Perusahaan
dan industri pertahanan di Israel melahirkan banyak senjata canggih seperti Iron Dome, Merkava, Tavor, Spike, Arrow,
Delillah, Jericho, Rampage, Spice, David Sling, Hermes, Heron, Namer, dan lain-lain sebagainya.
Tentunya
senjata canggih tersebut takkan tercipta tanpa andil tenaga kerja SDM karyawan
yang memiliki skill handal. Lalu, bagaimana cara Israel merekrut karyawan
hebat..?
TEKA-TEKI SAINS RUMIT
20
tahun silam. Ketika surat konvensional, jasa pengiriman pos, dan era koran
cetak masih memakai kertas.
Berbagai
basis perusahaan industri persenjataan di Israel mencari ahli dengan memasang
slot iklan berbayar perbaris.
Aviv
mencoba mengenang masa lalu saat proses seleksi. Hari ini prosesnya jauh lebih
pendek.
KTP
(kartu tanda pengenal) memastikan bahwa tenaga kerja berasal dari anak lokal
bangsa.
Kemudian
mengambil dan menyelesaikan formulir pertanyaan untuk dijawab dalam waktu yg
telah ditentukan.
Pertanyaan
pertama terdiri dari soal matematika rumit.
Apabila
berhasil menjawab maka melangkah ke tahapan 8 tahap.
Untuk
merekrut ahli insinyur mekanik,
algoritma, perangkat lunak, cyber, kimia, fisika, engineering, komputer,
dan spesialis lainnya memiliki
pertanyaan berbeda-beda berdasarkan jurusan skill diambil oleh pelamar.
Pada
umumnya teka teki tersebut sulit di jawab oleh kalangan orang biasa.
Kebanyakan
jawaban hanya dapat dijawab oleh dan dari orang-orang berasal dengan gelar
pendidikan master S2 dan professor doktor S3.
Perusahaan
senjata Rafael Advanced Defense System sepertiga tenaga kerja berasal dari
Technion. Kemudian sisanya diisi jajaran universitas-universitas lainnya di
Israel.
Technion
adalah The MIT of Israel atau institute teknologi Israel. Didirikan pertama
kali oleh ilmuwan Fisika, ‘Albert Einstein’. Berbagai Blueprint dan akses rahasia arsip
dokument ilmu pengetahuan canggih dari alrmarhum Einsten dijaga ketat disini.
Dengan tingkat keamanan cyber tinggi. Technion berperan penting melahirkan berbagai
macam teknologi persenjataan mutakhir.
Youtube : Israel Technion
Pertanyaan
sulit tersebut didatangkan dari Badan
Keamanan Israel.
Walaupun
tak menutup kemungkinan. Lulusan S1 dapat lolos dalam memecahkan teka-teki.
Disini
‘Skill’ seseorang memainkan penentu utama.
Tim
Rafael mengatakan :
Mereka diterima masuk berkerja
ke perusahaan kami dan hanya orang-orang terbaik paling cocok untuk bekerja
bersama kami. Sahutnya.
MEMECAHKAN TEKA-TEKI SOAL-SOAL RUMIT
Menjawab
pertanyaan sulit memastikan berfungsi sebagai alat seleksi bahwa orang-orang
tersebut tepat dan memang layak bekerja.
Masing-masing
tahapan ditantang dengan kemampuan memecahkan pertanyaan teka-teki rumit dalam
waktu singkat.
Ketika
seseorang berhasil memecahkan semua tahapan dengan benar.
Mereka
mendapatkan akses ke perusahaan dan startup untuk langkah selanjutnya yaitu tes
kesehatan, tes fisik, wawancara, tes keamanan, dan memulai proses diperkerjakan
di perusahaan-perusahaan dan startup persenjataan yg ada di Israel.
Setelah
beberapa lama bekerja dan menghasilkan pendapatan gaji, pekerja S1 biasanya meninggalkan perusahaan untuk belajar studi mengupgrate
ilmu pengetahuannya ke level jenjang S2 atau S3.
Dalam
jangka panjang ini memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan perusahaan di
industri persenjataan Israel.
Sedangkan
kalangan professor doktor S3 setelah lama mengabdi. Memutuskan meninggalkan
perusahaan untuk menciptakan startup baru miliknya sendiri. Tentunya bukan
sebagai pesaing, tetapi sebagai rekan persaingan dalam memajukan ekonomi,
kedaulatan dan pertahanan Israel.
Gaji
upah rata-rata insinyur, ilmuwan, teknisi, professor, dll di Israel. Tertinggi berkisar di angka Rp 20.000.000 – Rp 200.000.000 juta rupiah per bulan. Kebanyakan tenaga kerja tersebut 100% lokal, 0%
asing.
Professor
mengabdi 100% bagi Israel. Takkan menjadi ‘pengkhianat’
bekerja keluar demi negara lain. Jikapun ada professor keluar luar negeri itu sebatas bisnis semata sebagai pengembangan mitra kerjasama dengan pihak asing atau mengurus bisnis demi kemajuan proyek cabang perusahaan luar negeri untuk memenuhi kebutuhan TKDN dari pemerintah lokal asing, tetapi pengabdian professor doktor tetap berjiwa kesetiaan Israel.
Pada
tahun 2019. Total sebanyak 700.000-740.000
warga Israel berkecimpung terlibat di semua sektor teknologi. Tujuan utama jangka panjang pemerintah Israel yaitu membangun keseluruhan alustista secara sendiri tanpa ada satupun penyematan komponen pihak asing. Walaupun perjuangan tersebut nampak masih panjang.
Di
Israel, Terdapat 230 industri fokus di bidang persenjataan & keamanan. Israel
masuk dalam jajaran top global produsen pengekspor persenjataan internasional
menurut SIPRI.
Israel bersaing dengan negara adidaya lainnya di teknologi senjata seperti Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, China, Korea Selatan, Ukraina, Turki, dan Swiss.
Baca juga :
Youtube : Israel Technion
Youtube : Persenjataan Teknologi Israel IDF
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU