Amerika Serikat Tak Memerlukan Banyak Pasukan US ARMY untuk Berperang dengan Iran. 30.000 Tentara Sudah Cukup (2019)
Tersiar
kabar bahwa Amerika Serikat mempresentasikan rencana militer untuk mengirimkan
120.000 tentara ke Timur Tengah untuk berperang dengan IRAN. Namun, kabar
tersebut akhirnya dibantah oleh juru bicara, Pentagon.
Hubungan
AS–IRAN. Sejak tahun 2015 pada saat perjanjiaan nuklir JCPOA selalu
bersebrangan dan tak pernah akur. IRAN selalu mengembar-ngemborkan kehancuran
AS dengan senjata bom nuklir.
Melalui kicauan Twitter, Donald Trump mengatakan :
Jika IRAN ingin berperang, maka itu akhir resmi bagi IRAN. Jangan pernah lagi mengancam Amerika Serikat.
Lanjutnya.
Mereka sangat bermusuhan. Mereka benar-benar provokator terror nomor satu. Kami tidak punya pilihan. Sahut Presiden AS, Donald Trump.
Lembaga survei Reuters menlansir jajak pendapatan :
79% persen warga Amerika Serikat ternyata mendukung pemerintah Donald Trump untuk dan harus membalas IRAN.
Pada tahun 2019. Sebanyak lebih dari 20.000 tentara Amerika Serikat telah berada di depan pintu rumah IRAN. Terdiri dari angkatan darat, laut dan udara.
Disisi lain, Donald Trump kwatir terhadap dampak perang dari sisi ekonomi. Fokus terbesar Amerika Serikat adalah mencegah perang, AS bukan ingin berperang.
Semua ini tentang melindungi kepentingan AS di Timur Tengah dan kedaulatan AS secara umum.
Youtube : Kapal Induk AS yang ditugaskan untuk sewaktu-waktu siap berperang dengan IRAN
PERANG AMERIKA SERIKAT – IRAN
Amerika
Serikat sedang bersiap untuk berperang melawan IRAN.
Kabar
pengiriman 120.000 tentara AS ke Timur Tengah di bantah. Karena perang melawan
IRAN takkan sama seperti era sebelumnya yang melibatkan banyak tentara. .
Perang
AS-IRAN, dipastikan menggunakan kemampuan armada teknologi canggih, seperti rudal, pesawat
drone, pesawat tempur, robot, helikopter, tank, kendaraan lapis baja, dan pasukan khusus yang berpencar
dalam kelompok-kelompok kecil.
Penasihat
keamanan nasional John R. Bolton. Menyerukan invasi ke IRAN tak membutuhkan terlalu banyak pasukan. Walaupun begitu, Bernie Sanders dari AS mengatakan bahwa perang dengan IRAN berkali-kali lebih buruk daripada perang IRAK.
Sanki
ekonomi membuktikan penerapan AS jauh lebih ampuh untuk melawan dan melumpuhkan
Iran secara perlahan-lahan. Terutama setelah larangan semua ekspor minyak bumi diberlakukan
oleh presiden Donald Trump. Pelarangan terus-terusan membuat IRGC menjadi
lemah.
Perencanaan
lanjutan yang diterapkan kemudian oleh Amerika Serikat yaitu melalui tindakan
militer atau berperang secara langsung frontal dan agresif melalui serangan
udara untuk menghancurkan infrastruktur berharga mahal seperti bunker pengayaan nuklir, pusat kontrol
commando, fasilitas rudal balistik, menghancurkan kelompok sistem batteries peluncur rudal dan melemahkan
partai politik pemerintahan Iran hingga tak memiliki kemampuan lagi untuk
menentang AS di kancah internasional.
Serangan
udara ke seluruh kawasan IRAN dapat berlaku secara terus-terusan,
bertahun-tahun atau bahkan abadi.
Pesawat tempur dan pesawat
pembom yang terdiri dari F-35 Lightining, F-22 Raptor, Rudal Tomahawk, Artileri,
F-15 Strike Eagle, B-52 Stratofortress, Drone Reaper, F-16 Falcon Fighting,
F-18 Super Hornet, B-2 Spirit, dll menjadi penentu di medan perang.
Youtube : B-2 Steahlty Spirit Latihan Menjatuhkan Bom Sebagai Persiapan Menjelang Perang dengan IRAN
Pengiriman
jumlah ribuan pasukan US ARMY tak dibutuhkan.
Karena perang era sekarang
berbeda dengan era sebelumnya.
John
Bolton menegaskan perang dengan IRAN itu penting karena ancaman nyata bagi kedaulatan Amerika Serikat secara umum dan IRAN terbukti selalu mengancam aliansi mitra sekutu Arab kita di kawasan Timur Tengah.
Sahutnya.
Tetapi Strategi Pertahanan Nasional seperti menghadapi RUSIA, CHINA, KOREA UTARA dan
ISLAMIC STATE dalam waktu bersamaan juga tak boleh kendor.
Pada
tahun 2019. Amerika Serikat menyebarkan pasukan ke berbagai negara. Seperti :
70.000
pasukan AS di Uni Eropa
57.000
pasukan AS di Jepang
25.000
pasukan AS di Korea Selatan
50.000
pasukan AS di Hawai
20.000
pasukan AS di Timur Tengah. Terutama berpangkalan di UEA, Kuwait, Bahrain dan
Qatar. Tepat di depan pintu rumah IRAN.
10.000
pasukan AS di Benua Africa. Khususnya di Eritrea, Kamerun dan Niger.
2.000
pasukan AS di Australia
Foto : Markas militer AS di Diego Garcia. Dekat pulau Jawa dan Sumatera |
Foto : Markas militer AS di Diego Garcia. Dekat pulau Jawa dan Sumatera |
Foto : Markas militer AS di Diego Garcia. Dekat pulau Jawa dan Sumatera |
10.000 pasukan AS di Diego Garcia (Tepatnya di samping Jakarta, Indonesia)
2.000
pasukan AS di Turki
7.000
pasukan AS di Guam
2.000
pasukan AS di kutub utara Arctic
1.200.000
pasukan AS di markas besar Amerika Serikat
Sisanya
di beberapa negara seperti Singapura, Thailand, Greenland, Honduras, Suriah, Israel, dan Kuba. Dalam jumlah kecil antara 200-400 pasukan.
Beberapa
pasukan AS lainnya bertugas dan berdinas di lautan menggunakan 21 kapal induk
dan gugus kelompok armada tempur berlayar di seluruh perairan internasiona. 1 unit kapal induk mampu menampung ribuan tentara antara 2.000-5.000 orang. Ibaratkan sebuah kota kecil.
Sekreataris
pertahanan Patrick Shanahan dan Mike Pompeo mendorong penyebaran militer Amerika
Serikat tersebut secara proaktif untuk melindungi dan menghadapi ancaman IRAN.
Baca juga :
Youtube : Amerika Serikat terus menumpuk militer di kawasan Timur Tengah menjelang persiapan berperang dengan IRAN
Youtube : Amerika Serikat latihan tempur persiapan menjelang berperang dengan IRAN
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU