumann.
Adam
merupakan warga Israel pemilik kekayaan bersih $ 2,6 miliar dolar atau sekitar
Rp 37 triliun rupiah. Di Israel, Voiceitt tak sendirian untuk membantu orang
cacat berkomunikasi. Terdapat pula teknologi dari Eyecontrol dan berbagai
teknologi-teknologi kesehatan canggih lainnya.
Ini
baru teknologi permulaan…
Tujuan
utamanya adalah menjadikan orang bisu
dapat berbicara dengan mulutnya sendiri.
Nama
: Voiceitt
Kantor
pusat : Israel
Alamat
: Voiceitt.com
Youtube : Israel Voiceitt
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU