Ekspor Pesawat Drone Militer Israel Menurun. Bagaimana Langkah Israel Bertahan dari Persaingan Ketat Melawan Drone Amerika Serikat, Rusia, China, Uni Eropa dan Turki (2019)
Pangsa
pasar Drone dibagi menjadi 3 kelas. Yaitu (70%)
militer, (17%) bagi penggunaan
kalangan sipil penghobi mainan, selfie, olahraga, dan (13%) untuk bisnis.
Pangsa
pasar Drone sipil mayoritas dikuasai oleh perusahaan DJ asal China.
Sedangkan
penjualan drone untuk kalangan militer dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
Israel. Seperti Elbit System, Israel Aerospace Industri, Aeronautics, Rafael
Advanced Defense System dan Bluebird Aerosystem.
Hanya
ada sedikit negara mampu menguasai sektor drone militer bergenre MALE. Yaitu
Amerika Serikat, Rusia, China, Uni Eropa, Turki, Iran dan Israel.
Foto : Israel Drone |
UNI EROPA : PATROLLER
Uni
Eropa telah berkali-kali gagal dalam menciptakan pesawat drone. Seperti produk drone
militer NEURON. Namun pengembangan Taranis oleh United Kingdom masih
dilanjutkan.
Sedangkan, Patroller buatan Ferancis (EU) sukses mengudara.
Sedangkan, Patroller buatan Ferancis (EU) sukses mengudara.
Foto : Patroller Drone, Uni Eropa |
Uni Eropa kini sedang mengembangkan proyek FCAS sebagai pendamping pesawat Tempest melalui
penggabungan teknologi dan ilmu pengetahuan dari Rafale, Dassault, BAE System,
Airbus dan teknologi yang ada pada system Eurofighter Typhoon.
Apabila
proyek kerjasama antar negara-negara Uni Eropa tersebut berhasil dicapai. Maka
kelak memberikan tantangan keras bagi industri drone Israel.
RUSIA : ORION-E dan OKHOTNIK-B
Rusia
berhasil menciptakan Orion-E dan Okhotnik-B atau disebut juga Hunter B.
Okhotnik-B berbeda seperti pada drone Orion-E yang pada umumnya menggunakan mesin
turbin baling-baling blade turboprop.
Foto : Rusia HunterB |
Produk
drone Rusia, Hunter B menggunakan mesin jet tempur, Tubuhnya berbentuk penampang sayap delta. Ukurannya pun sama persis seperti
pesawat tempur Sukhoi Stealthy Su-57.
Untuk
saat ini, Orion-E dan Okhotnik-B masih belum terbuka untuk dijual ke publik. Rusia
memobilisasikannya ke Timur Tengah untuk penelitian tahap lanjut uji coba
sebagai penyempurnaan sistem sebelum dipasarkan ekspor ke luar negeri.
TURKI : TAI ANKA, BAYRAKTAR TB2, KARAYEL
Turki
merupakan salah satu pelopor pemimpin industri pesawat tempur drone dikancah
dunia.
Baru-baru
ini, pelanggannya berasal dari negara seperti Ukraina dan Qatar.
Tiap
hari. Ilmuwan dan penelti Turki berkerja keras menyempurnakan produk drone
miliknya. Terbukti varian Anka-S membuktikan ketangguhan yang ditingkatkan. Tak
berhenti sampai disitu, varian Anka-I yang lebih canggih sedang dikembangkan.
Turki
bukan lawan sepele diranah ini, Israel harus memandang tajam kemajuan industri
drone di negara yg mayoritas 99% Islam tersebut.
KABAR DARI IRAN
KABAR DARI IRAN
Foto : Kapal Induk AS mengepung IRAN |
Iran
merupakan salah satu kandidat negara terbaik untuk pencipta Drone.
Akhir-akhir
ini.
Negeri para Mullah tersebut menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat.
Menyebabkan kawasan IRAN kesulitan menjalankan roda bisnis ekonomi akibat sangsi embargo besar-besaran yang diberlakukan oleh AS saat ini akibat ketidakakuran dalam perjanjiaan JCPOA.
IRAN dikepung oleh 20.000 pasukan US ARMY bersenjata lengkap dari darat dan laut. Walhasil, tak ada satupun drone militer milik Iran terjual ke pasar ekspor internasional.
CHINA Foto : Drone China |
China
secara mengejutkan mengeskspor begitu banyak Drone ke berbagai negara.
Pada
tahun 2018 saja. Arab Saudi dikabarkan menambah pesanan pembeliaan WING LOONG
dari China sebanyak 300 unit, Pakistan memborong 48 unit WING LOONG dan Mesir
menambah pesanan order drone dari China sebanyak 32 unit.
Pelanggan
China mencakup ke berbagai negara seperti Arab Saudi, UEA, Pakistan, Serbia,
Nigeria, Myanmar, Turkmenistan, Irak, Yordania, Aljazair, Mesir, Uzbekistan,
Kazakhstan, dll.
Foto : China Drone Wing Loong |
Produk
drone militer buatan China terlaris adalah Wing Loong II dan Rainbow. Buatan
perusahaan CASC China Aerospace Science Technology Corporation dan CAIG Chengdu
Aircraft Industry Group yg sahamnya dikuasai 100% oleh partai komunis
pemerintah China.
AMERIKA SERIKAT
Foto : Drone Amerika Serikat, Reaper |
Sejak
Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Pertumbuhan ekspor
drone buatan negeri Paman Sam tersebut melonjak sangat tinggi.
Sesuai
pepatah Trump, Make Great America Again.
(Buat Amerika hebat lagi).
Perusahaan-perusahaan
Industri persenjataan di AS didorong oleh pemerintah Donald Trump untuk bersikap
agresif memasarkan produk-produknya untuk diekspor secara besar-besaran. Bahkan terkadang-kadang upaya mereka menggunakan skema pemaksaan mirip
premanisme.
MQ-9
Reaper, Global Hawk RQ-4 dan Triton MQ-4C merupakan produk pesawat robot drone
terlaris buatan Amerika Serikat.
Pembelinya adalah negara kawasan Uni Eropa seperti Belanda, Ferancis, Spanyol, United Kingdom dan Italia. Ada pula India, Jepang, Australia, Kanada dan Korea Selatan.
Pembelinya adalah negara kawasan Uni Eropa seperti Belanda, Ferancis, Spanyol, United Kingdom dan Italia. Ada pula India, Jepang, Australia, Kanada dan Korea Selatan.
BAGAIMANA LANGKAH STRATEGI ISRAEL MENGHADAPI
PESAING PENJUALAN DRONE YANG SEMAKIN KETAT.
Foto : Drone Israel, Super Heron |
Penurunan
ekspor pesawat drone Israel sebenarnya tak mengejutkan. Karena tanda telah terlihat
beberapa tahun silam.
Tentu
saja sulit untuk mengatasi tantangan ancaman persaingan ini menghadapi negara
lainnya karena tak sesederhana membalikkan telapak tangan.
Perlu
diingat oleh kita, pemerintah Israel mengklaim bahwa hanya Amerika
Serikat saja sebagai satu-satunya sekutu sejati Israel. Tak ada negara lain
selain AS.
Pada
saat yang bersama, walaupun Amerika Serikat merupakan sekutu Israel. Namun dibalik
bisnis.
Amerika Serikat adalah salah satu pesaing tersulit bagi Israel.
Hal ini belum ditambah melawan tantangan negara lainnya seperti Rusia, China, Turki dan Uni Eropa dalam kancah persaingan drone.
Amerika Serikat adalah salah satu pesaing tersulit bagi Israel.
Hal ini belum ditambah melawan tantangan negara lainnya seperti Rusia, China, Turki dan Uni Eropa dalam kancah persaingan drone.
Tentu
saja Israel masih berbangga, 61% persen ekspor pesawat tempur drone militer
dunia dipasok oleh Israel. Tak hanya itu, komponen, kokpit, system, elektronik,
radar, datalink, application, cyber anti jamming, chip, avionic, mesin drone
dan beberapa bagian-bagian pesawat drone diekspor dari produk teknologi yang
dihasilkan & diciptakan secara lokal di Israel.
Foto : Israel Starliner Drone |
Berdasarkan data aktual pemerintah Israel tak boleh berbangga karena mulai
terjadi penurunan. Masalah ini tak boleh dianggap sepele. Setidaknya, Israel
harus menciptakan metode untuk mempertahankan, meredakan atau membalikkan tren
ini.
Israel
masih memiliki banyak ruang untuk ditawarkan dan terus berinovasi dalam riset penelitian.
Produk
terbaru Israel seperti Starliner, Super Heron, Miniharpy, ThunderB, SkylarkC, Orbiter, dan beberapa produk-produk di masa yang akan datang sekiranya dapat menggoda
negara lain membeli pesawat drone milik negeri Zionis berbintang Daud tersebut.
Sebagai
informasi buat teman-teman.
Salah satu perusahaan senjata Israel, Elbit System pada tahun 2018 yang lalu berhasil mengeruk pendapatan kotor dengan total sebesar $ 9,7 miliar dolar per tahun atau sekitar Rp 138 triliun rupiah. Perusahaan dengan 28.500 karyawan ini diyakini terus mampu menggebrak dan berinovasi menghadapi persaingan ketat.
Salah satu perusahaan senjata Israel, Elbit System pada tahun 2018 yang lalu berhasil mengeruk pendapatan kotor dengan total sebesar $ 9,7 miliar dolar per tahun atau sekitar Rp 138 triliun rupiah. Perusahaan dengan 28.500 karyawan ini diyakini terus mampu menggebrak dan berinovasi menghadapi persaingan ketat.
Baca juga :
Youtube : Israel Drone Miniharpy
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU