Pada
awalnya mesin tenaga penggerak satelit berjenis propulsi electric diciptakan
pertama kali oleh Rusia, kemudian disusul oleh Amerika Serikat dan China.
Namun
sejak tahun 1980. Israel turut mengembangkan teknologi luar angkasanya secara
mandiri untuk mencoba menyusul dan bersaing terhadap ke 3 negara-negara ‘Super
Power’ tersebut.
Sebagai
perbandingan, satelit-satelit buatan Rusia, Amerika Serikat dan China pada
umumnya memiliki kekuatan mesin electric hingga 1.500 watt dan berat satelit 1.500
kg.
Sedangkan
Israel menghindari angka tersebut dan memilih ukuran nanosatelit, mikro dan medium yg
berkekuatan sekitar 250 watt dan berat antara 15 kg - 600 kg.
MESIN & SATELIT ISRAEL
Menciptakan
mesin & satelit berukuran micro dan medium jauh lebih sulit ketimbang
satelit berukuran besar. Karena satelit tak ada backup-nya, jika salah satu
komponen rusak, maka rusaklah semuanya.
Hal
ini berbeda dengan satelit berukuran besar. Jika salah satu komponen rusak maka
terdapat cadangan penggantinya untuk mengambil alih tugas yg rusak. Sedangkan satelit
ukuran micro dan medium tak dilengkapi cadangan. Oleh sebab itu semua susunan
komponen harus pas, detail dan tak boleh rusak/cacat.
Kendaraan
roket peluncur dapat menggunakan SHAVIT yang diluncurkan di pangkalan
Palmachim, Israel. atau membeli jasa pihak lain dari SpaceX Amerika Serikat.
SpaceX dikenal berbiaya murah akibat sistem transportasi luar angkasa dapat kembali ke bumi secara otomatis sehingga dapat dipakai ulang.
SpaceX dikenal berbiaya murah akibat sistem transportasi luar angkasa dapat kembali ke bumi secara otomatis sehingga dapat dipakai ulang.
Foto : Peluncur roket luar angkasa Israel, Shavit |
Untuk saat ini, IAI SHAVIT belum memiliki kemampuan canggih seperti SPACEX milik pengusaha entrepreneur ‘Elon Musk’. Namun tak menutup kemungkinan suatu saat nanti, orang-orang Israel juga menerapkan hal yg sama.
MESIN SYSTEM PROPULSION
Youtube : Israel Mesin System Propulsion
Pada
hari ini, Israel telah berdaulat terhadap teknologi mesin system propulsi luar
angkasa untuk satelit mikro, medium dan nanosatelit. Semua elemen system
komponen dan solusi lateral. Dikembangkan 100% dari Israel.
Mesin
penggerak yang ada pada satelit menggunakan listrik dan gas Xenon, alih-alih
bahan bakar fosil kimia.
Mengapa
memilih listrik. Karena propulsi listrik 5-6 kali lebih hemat efektif daripada
fosil bahan bakar zat kimia. Dengan listrik bisa diperbaharui di luar angkasa melalui
panel surya energy matahari. Sehingga terisi secara terus menerus. Untuk menciptakan
200 watt listrik cukup membuka panel surya di luar angkasa selebar 1 meter
saja.
Masa
depan penjelajahan orbit space ada di tenaga listrik matahari.
Zvi
Z dari perusahaan Rafael Advanced Defense System mengatakan :
Sebagian besar profit
penghasilan perusahaan kami di pasar internasional di bidang luar angkasa
dihasilkan oleh penjualan system propulsi. Kami menjual semua modul lengkap
dari setiap elemen seperti mesin motors, propulsi hingga tangki bahan bakar.
Mesin propulsi adalah elemen utama dari satelit dan hari ini catatan kami
menunjjukan keandalan 100%. Ada lebih dari 66 satelit di pasar internasional
luar angkasa dibangun komponennya oleh produk Rafael. Sahutnya.
Dalam beberapa tahun terakhir
telah ada tren transisi dari penggerak kimia tradisional ke penggerak listrik.
Karena peningkatan kinerja yang dicapai oleh mesin penggerak listrik, akurasi
jalur, masa pakai satelit, penghematan bahan bakar, dll. Rafael adalah rumah
bagi sistem. Kami tidak fokus hanya pada satu jenis komponen saja, melainkan
mengembangkan dan memproduksi semua komponen sistem satelit, mulai dari tangki bahan
bakar, mesin, katup, integrasi sistem, pengujian, dll. Semua ini dapat dipasok
menggunakan produk kami. Sahutnya.
Nanosatelit
dengan berat 10-15 kg hanya dapat berfungsi untuk pemancar internet, radio dan pemancar
datalink saja.
Keunggulan
nanosatelit ukurannya sangat kecil seperti kotak sepatu. Sehingga apabila ditembak
oleh rudal anti-satelit. Justru penembak lah yang mengalami kerugian akibat mahal
rudalnya ketimbang nanosatelitnya yang murah.
Selain
itu, pihak lawan membutuhkan banyak rudal untuk menembak keseluruhan
nanosatelit.
Dalam
1 peluncuran roket. Nanosatelit dapat dilepas menyebar ke luar angkasa hingga
sebanyak 24 unit.
Tiap-tiap
nanosatelit mampu berkomunikasi satu dgn yg lainnya untuk memancarkan atau
mentransmisikan internet, video, gambar, suara dan data dari jarak setinggi seluas area 300 km agar dapat dikomunikasikan ke bumi.
Terminal
antenna yg terpasang di nanosatelit seukuran berat 15 kg dapat mengirimkan
internet kecepatan 8 mb/detik. Itu sudah cukup untuk komunikasi pesawat tempur
dan pesawat drone ke pusat control commando yang ada di darat.
Nanosatelit
bermanfaat pula untuk meningkatkan jarak jangkauan terbang pesawat drone hingga
1.000 km dari GCS (Ground Control System). Walaupun ada sedikit kelemahannya
yaitu penundaan relay data hingga 20 detik, karena kecepatan transfer datalink
nanosatelit begitu lambat sesuai dengan hukum alam fisika.
Sedangkan
satelit mikro dan medium seukuran berat 120 kg dan 600 kg dapat digunakan untuk
penjelajahan planet, pengintaian intelijen, transmisi data jaringan internet yg
lebih kuat, fotografi dari luar angkasa, pengawasan bumi, peningkatan jarak
jangkau pesawat drone dengan relay data yg lebih minim dan juga digunakan untuk
penelitian melalui luar angkasa seperti mendeteksi perubahan iklim, air, cuaca,
dll
Tiap
satelit sanggup menjelajahi mengelilingi bumi & luar angkasa bertahan
hingga 7 tahun sebelum akhirnya rusak akibat penuaan.
LITESAT : MICRO & MEDIUM SATELIT YANG
DAPAT MELAKUKAN PENGAWASAN MILITER
LiteSat
satelit berukuran berat 50-100 kg dapat digunakan untuk misi pengamatan di permukaan
bumi. LiteSat dirancang untuk penggunaan militer tetapi juga dapat diadaptasi
untuk penggunaan sipil seperti pertanian, pemantauan bencana alam, pertambangan, dll
Jarak
efektif ketinggian terbang pengintaian LiteSat dari bumi antara 350-400 km, mampu
mengintai permukaan dan daratan di seluruh negara-negara lainnya.
Ketika
terdapat misi intelijen khusus di wilayah tertentu. Litesat dapat dikirim pindahkan
ke lokasi orbit tersebut secara realtime untuk pengintaian di semua kawasan
daratan, negara-negara lainnya & lautan bumi.
LiteSat
dimiliki oleh perusahaan Rafael Advanced Defense System dengan 10.000
karyawannya. Perusahaan Rafael sebenarnya tak pernah menciptakan satelit hanya
komponen-kompoennya saja dan bertindak sebagai subkontraktor. Perusahaan yg
merakit satelit dengan komponen-komponen Rafael secara utuh adalah IAI dengan
16.000 karyawannya.
TEKNOLOGI LUAR ANGKASA DI ISRAEL
50-100
tahun ke depan kita menyaksikan negara Israel mengirimkan astronot berawak,
lebih banyak satelit, robot-robot penjelajah dan membangun semua kekuatan luar
angkasanya secara lokal & mandiri tanpa ada sepeserpun 0% campur tangan komponen
pihak asing.
Sejauh
ini, Israel telah menciptakan banyak satelit medium & mikro. Terdiri dari
Globastar, Sentinel, Constellation, Venus, Ofeq, TecSar, Shalom, Cubestats,
Risat, Eros, Amos, Samson, Ultrasat, dll.
Sedangkan jumlah nanosatelit yg telah diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan Israel ke luar angkasa belum ada informasi detail dan tak disebutkan jumlahnya.
Sedangkan jumlah nanosatelit yg telah diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan Israel ke luar angkasa belum ada informasi detail dan tak disebutkan jumlahnya.
Ada 7 industri berkecimpung di teknologi luar angkasa di Israel yaitu :
1].
Israel Space Agency
2].
Israel Aerospace Industries
3].
SpaceIl
4].
Elbit Systems
5].
Rafael Advanced Defense System
6].
National Committee For Space Research
7]. Spacecom
7]. Spacecom
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU