ScanEagle merupakan
pesawat drone milik Amerika Serikat seukuran kategori mini dengan tingkat
penjualan terlaris di dunia.
Memang
penampilan ScanEagle tak segarang seperti drone Predator, Globalhawk, Triton atau Reaper yang bersenjatakan persenjataan rudal-rudal mematikan.
Tapi
kita ngga boleh meremehkan kemampuan ScanEagle.
INDONESIA BELI DRONE SCANEAGLE SEHARGA $ 9
JUTA DOLAR
Pada
tahun 2018. Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia mengumumkan pembelian 8
unit ScanEagle seharga $ 9.197.672 juta dolar atau sekitar Rp 131 miliar rupiah. Artinya perunit drone ini @ seharga Rp 16 miliar rupiah.
Pembangunan
nanti dikerjakan di Amerika Serikat hingga 96%. Sisanya 4% dikerjakan di Indonesia.
Jika
tak ada aral melintang. Drone dikirim dari AS ke Indonesia pada tahun 2022. Lengkap
dengan suku cadang.
TENTANG DRONE SCANEAGLE
Drone
Scaneagle diciptakan oleh Institu, anak perusahaan dari manufaktur industri BOEING.
ScanEagle
memang tak membawa rudal. Hanya payload berupa inframerah dan kamera optic beresolusi
tinggi sehingga cocok digunakan oleh TNI untuk kontra terrorist, melacak pencurian illegal
fishing, menjaga kedaulatan perbatasan, maritime, kelautan, search rescue,
pemberantasan illegal logging, pencarian kebakaran hutan, pengintaian ISR,
melindungi kawasan ZEE ekonomi, menemukan perompak laut, dll
Apabila
ScanEagle ditempatkan di Papua. Dipastikan sebagai produk hemat biaya nan andal
dalam melawan pemberontak OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Karena
bentuk ukurannya terbilang kecil banget. ScanEagle berdesain mobile. Walhasil portable
praktis untuk ditempatkan pada mobil, truck dan kapal perang untuk menggantikan
kinerja helikopter dalam operasi pengintaian.
ScanEagle
diluncurkan melalui peluncur catapult Pneumatic dan mendarat menggunakan SkyHook.
Tak
hanya didarat, ScanEagle dapat dilepaskan pula via udara melalui pesawat Hercules
dan helikopter Chinook. Kemudian ditangkap menggunakan jaring.
Karena
bentuknya modular dan mudah di bongkar pasang. Maka hanya dibutuhkan 15-20
menit untuk lepas pasang bongkar, bagian-bagiannya terdiri dari seperti hidung,
sayap, payload, dll.
Foto : Drone ScanEagle Amerika Serikat |
Spesifikasi ScanEagle
~
Daya Payload : 3,4 kg
~
Lebar sayap : 3 meter
~
Berat : 20 kg
~
Durasi lama terbang : 24 jam (1 hari
penuh)
~
Ketinggian terbang : 6 km
~
Kecepatan terbang : 111 km/jam
Youtube : Amerika Serikat Drone Boeing ScanEagle
PESAING TERBERAT SCANEAGLE
Sejauh
ini, pesaing sengit ScanEagle berasal dari Israel dengan menelurkan 4 produk
sekaligus. Yaitu Orbiter, BirdEye, Skylark3 dan Hermes45.
Berbeda
dengan produk ScanEagle buatan Boeing milik Amerika Serikat. Produk-produk
drone Israel sudah masuk ke tahapan transisi generasi teknologi 100% full
electric dan ada pula Hibrida (50% electric, 50% Avtur). Kemudian dilengkapi pula kerapatan system cyber yg sulit dijebol.
Foto : Drone Israel |
Sebut
saja, drone Hermes45 mampu menempuh jarak 200 km dari
pusat lokasi Ground Control System. Apabila menggunakan satelit jarak terbangnya 'TAK TERBATAS' dengan daya tahan terbang di udara selama
lebih dari 20 jam. Terbang nyaris tanpa bunyi.
Drone-drone
Israel. mendarat bukan dengan Skyhook. Tetapi via parasut atau menggunakan
jaring balon inflatable yg muat dalam tas seorang prajurit.
Pada
tahun 2018 saja, pendapatan kotor salah satu perusahaan Drone Israel Elbit
System berhasil meraup $ 9 miliar per tahun atau sekitar Rp 128 triliun rupiah pertahun dari penjualan senjata.
Nah,
Karena Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Maka,
pilihan TNI Indonesia sudah pasti jatuh cinta kepada ScanEagle buatan Amerika
Serikat.
Baca juga :
Youtube : Israel Drone Hermes45
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU